Obyek Wisata yang ada di Kota Yogyakarta memang tiada habisnya untuk di eksplorer. Hampir di setiap kabupaten terdapat obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Kota Yogyakarta dengan Malioboronya, Bantul dengan Pantai Parangtritisnya, Sleman dengan Candi Borobudur dan Prambanannya, Kulonprogo dengan Wisata Kalibiru dan Gunungkidul dengan pantai - pantainya yang sangat menawan. Tapi tahukah sobat bahwa selain yang Ane sebutkan tersebut, Yogyakarta masih menyimpan banyak obyek wisata yang sangat menarik dan layak untuk dikunjungi. Nah salah satu obyek wisata yang akan Ane kunjungi kali ini adalah Kebun Binatang Gembira Loka yang terletak di Jl. Kebun Raya No. 2 Yogyakarta.
Berkunjung ke Kebun Raya Gembira Loka ini bagi Ane adalah sebuah nostalgia sob karena Ane sebelumnya sudah pernah menginjakkan kaki disini sekitar 12 tahun yang lalu. Waktu itu Ane bersama orang tua Ane. Namun barulah pada tanggal 26 Februari kemarin akhirnya Ane menginjakkan kaki lagi disini. Untuk memasuki Kebun Raya Gembira Loka ini Ane diwajibkan membayar tiket terlebih dahulu sebesar 20k. Selain mendapatkan tiket masuk juga sebuah brosur yang berisi peta Kota Yogyakarta, Peta Kebun Raya Gembira Loka dan Wahana - wahana apa saja yang dapat dinikmati, serta sejarah berdirinya Kebun Raya Gembira Loka. Komplit pokoknya.
Setelah mendapatkan tiket masuk selanjutnya Ane menjelajahi isi dalam kebun raya ini sesuai dengan arahan rutenya. Mula - mula Ane menemui kata "Selamat Datang Di Gembira Loka Zoo". Seolah - olah setiap tamu yang datang termasuk Ane dipersilahkan untuk masuk kedalamnya. Tak banyak pengunjung yang datang, mungkin karena hari ini adalah hari jum'at dan konon katanya jika hari jumat maka ada beberapa wahana permainan yang tutup. Tapi ntahlah Ane tidak mengetahuinya secara pasti karena belum membuktikannya sendiri.
Pertama - tama tempat yang Ane kunjungi adalah sebuah museum yang bertuliskan "Laboratorium Pendidikan Alam". Ada apasajakan gerangan disana? khusus bab museum ini akan Ane ceritakan di postingan selanjutnya sob. Keluar dari museum, Ane menuruni anak tangga yang ada. Bagi sobat yang mempunyai anak dan memakai kereta bayi atau keluarga yang mengharuskan memakai kursi roda, jangan khawatir karena disini ada jalur khusus untuk itu.
Kebun binatang ini cukup luas nan rimbun dengan berbagai macam pepohonan hidup didalamnya. Nampaknya kebun binatang ini terawat dengan sangat baik, hal ini terlihat terdapatnya berbagai fasilitas yang dapat digunakan oleh para pengunjung baik itu berupa petunjuk jalan, warung makan, kamar kecil, bahkan restoran. Ya, disini terdapat sebuah Cafe and Resto sangat unik, karena berdiri di tengah kolam yang membentang dari utara hingga selatan. Kolamnya sendiri terbilang cukup luas. Berdasarkan pada peta Kebun Raya Gembira Loka kolam ini sangat penting peranannya dalam pengembangan wisata karena berbagai wahana permainan dilaksanakan disini diantaranya perahu kayu, sepeda air, sekuter air, perahu katamaran, dan perahu boat. Saat Ane disini yang Ane lihat hanyalah perahu katamaran saja yang beroperasi, lainnya ntah kemana.
Binatang yang pertama Ane temui adalah gajah. Ada beberapa ekor gajah yang ditampilkan, tak ada seorang pun yang sedang menungganginya. Why, karena hari jumat libur. Terpampang dengan jelas tarif untuk menunggangi gajah tersebut yakni 10k. Di seberang penangkaran gajah, terdapat binatang lain yaitu orangutan kalimantan dan simpanse. Orangutan kalimantan mempunyai tubuh yang ditutupi oleh rambut berwarna cokelat kemerahan, lengan yang panjang, kaki pendek, dan tidak meiliki ekor. Hal yang sama juga terdapat pada simpanse, tidak mempunyai ekor, namun mempunyai warna bulu yang hitam keabu - abuan.
Bergerak ke arah selatan, Ane menjumpai ikan - ikan yang besar. Ikan - ikan tersebut adalah Arapaima, Aligator Spatula, Tiger Catfish, dan bawal. Hah, apa bawal? kalau bawal mah udah bolak - balik Ane melihatnya. Buat sobat yang ingin terapi ikan, bisa saja karena di sebelah timur dari ikan - ikan besar ini terdapat sebuah tempat yang dikhususkan untuk terapi ikan dan juga kolam tangkap. Untuk terapi ikan dikenakan tarif 20k/orang dan kolam tangkap 10k/anak.
Memasuki ruang akuarium Gembira Loka Zoo, Ane terheran - heran dengan seekor ikan dimana ikan tersebut bukanlah jenis ikan yang tercipta secara alami dari alam melainkan tercipta karena proses hybrid dari perkawinan silang. Ikan tersebut adalah ikan Red Parrot. Tapi yang menjadi pertanyaan Ane adalah kenapa kok ikannya cenderung putih ya, bukan merah. Ah mbohlah.
Ikan - ikan lainnya seperti Redtail Catfish dan Leporinus. Pada ikan Redtail, ikan ini mempunyai bentuk yang bulat dan lonjong dengan corak bintik - bintik hitam kecoklatan disertai dengan ekor yang berwarna kuning kemerahan. Sedangkan pada Leporinus, ikan ini benar - benar unik karena setrip di tubuhnya akan bertambah sesuai dengan umurnya ketika usia sekitar 3 tahun setrip tubuhnya akan berjumlah 10 buah.
Ikan - ikannya benar - benar lucu sob. Sebut saja Gengis Khan (bukan Syahrul Khan lho ya, kalau Syahrul Khan di India sono), ikan ini menurut Ane ikan ompong. Bagaimana tidak lawong gigi saja tidak punya. Ikan ini secara fisik menyerupai seperti hiu dengan siripnya yang panjang dan menjulang tinggi. Adalagi ikan Kapiat Albino yang berwarna putih kekuningan dengan mata berwarna merah. Tahu tidak sob ikan ini berfungsi untuk apa? nggak tahu? ikan ini berfungsi sebagai cleaning service, karena dia akan melahap sisa - sisa makanan yang ada. Tapi badannya kok ramping - ramping ya, nggak gemuk - gemuk.
Keluar dari Ruang Akuarium, selanjutnya Ane menuju ke Taman Reptil dan Amfibi. Sebelumnya mampir dulu di buaya darat, eh maksudnya buaya muara yang termasuk jenis hewan karnivora pemakan berbagai jenis hewan dan hewan Kanguru Agile Wallaby yang mempunyai ciri - ciri tubuh diantaranya ditumbuhi rambut berwarna cokelat kemerahan, pada betina mempunyai kantung pada perutnya, berjalan menggunakan kaki belakang yang dibantu dengan tungkai depan.
Banyak banget hewan - hewan yang termasuk kelas reptil dan amfibi yang ditampilkan disini sob diantaranya ada katak, ular, kura - kura dan lain sebagainya.
Katak. Pada hewan amfibi ini terdapat berbagai jenis macam katak yang dapat dilihat diantaranya katak pacman Argentina yang mempunyai ciri - ciri warna hijau muda dengan garis - garis hijau tua atau kecokelatan dan terdapat garis merah di antara kedua mata, katak pesek (bukan Yati Pesek lho ya) yang berwarna hijau dengan bintik - bintik agak keputihan atau keemasan dan katak badut yang mempunyai tubuh gemuk tertutup kulit berwarna putih.
Ular. Kita tentunya sudah tidak asing lagi dengan hewan reptil yang satu ini bukan? hewannya ada yang bertubuh kecil dan adapula yang bertubuh besar. Dahulu Ane ingat ketika Ane dibawa oleh orang tua Ane kesini dan ular - ular tersebut ada yang boleh di pegang, tetapi saat Ane kesini kok nggak ada ya? mungkin waktunya saja yang kurang pas. Berbagai macam ular tersebut diantaranya Blue Insularis yang mempunyai warna kebiruan pada bagian atasnya dan biru pucat hingga putih pada bagian bawahnya; ular kobra jawa dengan warna tubuh kekuningan dengan sorak cokelat atau kehitaman, bentuk kepalanya tumpul dan mempunyai leher yang bisa memipih dan membentuk tudung.
Ular raja kobra. Ular ini mempunyai sisik - sisik pada tubuhnya yang berwarna hitam atau cokelat tua. Sisik bawah tubuh berwarna keabuan atau kecokelatan, kecuali pada dada dan leher yang berwarna kuning cerah dengan pola belang hitam tak teratur; ular lainnya ada motley cornsnake.
Ular Sanca. Selama ini ane tahunya ular sanca yang berwarna hitam atau cokelat tua (ular sanca bola) dan ular yang mempunyai warna sisik hitam, kecokelatan, kuning dan putih di sepanjang sisi dorsal tubuhnya (ular sanca jaring), eh ternyata masih ada lagi tow jenis dari ular sanca ini yakni ular sanca hijau yang mempunyai sisik warna hijau terang pada bagian atasnya.
Ane cukup kaget sob ketika melihat seekor kadal pensil yang Ane kira sebelumnya adalah seekor ular. Bagaimana tidak, lawong kadal ini berbeda dengan kadal lain yang tidak memiliki kaki dan cukup panjang juga tubuhnya. Sedangkan hewan lainnya ada kura - kura yang mempunyai banyak jenis. Misalnya saja kura - kura batok dengan ciri khasnya pada bagian kepala berwarna hitam dan terdapat tiga garis kuning; dan kura - kura Aldabra yang mempunyai ukuran raksasa, karapas warna abu - abu, tinggi dan membulat.
Berbicara mengenai bangsa kadal - kadalan, banyak spesies yang termasuk didalamnya. Misalnya saja Soa Layar Ambon yang memiliki kepala kecil dengan moncong yang panjang dan lubang hidung oval di ujung moncongnya. Di sepanjang tubuhnya ditumbuhi duri - duri kecil. Berbeda lagi pada Yellow - Headed Water Monitor yang mempunyai leher panjang dan warna tubuhnya didominasi kuning dan hitam.
Jenis kadal - kadalan lainnya yaitu biawak tegu dengan kepalanya yang besar dan berujung runcing serta dapat mendongak ke atas; biawak spiny-tailed monitor yang berwarna cokelat dan memiliki motif bercak berwarna lebih muda dengan titik gelap ditengahnya. Sepanjang ekornya terdapat duri - duri halus.
Di tengah perjalanan eh ternyata ada juga hewan komodo. Komodo ini juga termasuk biawak yang merupakan biawak terbesar di dunia. Secara alami komodo hanya dapat ditemui di Indonesia tepatnya di Pulau Komodo, Flores, Rinca dan beberapa pulau lainnya di Nusa Tenggara. Duh semakin cinta aja sama Indonesia.
Tak kalah banyaknya dengan hewan - hewan reptil dan amfibi, di Taman Burung ini juga mempunyai banyak sekali koleksi burung - burung yang sangat menarik. Tak hanya dapat dilihat saja, tetapi juga dapat berinteraksi langsung dengannya. Eitz, tapi tunggu dulu sob karena dalam perjalanan kesini Ane melewati beberapa koleksi hewan yang sungguh menarik dan sayang untuk dilewatkan begitu saja seperti kuda nil kerdil, kancil, dan harimau sumatera.
Lalu ada apasajakah di Taman Burung ini? Yuk ikuti cerita selanjutnya di Kebun Binatang Gembira Loka Jogja Part 2
Berkunjung ke Kebun Raya Gembira Loka ini bagi Ane adalah sebuah nostalgia sob karena Ane sebelumnya sudah pernah menginjakkan kaki disini sekitar 12 tahun yang lalu. Waktu itu Ane bersama orang tua Ane. Namun barulah pada tanggal 26 Februari kemarin akhirnya Ane menginjakkan kaki lagi disini. Untuk memasuki Kebun Raya Gembira Loka ini Ane diwajibkan membayar tiket terlebih dahulu sebesar 20k. Selain mendapatkan tiket masuk juga sebuah brosur yang berisi peta Kota Yogyakarta, Peta Kebun Raya Gembira Loka dan Wahana - wahana apa saja yang dapat dinikmati, serta sejarah berdirinya Kebun Raya Gembira Loka. Komplit pokoknya.
Setelah mendapatkan tiket masuk selanjutnya Ane menjelajahi isi dalam kebun raya ini sesuai dengan arahan rutenya. Mula - mula Ane menemui kata "Selamat Datang Di Gembira Loka Zoo". Seolah - olah setiap tamu yang datang termasuk Ane dipersilahkan untuk masuk kedalamnya. Tak banyak pengunjung yang datang, mungkin karena hari ini adalah hari jum'at dan konon katanya jika hari jumat maka ada beberapa wahana permainan yang tutup. Tapi ntahlah Ane tidak mengetahuinya secara pasti karena belum membuktikannya sendiri.
Pertama - tama tempat yang Ane kunjungi adalah sebuah museum yang bertuliskan "Laboratorium Pendidikan Alam". Ada apasajakan gerangan disana? khusus bab museum ini akan Ane ceritakan di postingan selanjutnya sob. Keluar dari museum, Ane menuruni anak tangga yang ada. Bagi sobat yang mempunyai anak dan memakai kereta bayi atau keluarga yang mengharuskan memakai kursi roda, jangan khawatir karena disini ada jalur khusus untuk itu.
Kebun binatang ini cukup luas nan rimbun dengan berbagai macam pepohonan hidup didalamnya. Nampaknya kebun binatang ini terawat dengan sangat baik, hal ini terlihat terdapatnya berbagai fasilitas yang dapat digunakan oleh para pengunjung baik itu berupa petunjuk jalan, warung makan, kamar kecil, bahkan restoran. Ya, disini terdapat sebuah Cafe and Resto sangat unik, karena berdiri di tengah kolam yang membentang dari utara hingga selatan. Kolamnya sendiri terbilang cukup luas. Berdasarkan pada peta Kebun Raya Gembira Loka kolam ini sangat penting peranannya dalam pengembangan wisata karena berbagai wahana permainan dilaksanakan disini diantaranya perahu kayu, sepeda air, sekuter air, perahu katamaran, dan perahu boat. Saat Ane disini yang Ane lihat hanyalah perahu katamaran saja yang beroperasi, lainnya ntah kemana.
Binatang yang pertama Ane temui adalah gajah. Ada beberapa ekor gajah yang ditampilkan, tak ada seorang pun yang sedang menungganginya. Why, karena hari jumat libur. Terpampang dengan jelas tarif untuk menunggangi gajah tersebut yakni 10k. Di seberang penangkaran gajah, terdapat binatang lain yaitu orangutan kalimantan dan simpanse. Orangutan kalimantan mempunyai tubuh yang ditutupi oleh rambut berwarna cokelat kemerahan, lengan yang panjang, kaki pendek, dan tidak meiliki ekor. Hal yang sama juga terdapat pada simpanse, tidak mempunyai ekor, namun mempunyai warna bulu yang hitam keabu - abuan.
|
|
Memasuki ruang akuarium Gembira Loka Zoo, Ane terheran - heran dengan seekor ikan dimana ikan tersebut bukanlah jenis ikan yang tercipta secara alami dari alam melainkan tercipta karena proses hybrid dari perkawinan silang. Ikan tersebut adalah ikan Red Parrot. Tapi yang menjadi pertanyaan Ane adalah kenapa kok ikannya cenderung putih ya, bukan merah. Ah mbohlah.
|
|
|
|
|
|
|
Katak. Pada hewan amfibi ini terdapat berbagai jenis macam katak yang dapat dilihat diantaranya katak pacman Argentina yang mempunyai ciri - ciri warna hijau muda dengan garis - garis hijau tua atau kecokelatan dan terdapat garis merah di antara kedua mata, katak pesek (bukan Yati Pesek lho ya) yang berwarna hijau dengan bintik - bintik agak keputihan atau keemasan dan katak badut yang mempunyai tubuh gemuk tertutup kulit berwarna putih.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Di tengah perjalanan eh ternyata ada juga hewan komodo. Komodo ini juga termasuk biawak yang merupakan biawak terbesar di dunia. Secara alami komodo hanya dapat ditemui di Indonesia tepatnya di Pulau Komodo, Flores, Rinca dan beberapa pulau lainnya di Nusa Tenggara. Duh semakin cinta aja sama Indonesia.
|
|
|
|
|
|
|
|
Wah sudah ke kebun binatang neh mas Anis..mantap deh jalan2 terus..he he he..
BalasHapusitu kadal pensil memang kayak ular eh mas..kalau ga dibilang tak kira itu ular beneran..
Iya mbak, hehehe...
HapusIya mbak bener banget,,, awalnya ya tak kira ular, ew begitu lihat penjelasannya ternyata hanya kadal... Baru lihat soalnya, hehehe...
Wah. Aku kangen masuk bonbin...sudah lama sekali nggak ke Kebon binatang di sby. Asik yo mas..enek wahanae.
BalasHapusIya mas memang asyik,,, banyak wahananya :-)
HapusSampean naik wahananya juga nggak? :D
BalasHapusNggak mas, lawong wahananya pas hari jumat pada tutup semua,,, hahaha,,, pengen nunggang gajah, ew tapi yow tetep tutup :-)
Hapuswah kapan ya mas harganya turun? mungkin beosk turun kalo mas anis sukses mboyong anak empunya ni kebon hehe pizzz
BalasHapusHahaha,,, kalau nunggu turun sampai janggutan pun nggak turun - turun tuh mas,,,
HapusYa, do'akan aja ya mas, ntar kalau sukses mboyong anaknya yang empunya nieh kebon, tak turunin dah masuknya, hahahaha
wkwkwwk tapi setau saya anaknya yg punya nie kebon cowok mas hahah ampunnn mas kabuuurrrr....
HapusAsyem ki,,,, jangan kabur mas, tunggu,,,,
Hapusmas, boleh download foto2 satwanya ya ..
BalasHapusBoleh Kang Ari, silahkan! tapi kalau digunakan untuk menulis artikel dan keperluan lainnya tetap harus mencantumkan sumbernya,,, terimakasih
HapusTahun 2021 ini tiket masuknya 75.000 saat weekend. Hampir 4x harga tiket 2016. Wow.
BalasHapusWaw, mahal ya. Semakin tak terjangkau tiketnya bagi masyarakat yang kaum mendang mending :-)
Hapus