Kamis, 27 Oktober 2016

Nasi Pedas Ibu Andika, Dekat Pantai Kuta

Setelah kemarin mengeksplorer Ubud plus Tanah Lot, di hari yang kelima ini Ane memilih mengeksplorer yang dekat-dekat saja dengan Kota Denpasar. Ada beberapa tempat yang akan Ane kunjungi, salah satunya Nasi Pedas Ibu Andika. Dilihat dari namanya kalau masakan ini pasti rasanya pedas dan nggak terbayang pedasnya seperti apa. Ane sebagai penyuka rasa pedas, wajib dong datang kesini apalagi warung ini sudah sangat populer di kalangan para pecinta kuliner.


Warung Nasi Pedas Ibu Andika terletak cukup jauh dari penginapan Ane sob. Ane menginap di Jl. Nangka Utara, Kota Denpasar, sedangkan Warung Nasi Pedas Ibu Andika sendiri terletak di Jl. Raya Kuta, Bali. Ya jaraknya sekitar 16 Km an. Berbekal sebuah peta yang Ane print dari komputer, tanpa ragu-ragu Ane langsung meluncur ke TeKaPe. Dari Jl. Nangka Utara, Ane bergerak ke selatan melalui Jl. Nangka Selatan, terus lanjut ntah jalan apa yang Ane lalui tiba-tiba Ane bertemu dan melewati Jl. Imam Bonjol. Lurus terus kearah selatan sampai persimpangan jalan yang cukup besar. Disini Ane nggak bisa lurus bersambung ke Jl. Raya Kuta dikarenakan jalan ditutup untuk rute lurus. Kemudian Ane belok kiri terlebih dahulu yang jalannya cukup besar seperti jalan bypass ringroad kalau di Yogyakarta dan baru belakangan Ane ketahui kalau jalan ini adalah Jl. Sunset Road. Dari jalan ini Ane putar balik dan kini Ane bisa masuk ke Jl. Raya Kuta. Ane telusuri jalan ini hingga mentok bersambung ke Jl. Blambangan dan kemudian belok kanan (barat) ketika menemui sebuah papan nama Jalan Kendedes.


Ane sempat heran, tadi Ane sudah melewati Jl. Raya Kuta, tapi ini kok Ane bertemu lagi dengan Jl. Raya Kuta, setelah melihat peta baru sadar kalau Jl. Raya Kuta ini dipisahkan oleh jalan satu arah dari barat bila ditempuh dari arah Kota Denpasar.
Ane kemudian belok kearah kanan (utara) melewat Jl. Raya Kuta ini sob dan tak lama kemudian Ane membaca papan nama "Joger" di samping kanan (timur) jalan. Tak jauh dari Joger Pabrik kata-kata inilah Nasi Pedas Ibu Andika berada. Warungnya ada di sebelah kiri (barat) jalan. Ada yang unik sob dengan warung ini yakni terdapatnya banyak cabai yang ada di bagian depan warung seolah-olah menandakan kalau nasi pedas Ibu Andika ini benar-benar pedas.


Apa nggak sayang ya sob, cabai sebanyak itu ditaruh di bagian depan tanpa di kulkas lagi. Eh kalau di fikir-fikir nggak apa-apa ding sob lawong Warung Nasi Pedas Ibu Andika ini bukanya 24 jam non stop kok. Jadi begitu mau membuat sesuatu yang berhubungan dengan cabai tinggal ambil depan.
Saat Ane sampai di warung ini, nampaknya sudah ada beberapa pengunjung yang hadir. Bentuk warungnya memanjang dengan meja dan kursi terpasang 2 baris ke belakang.


Sebelum Ane memesan Ane bertanya dahulu kepada salah satu pelayannya, menu nasi pedas itu seperti apa dan tahu tidak sob apa jawaban dari Sang Pelayan tersebut? ternyata disebut nasi pedas karena sambalnya yang pedas, begitupula dengan lauknya. Wokelah kalau begitu Ane tinggal tunjuk-tunjuk saja apa-apa yang hendak ingin Ane makan karena semua menunya dipajang didepan warung. Pertama jelas nasi putih, kemudian sayur terong karena Ane begitu menyukainya, kemudian kalau dalam istilah jawa kerawu (ntah kalau di bali apa namanya), kering tempe, dan yang terakhir semacam keripik ubi kayu yang dimasak pedas. Nieh sob penampakannya!


Begitu selesai tunjuk-tunjuk, Ane kan hendak pergi ketempat duduk. Sebelum menuju ketempat tersebut seporsi nasi pedas ini diselipkan selembar kertas kecil bertuliskan harganya. Untuk minumannya Ane memilih sebotol air putih. Kini saatnya Ane memilih tempat duduk semau Ane. Sebelum makan, Ane mau foto dulu ah buat kenang-kenangan kalau Ane ini sudah pernah datang kesini. Satu, dua, tiga jepret dan hasilnya:




Sesi foto-foto sudah, kini saatnya Ane memakannya. Hmmm, ternyata nggak begitu pedas sob dengan semua masakan yang ada baik itu sayur terongnya, kering tempenya, keripik ubinya, apalagi kerawunya. Mungkin faktor Ane penyuka rasa pedas yang pedas bange kali ya sehingga nasi pedas yang ada disini kurang begitu terasa pedasnya. Kalau masalah enak sieh enak, tapi untuk pedasnya menurut Ane kurang. Ya walaupun begitu tetap saja dong Ane habiskan, sayang bila tidak dihabiskan karena banyak orang diluar sana yang justru untuk makan sekali saja susah.


Kalau untuk sebotol air minum 4k, jadi sobat sudah tahu kan berapa seluruh uang yang harus Ane keluarkan? Yap 27k. Menurut Ane sieh sedikit lebih mahal bila dibandingkan dengan warung pada umumnya dengan masakan yang sama. Tapi, nggak apa-apalah yang penting halal. So, kalau sobat datang ke Joger atau Pantai Kuta bisa loh mampir kesini. Eow iya, ngomong-ngomong sudah 4 hari ini Ane belum pernah lho sob main-main ke Pantai Kuta. Ada apa gerangan disana? kalau begitu Ane habis makan sini mau menuju kesana ah, ada yang mau ikut?

2 komentar:

  1. akupun ga begitu kena ama nasi pedes bu andhika ini... ga terlal pedes memang :D.. level pedesku jg udh rada ga normal jg soalnya :D.. btw kamu lg liburan di bali mas?aku lg nyari2 referensi makanan di jogja krn tgl 9 bsk mw kesana.. tp kok bnyk postingan bali skr :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama mbak level pedas kita, :-)
      hahaha,,, iya mbak Fanny,,, mau liat grebeg mulut ya mbak Fanny ya? sekalian pulang ke Solo. Weh,weh,weh,,, Semoga acara ke Jogja nya sukses dah mbak, :-)

      Hapus

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me