Kamis, 01 Oktober 2015

Gowes Mengejar Sunrise di Pantai Samas


Hallo sob, bagaimana nieh kabarnya? semoga baik - baik saja yaw. Sebelumnya Ane mau mengucapkan selamat hari raya Idul Adha bagi yang merayakannya. Masih ada kan sisa - sisa daging kurban sobat? kalau masih ada dan butuh bantuan untuk menghabiskannya, sini Ane bersedia, hehe. Selain masak - masak daging kurban pada hari raya bersama teman, pacar, kerabat atau keluarga,

Te sate, gimana sudah professional kan tukang satenya???
apa yang dilakukan oleh sobat - sobat semua? travelling, touring, mountaineering, atau hanya mendekam di rumah saja? di rumah saja gak masalah yang penting sobat - sobat semua tetap bahagia. Nah Ane pada hari raya Idul Adha kemarin berpergian bersama adik kandung Ane sebut saja inisialnya Merna. Kita berangkat dari rumah bude di Kecamatan Kretek. Kukuruyuk kok, kukuruyuk kok, kukuruyuk kok", suara ayam berkokok saling bersahutan. Ane yang sedang tidur tiba - tiba harus terbangun lantaran Adik Ane yang sudah bangun terlebih dahulu membangunkan Ane. Ane lihat sebuah jam yang terpasang tepat di atas pintu dan ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Tanpa babibu lagi walaupun masih tetap ingin melanjutkan mimpi, kita langsung bersiap - siap dan kemudian meluncur ke lokasi. Adik Ane menggunakan sepeda kakak sepupu, sedangkan Ane sendiri yang rencananya mau lari namun tidak jadi karena bude Ane menyarankan untuk pinjam saja sepeda milik tetangga Ane Toni. Akhirnya Ane memilih menggunakan sepeda saja daripada harus berlari. Yaw lumayan juga seandainya jadi lari karena jarak yang harus Ane tempuh kurang lebih sejauh 5 km. Nah kalau pp, yaw berarti 10 km donk. Nggak mau sombong sob, sebenarnya kuat tapi kalau bisa dipermudah kenapa harus milih yang susah, yaw nggak? alah ngeles.
Keluar dari rumah kita menyusuri Jl. Samas yang belum terlalu ramai. Jl. Samas ini terletak di sebelah barat Jl. Parangtritis dan menjadi jalan yang sangat penting bagi masyarakat Kecamatan Sanden karena menguhungkan antara Kota Yogyakarta dan Kota Bantul dengan Kecamatan Sanden.


Tak lama kemudian berjumpalah kita pada sebuah gapura perbatasan antara Kecamatan Kretek dengan Kecamatan Sanden. Bila kita datang dari Kota Yogyakarta maka rute yang harus kita lalui yaitu dari perempatan pojok beteng kulon Kota Jogja, bergerak menuju ke arah selatan sampai menemukan sebuah gapura selamat datang Bantul Projotamansari. Lurus terus ke arah selatan hingga menemukan gapura perbatasan antara Kecamatan Kretek dengan Kecamatan Sanden ini.


Cukup mudah memang jalan yang kita lalui, selain itu jalannya pun terbilang mulus. Sepeda pun kita ayuh terus menuju ke arah selatan. Perjalanan keberangkatan inipun terbilang enak dan mudah karena cenderung turun. Berarti ini pertanda kalau kepulangan kita nanti justru memerlukan tenaga yang ekstra. Beberapa percabangan jalan pun kita temui, mulai dari pertigaan hingga perempatan. Percabangan pertama yang kita temui adalah pertigaan SMPN 2 Sanden, kemudian Perempatan Jembatan Merah (biasa warga sekitar menyebutnya dengan sebutan Kreteg Abang).

Pertigaan SMPN 2 Sanden
Perempatan Kreteg Abang
Namun kita tak menghiraukannya. Kita tetap saja lurus ke arah selatan hingga menjumpai TPR (Tempat Penarikan Retribusi). Ntah masih pagi atau memang hari libur ketika itu karena tak satupun petugas yang berjaga di TPR. Biasanya terdapat seorang petugas yang berjaga disini dan untuk memasukinya setiap pengunjung dikenakan tarif sebesar Rp. 2.750. Kok Ane tahu? yap karena pada bulan Juni 2014 kemarin Ane bersama dengan bibi kesini dan kebetulan pada waktu itu ada yang jaga dan sebesar itulah tiket masuk yang harus kita bayar. Asyik, dapat gratisan.


Dari TPR, pantai yang kita tuju sudah tak lama lagi yakni kurang lebih 800 meter lagi. Di tengah perjalanan kita menjumpai dua buah pertigaan, yakni sebelum dan sesudah jembatan pantai samas.

Pertigaan jalan sebelum Jembatan namun belum jadi
Setelah jembatan terdapat pertigaan jalan yang sudah jadi
Pertigaan sebelum jembatan merupakan jalan yang lagi proses pembuatan jalan lintas selatan pulau jawa. Sedangkan jalan setelah jembatan merupakan jalan lintas selatan yang sudah jadi namun baru sebatas sampai di Pantai Pandansimo. Tak heran bila jalan ini belum seramai jalan lintas Pantura.
Nah, untuk menuju Pantai Samas setelah jembatan tersebut beloklah kita ke arah kiri. Di samping kiri dan kanan terdapat beberapa tambak yang memang digunakan untuk pembudidayaan ikan.


Di sekitar pantai banyak terdapat tempat penitipan kendaraan bermotor. Sehubungan kita mengendarai sepeda maka kita tidak menitipkannya melainkan langsung membawanya ke tepi pantai. Kenapa harus di titipkan? la wong sepeda nggak menimbulkan polusi kok. Pantai yang sepi namun terbilang cukup bersih, itulah mungkin kata yang pas buat menggambarkan kondisi pantai saat ini. Bagaimana tidak ketika kita sampai di sini, tak seorangpun pengunjung yang datang kemari. Walaupun lambat laun ada juga pengunjung yang datang. Pantai Samas ini terletak kurang lebih 30 Km sebelah selatan Kota Yogyakarta, tepatnya di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, DIY. Hari ini memang hari yang baik buat kita untuk menikmati Pantai Samas karena sang surya nampak malu - malu menampakkan pesonanya di ufuk timur. Wow indahnya!!!



Hamparan Pasir berwarna hitam di sepanjang tepi pantai dan luasnya laguna di sebelah timur menambah nilai tersendiri bagi pantai samas. Di Pantai Samas kita tidak mandi, karena memang tidak diperbolehkan untuk mandi di sini karena ombak yang ada di Pantai ini terbilang cukup besar dan ganas yang sudah menjadi khas dari karakter samudera hindia. Walaupun tidak mandi di laut, kita dapat menyaksikan warna - warni kapal laut milik para nelayan yang bersandar di tepi pantai. Nampaknya ganasnya ombak samudera hindia tak menghalangi para nelayan untuk tetap mencari ikan tangkapannya. Semangkat pak nelayan.


Nyeberang nggak yaw? kan lumayan kalau bisa selamat sampai Australia
Selain para nelayan mencari ikan di laut, nampaknya warga juga ada yang mencari ikan di sebuah laguna yaitu dengan cara memasang jaring. Inilah foto seorang warga yang sedang mengangkat jaringnya di laguna.


Ada cerita lucu sob di sini, ada seekor anjing berwarna hitam yang mengundang gelak tawa kita. Anjing tersebut tiba - tiba muncul dari arah timur dan lewat di depan kita nyelonong saja tanpa dosa. Nah setelah melewati kita tiba - tiba anjing itu berhenti. Kita fikir anjing itu mau mendekati kita tetapi hal itu tidak terjadi. Kalau jadi mendekati kita, tentu kita mengeluarkan langkah seribu, hehehe. Balik lagi ke anjing, entah apa yang ia fikirkan, nampaknya anjing tersebut kelihatan bingung mencari teman - temannya. Cukup lama juga anjing tersebut berhenti di situ. Nieh lo anjingnya!!!

Mana lagi teman - temanku, tadi disini kok sekarang udah nggak ada
Makanya njing jangan sok - sokan pisah dari teman - teman elu. Akhirnya bingung sendiri kan elu. Mungkin karena malu atau memang sudah menemukan teman - temannya, akhirnya anjing tersebut bergerak ke arah barat.
Bagi sobat yang datang kesini jangan takut akan kelaparan maupun kehausan, hanya perlu siapkan saja uang secukupnya karena di dekat pantai ini banyak para pedagang yang sedang menjajakan barang dagangannya.
Cerita ini Ane alami dengan menggunakan kendaraan pribadi yaitu sepeda dan rute yang Ane jelaskan di atas juga berlaku bagi yang menaiki kendaraan pribadi. Lalu bagaimana jika menggunakan kendaraan umum? berikut Ane akan mencoba menjelaskannya.
Bila sobat ingin berkunjung ke Pantai Samas saja dan menggunakan kendaraan umum, naiklah Bus yang berkode N. Bilang saja turun di Pantai Samas karena bus tersebut memang berhenti terakhir di Pantai Samas. Sobat bisa mulai naik dari Terminal Giwangan, Perempatan Pojok Beteng wetan atau kulon, ataupun dari Perempatan Dongkelan yang berada di Jalan Ringroad Selatan.
Bila sobat ingin berkunjung Pantai Samas dan sekitarnya, Ane saranin menyewa mobil atau motor dari Kota Yogyakarta. Waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama kok, hanya sekitar 1 jam. Pantai - pantai di sekitar Pantai Samas yakni Pantai Pandansari yang terkenal akan mercusuar dan buah naganya, Pantai Goa Cemara yang terkenal akan pohon - pohon cemaranya yang banyak, Pantai Baru yang masih fresh dan di situ banyak kincir anginnya loh, dan Pantai Pandansimo. Pantai - pantai tersebut bisa dijelajahi dalam satu waktu karena berada dalam garis pantai yang sama. Masalah jalan jangan khawatir karena calon jalan lintas selatan pulau jawa sudah jadi, di jamin sobat tergoda untuk tidur di tengah jalan, hehe.
Lalu bagaimana bila sobat datang dari arah Pantai Parangtritis? Nah begini arahannya: Keluar dari TPR Pantai Parangtritis sobat lurus saja ke arah utara seperti kalau mau pulang ke Kota Jogja - Melewati Jembatan kali opak yang sangat panjang - Terus hingga menemukan sebuah pertigaan yang mana ditandai dengan adanya sebuah pasar yang bernama Pasar Ngangkruk. Dari sini, beloklah ke arah barat/kiri kurang lebih 500 meter hingga menemukan sebuah pertigaan lagi yang di tandai dengan adanya lapangan sepak bola yang berada di sisi sebelah kanan jalan - Kemudian beloklah ke arah kiri - Ikuti jalan tersebut hingga menemukan perempatan Kreteg Abang. Setelah itu beloklah ke arah kiri lurus terus hingga menemukan sebuah TPR Pantai Samas. Dari sini sobat bisa bertanya - tanya pada petugas atau penduduk sekitar karena jarak TPR ini ke pantai tidaklah terlalu jauh.
Nah itulah sekelumit cerita petualangan kita di Pantai Samas ini. Mudah - mudahan sekelumit cerita tersebut dapat memberikan sedikit manfaat buat sobat - sobat yang membacanya. Tunggu Cerita Ane berikutnya yaw sob, sampai jumpa.
Let's Go

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me