Jumat, 20 Mei 2016

Lezatnya Bebek Goreng Umar Plenteng

Sudah lama banget Ane tak makan yang namanya daging bebek sob, sudah tak ingat lagi kapan terakhir kali Ane menyantapnya. Tapi yang jelas sudah lebih dari setahun. Bulan Februari lalu Ane sempat diajakin sahabat Ane untuk makan bebek tapi Ane menolaknya. Begitu sampai kost dia menceritakan kalau bebek yang ia santap barusan memang enak dan bisa bikin nagih. Ane yang diajak berbicara tentu sempat ngences donk membayangkan betapa enaknya daging bebek tersebut. Eh nggak tahunya lama - kelamaan kata "enak dan bisa bikin nagih" tersebut selalu saja terniang - niang di dalam benak Ane. Rasa penasaran yang begitu besar membuat Ane ingin membuktikannya secara langsung dan akhirnya rencana tersebut baru terlaksana pada tanggal 9 Mei 2016 kemarin.



Letaknya yang cukup jauh dari kost - kostan Ane karena berada di dekat Pantai Samas tepatnya di Dusun Baran, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Yogyakarta membuat waktu perjalanan Ane agak lama sedikit. Menyusuri Jalan Bantul dan Samas akhirnya sampai juga Ane disini. Sesampainya disini sudah ada 3 mobil pribadi yang terparkir sementara untuk kendaraan motornya tidak ada, jadi dengan datangnya Ane kesini barulah motor Ane yang ada disini.



Warungnya cukup luas berlantai keramik, bersih, dan rapi. Nampaknya selain digunakan untuk warung, tempat ini juga berfungsi sebagai rumah. Ada dua cara pengunjung dalam menikmati menu makanannya yakni sistem meja - kursi dan sistem lesehan. Meja dan kursi yang terpasang memiliki bentuk panjang, sementara untuk lesehannya sudah ada tikar yang siap digunakan siapa saja tamu yang datang. Di bagian teras samping warung digunakan untuk memasak menu olahannya, so bila mau kitapun bisa melihat cara pengolahannya secara langsung sob.


Teras bagian depan rumah
Ruang bagian depan rumah
Teras bagian samping rumah
Tak ada daftar menu plus harga yang tersedia, yang ada hanyalah sebuah backdrop yang hanya tertulis daftar menu saja yang dapat di pesan. Ada bebek goreng bagian dada dan paha, selain itu ada juga daging ayam dan entok. Untuk minumannya ada teh, jeruk dan beraneka macam jus. Sehubungan yang terkenal dari warung ini adalah bebek gorengnya, maka tanpa fikir panjang pesanlah Ane seporsi bebek goreng bagian dada. Sedangkan untuk minumannya pilihan Ane jatuh pada jus sirsak.



Cukup lama juga Ane menunggu pesanan yang datang. Walaupun menunggu, tapi tak terasa lama. Suasananya itu lho sob khas pedesaan, adem, ayem kayak kampung halaman Ane. Duh jadi keinget kampung halaman. Woke pesanan yang Ane tunggu akhirnya datang juga. Seporsi bebek goreng yang dihidangkan bersamaan dengan 2 macam sambal yaitu sambal terasi dan sambal bawang, daun kemangi, dan potongan buah mentimun; seporsi nasi putih, dan segelas jus sirsak.



Jangan kira daging bebeknya itu kecil ya sob, ternyata sepotong daging bebek cukup besar sekali dan kalau Ane perkirakan sieh bobotnya hampir 250 gram. Besarnya daging bebek goreng ini mengingatkanku pada Ayam Goreng Mbah Cemplung yang kurang lebih sama besarannya. Mantab!



Rasanya, hmmm lezat banget sob, gurih dan terasa lembut di mulut, bahkan Ane tak merasakan alot sedikitpun. Sekarang Ane merasakan sambal bawang dan sambal terasinya, ternyata sobat - sobat semua sambal bawangnya pedasnya minta ampun, bikin huha huha huha. Tapi untuk sambal terasinya tak terasa pedas dan Ane kira ini cocok buat yang tidak suka pedas dan yang hobi makan sambal terasi. Lengkap sudah hadirnya jus sirsak yang begitu nikmat sekaligus pelepas dahaga Ane. Saking enaknya dan Ane merasa masih lapar karena dari pagi belum makan, maka pesanlah seporsi nasi putih lagi. Dua kata deh sob untuk semua makanan yang Ane santap ini,"Wuenak tenan, Le leduk".



Soal harga, nggak usah khawatir sob bikin kantong jebol. Seporsi bebek goreng bagian dada, dua porsi nasi putih, dan segelas jus sirsak hanya dihargai sebesar 33k saja. Gimana, tertarikkah sobat untuk mencobanya? kalau tertarik dan belum tahu lokasi persisnya, berikut gambaran rutenya:



Dari perempatan lampu merah Plengkung Gading (selatannya Alun - alun Kota Jogja), bergeraklah ke arah barat melalui Jl. MT Haryono hingga menemukan perempatan lampu merah Pojok Beteng Kulon. Beloklah ke kiri (selatan) melaui Jl. Bantul hingga sobat menemukan perempatan lampu merah Dongkelan (petemuan antara Jl. Ringroad Selatan dengan Jl. Bantul). Masih lurus lagi ke selatan hingga sobat memasuki Kota Bantul yang ditandai dengan adanya sebuah gapura masuk. Dari gapura ini masih lurus lagi hingga menemukan perempatan lampu merah yang ke-4 yaitu perempatan lampu merah Palbapang. Kemudian masih lurus lagi ke arah selatan melalui Jl. Samas hingga kira - kira 10 Km sobat akan menemukan perempatan "Kretek Abang" (Bahasa Indonesianya: Jembatan merah). Lurus lagi sedikit kira - kira 200 meteran ada sebuah masjid bernama "Masjid Albarokah" yang berdiri di sebelah kiri (timur) jalan. Samping masjid ada jalan masuk, masuklah sobat kedalam jalan tersebut hingga mentok. Warungnya ada di sebelah kiri (utara) jalan tepat sebelum pentokan tersebut. Sampai deh!
Bila naik bus, bisa. Naiklah bus dari Perempatan Pojok Beteng Kulon maupun wetan, perempatan Dongkelan maupun Terminal Bus Giwangan. Cari bus jurusan Samas yang berkode N. Bilang saja turun 200 meter setelah perempatan kretek Abang, tepat di depan masjid. Kemudian sobat tinggal jalan aja ke arah kiri (timur) dan tak lama lagi sampai deh di warungnya.
Jam buka berdasarkan informasi yang Ane dapatkan dari Sang Penjual:
Dari jam 10 pagi hingga maksimal 10 malam (katanya biasanya jam 8 malam pun sudah habis).

18 komentar:

  1. loh mas, tumben kemanginya dimakan juga he he he...

    wah bebek ya...kalau aku sudah lama sekali ga makan bebek, kecil dulu pernah makan, tapi kesannya ga enak, jadi ga mau makan lagi sampai sekarang he he he...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha,,, perhatian banget ama kemanginya mbak,,,

      Nah itu dia mbak, biasanya kan daging bebek kesannya agak langu gimana gitu ya mbak,,, Tapi bebek yang ini jangan tanya deh enaknya seperti apa,,,, di jamin nagih, hehehe

      Hapus
  2. Wah ena ena, di Jakarta belum ada. Nanti kalo ke Bantul melipir ah cobain :D

    BalasHapus
  3. Bebek Goreng emang enak yak...cuma kolesterolnya tinggi, ya? Jangan kebanyakan makan bebek gorengnya. Ngga enak di dompet. xixixi. Di sini yang enak bebek goreng samudra. Sambelnya pakai sambel mangga puedees banget plus ada kuah kare kentalnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ya mbak ya... Biasanya yang berkolestrol tinggi enak di mulut,,,,
      Hahaha, bener mbak, bener,,,, enggak enak di dompet, hehehe.
      Wah rasanya kayak apa ya sambel mangga itu? belum pernah nyobain soalnya,,,,

      Hapus
  4. Widiw enak banget kayaknya,,,harganya berapa tuh?

    BalasHapus
  5. Aku kalau masuk tempat makan yang tak ada price list nya suka deg2an. Sering banget diketok harga soalnya. Untung Bebek goreng Umar Plenteng tidak seperti itu, Mas Anis ����

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama berarti mbak, sempet deg2 an juga sieh mbak pas kesini,,,,
      Soalnya nggak ada price listnya juga,,, yang bingungi ituloh bagian dada apa paha, apakah sama harganya,,, ternyata setelah bayar sama haraganya,,,
      Iya mbak, untung saja disini nggak seperti itu, :-)

      Hapus
  6. wuuhh mantap mas sampe aernya seger abiss kering mantap hehehe

    BalasHapus
  7. tak tunggu liputan tentang gunung lagi

    BalasHapus
  8. gak suka bebek,tapi kalo diliat dari fotonya enak juga tuh hahaa

    BalasHapus
  9. duluuu aku ga suka bebek .. soalnya ga tega kalo liat bebek aslinya jalan megol2 gitu ;p.. tapi kmudian dipaksa suami utk nyobain, jadi suka :D.. tapi ttp sih masih ga tega kalo ada liat bebek lagi jalan ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya jangan di lihat kalau gitu mbak setiap kali ada bebek yang lewat, hahaha pizzzzzzz a

      Hapus

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me