Sabtu, 29 Agustus 2015

Memotret Lebih Dekat Keunikan Rumah Dome di Yogyakarta Part 2

Ane dan Mbok Giyem
Jika kita menggunakan bagian tubuhnya, kita dikenai biaya dan oleh karena itu kita hanya menggunakan seragam teletubbies di bagian kepala dan kakinya. Maklum sob, anak kost, hehehe. Eow iya Pasti sudah tahu kan keempat tokoh tersebut? ituloh tokoh film anak - anak yang cukup menggemaskan dan sempat tayang di layar televisi di tahun 2000 an yang terkenal dengan kata persahabatan "berpelukan". Oke Ane kasih dah gambarnya.


Lala mau main dahulu yaw sob
Rumah dome ini cukup unik karena berbentuk setengah bulat dan bercat putih serta tidak beratapkan genteng, tidak seperti pada rumah - rumah pada umumnya. Keberadaan rumah dome tidak bisa dilepaskan dari bencana yang terjadi pada 27 Mei 2006 lalu yang sempat memporakporandakan bangunan yang ada.


Ane di lantai 2 dalam rumah dome
Sebuah tangga di dalam rumah dome
Seluruh bangunan penduduk di dusun inipun hancur sehingga sudah tidak layak huni lagi. Akhirnya penduduk dusun inipun mendapat bantuan dari lembaga World Association Of Non-Govermental Organizations (WANGO) dan Domes For The World untuk membuat hunian baru namun dengan syarat konsep rumah dome. Konsep rumah dome ini konon katanya mempunyai tiga kelebihan yaitu tahan terhadap gempa, tahan dari kebakaran, dan tahan terhadap badai topan.



Rumah dome ini bisa dikatakan satu - satunya yang terdapat di Asia Tenggara loh, hebat kan. Dari luar rumah dome ini terlihat cukup kecil, namun begitu kita memasukinya rumah ini memiliki ruangan yang cukup luas dan siapa sangka bahwa rumah ini juga memiliki dua buah lantai dimana lantai pertama dan kedua dihubungkan dengan sebuah tangga. Hingga saat ini disini total ada 80 unit bangunan rumah yang sudah berdiri dengan rincian 71 rumah hunian, 9 fasilitas umum yang meliputi 1 buah mushola, 1 aula, 1 buah poskedes, dan 6 MCK umum.





Di tengah perjalanan Ane dan adik ane mengeksplorer tempat ini, kita bertemu dengan penduduk rumah dome yang ramah dan sudah tidak canggung lagi. Hal ini mungkin sudah menjadi pemandangan yang biasa bagi mereka sebagai penduduk. Bangunan rumah dome cukup modern dan tertata dengan rapi dan apik. Berbagai pohon tumbuh di sekitar rumah mereka diantaranya pohon pisang, pohon jambu dan sebagainya. Bangunan rumah dome ini Ane rasa sangat cocok bagi wisata anak - anak, karena berbagai macam permainan buat anak - anak tersedia disini dan bahkan di ujung utara gang teletubbies terdapat sebuah patung yang menggambarkan sebuah keluarga. Dua orang anak dan kedua orang tuanya serta saya yang tidak diakuinya (red-kasihan), hehehe



Menikmati suasana sore hari yang cerah di perkampungan rumah dome sungguh menyenangkan dan memberikan kenangan tersendiri bagi Ane. Sebenarnya semua rumah yang ada disini tidak sepenuhnya berbentuk setengah bulat saja, namun sudah ada beberapa rumah yang telah dimodifikasi sehingga bentuk rumahnya agak berubah walaupun tidak menghilangkan bentuk aslinya. Hal ini dilakukan mungkin dikarenakan rumah dome tersebut dirasa kurang luas oleh penduduk yang mendiaminya.




Semoga bentuk rumah dome ini tetap terjaga keasliannya sampai tua nanti. Karena keunikan dari bangunan inilah sudah banyak pengunjung yang datang kesini dan melihat sendiri suasana dari kampung rumah dome. Kini Dusun New Nglepen menjadi desa wisata. Penduduk setempat kini ada yang berprofesi sebagai pedagang makanan dan camilan serta ada juga yang menjual berbagai pernak - pernik yang tentunya berhubungan dengan rumah dome ini untuk para pengunjung yang bisa dibawa pulang sebagai buah tangan sehingga menaikkan taraf hidup perekonomian masyarakat. Mungkin inilah yang dinamakan dibalik bencana pasti ada hikmahnya.
Hari sudah semakin sore, kini saatnya kita berpamit yaw sob semoga sedikit catatan di atas dapat bermanfaat bagi sobat - sobat semua yang membacanya.


Let's Go

Rabu, 26 Agustus 2015

Memotret Lebih Dekat Keunikan Rumah Dome di Yogyakarta

Kali ini Ane mau berbagi sedikit pengalaman ketika mengunjungi sebuah perkampungan rumah yang memiliki keunikan di Yogyakarta, dimana itu? jreng jreng jreng yakni rumah dome atau bisa juga disebut dengan rumah teletubbies yang terletak di Dusun Ngelepen, Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kenapa unik? yuk ikuti ceritanya!!! Sebelumnya Ane mau mengucapkan kepada sobat yang membaca artikel ini, "Selamat datang di blog Ane dan selamat datang di New Ngelepen".


Ane Tingky Wingky mengucapkan selamat datang di tempat tinggal kami
Berawal dari ajakan dari seorang adik Ane yang cantik sebut saja namanya Merna, berkunjunglah kita kesana yakni pada tanggal 18 Agustus kemarin. Sebenarnya sempat dihantui rasa ragu - ragu dibenak Ane mau kesana atau tidak dikarenakan hari sudah sore. Alhasil, akhirnya jadilah kita berkunjung kesana.
Dari Kota Yogyakarta, kita arahkan laju kendaraan kuda hijau Ane menelusuri Jalan Raya Jogja - Solo ke arah Candi Prambanan. Sesampainya di Pertigaan Pasar Prambanan beloklah kita ke arah kanan / selatan. Tak lama kemudian kita menemui perlintasan rel kereta api. Kita masih lurus saja hingga menemukan Perempatan Jlatren dan tepat di Perempatan Jlatren tersebut terdapat sebuah plank yang menunjukkan ke arah perkampungan rumah dome / teletubbies.



Beloklah kita ke arah timur mengikuti jalan aspal yang ada sampai mentok. Bagi sobat yang ingin berkunjung kesini jangan takut kesasar yaw sob, karena di sepanjang jalan banyak plank yang mengarahkan ke perkampungan rumah dome ini. Tak lama kemudian sampailah kita di perkampungan rumah dome / teletubbies.


Suasana tempat parkir kendaraan bermotor para pengunjung
Tampaknya perkampungan rumah dome ini mulai berbenah. Berbagai fasilitas mulai tersedia, salah satunya terdapatnya tempat kesekretariatan bagi para pengunjung dan tempat parkir yang di sekitarnya terdapat berbagai macam permainan anak - anak seperti mandi bola, kereta anak, dan pemancingan anak.



Selain itu juga terdapat beberapa macam permainan yang bisa dicoba oleh para pengunjung orang dewasa seperti barbel dan bola dunia yang terbuat dari biji besi. Asyik bukan???


Sok gerot ah kamu
Sok dingin ah kamu
Ane sempat bingung juga sesampainya di TKP karena sepi dan tak ada seorang pun yang bisa Ane tanyai di sekretariat rumah dome. Akhirnya kita putuskan untuk singgah sebentar ke sebuah warung Mbok Giyem untuk sekedar makan dan minum karena lelah dan perut keroncongan karena dari siang kita memang belum makan.


Makan dahulu ah, ada yang mau???
Kita memakan mie, karena warung makan Mbok Giyem ini tidak menjual makanan berat sob. Disini Ane dan Mbok Giyem saling berbincang - bincang. Berikut kurang lebih perbincangan kita.
Ane        : Assalamualaikum Buk?
Mbok Giyem : Waalaikumsalam, ajeng maem nopo mas, mbak? (Jawa)
             Waalaikumsalam, mau makan apa mas, mbak? (Indonesia)
Ane        : Wonten sekul boten buk? (Jawa)
             Ada nasi tidak buk? (Indonesia)
Mbok Giyem : Boten Wonten ew mas wontene mie gelas niki (Jawa)
             Tidak ada ew mas adanya mie gelas ini (Indonesia)
Ane        : eow nggeh mpun, ingkang alit mawon buk (Jawa)
             Eow ya sudah, yang kecil saja buk (Indonesia)
Sambil membuatkan kita mie gelas, Ane bertanya kepada beliau mengenai kepada siapa kita bisa bertemu. Beliau menjelaskan bahwa kepada beliaulah kita bisa bertemu dan melakukan proses administrasi masuk rumah dome ini. Dia menawarkan kepada kita setelah makan untuk langsung mengisi buku tamu atau bagaimana dan berhubung kita belum melaksanakan shalat ashar kita putuskan untuk shalat terlebih dahulu.
Segelas mie gelas sudah habis terlahab dan kini saatnya untuk beranjak dari warung menuju ke sekretariatan rumah dome namun sebelumnya kita melaksanakan shalat terlebih dahulu. Bentuk musholanya pun unik sob yakni berbentuk bulat, walaupun terlihat kecil dari luar namun setelah masuk kedalam ternyata cukup luas juga.




Di dalam ruang kesekretariatan kita dipersilahkan mengisi buku tamu terlebih dahulu dan membayar biaya masuk 3k per pengunjung, cukup murah bukan?. Dengan membayar biaya masuk tersebut kita sudah mendapatkan sebuah brosur yang berisi berbagai macam informasi mengenai rumah dome dan kita diperbolehkan mengeksplorer ruangan sekretariat sepuas - puasnya dan memakai seragam Tingky Wingky, Dispsy, Lala, dan Po terkecuali bagian tubuhnya. 
Cerita berlanjut di Memotret Lebih Dekat Keunikan Rumah Dome di Yogyakarta Part 2.
Let's Go

Senin, 24 Agustus 2015

Mengintip Kecantikan Miniatur Masjid Raya Baiturrahman Aceh di Yogyakarta

Hai sob, gimana nieh kabarnya? semoga baik - baik saja yaw. Kali ini Ane mau menceritakan pengalaman perjalanan Ane ketika berkunjung ke sebuah masjid yang cukup menarik untuk di ulas yakni Miniatur Masjid Raya Baiturrahman Aceh di Yogyakarta. Kenapa menarik? yuk kita intip bersama ceritanya.
Sebelumnya sudah pada tahu kan tentang Masjid Raya Baiturrahman yang ada di Aceh? sudah tahu? itu loh salah satu bangunan yang masih berdiri kokoh ketika Aceh mengalami musibah tsunami. Konon model bangunan ini mengadopsi model bangunan yang ada di Moghul India. Nah sekarang sudah pada tahu kan? oke cerita kita lanjutkan!!!
Pada bulan ramadhan kemarin Ane sempat menyempatkan diri mengunjungi masjid ini. Mulai dari browsing di internet mengenai masjid - masjid yang menarik untuk dikunjungi di Yogyakarta, jatuhlah Ane pada sebuah masjid yang ada di sebelah utara simpang empat Ringroad Madukismo ini.
Masjid tampak depan sebelah kanan
Masjid tampak depan sebelah kiri
Ane sengaja memilih bulan ramadhan untuk berkunjung ke masjid - masjid yang menarik untuk dikunjungi sob, ntah itu berupa bentuk bangunannya maupun ceritanya. Sore itu sambil menunggu waktu berbuka Ane arahkan laju kendaraan kuda hijau Ane kesini. Selain hanya berkunjung saja, Ane juga berniat mengikuti siraman rohani dan dilanjutkan dengan takjilan (berupa makanan berat yang umumnya disediakan oleh masjid - masjid yang ada di Yogyakarta untuk orang - orang yang mau berbuka) serta melaksanakan shalat tarawih. Tak butuh waktu lama Ane untuk sampai kesini, Satu dua orang pun mulai tampak terlihat berdatangan. Ane sungguh takjub melihat bangunan masjid ini. Bangunan masjid ini merupakan miniatur dari Masjid Raya Baiturrahman yang ada di Aceh. Bila dibandingkan dengan masjid raya di Aceh kurang lebih 1 berbanding 10.


Miniatur Masjid Raya Baiturrahman Aceh dibangun oleh pemerintah Aceh dan diresmikan pada tahun 2010. Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan, masyarakat Aceh dan Yogyakarta merasakan nasib yang sama. Pada tahun 2004 Aceh terkena musibah tsunami dan pada tahun 2006 Yogyakarta dilanda gempa besar yang memporakporandakan bangunan masyarakat. Pada saat Aceh terkena bencana tsunami Sri Sultan HB X datang langsung memberi bantuan dari seluruh masyarakat Yogyakarta. Sebagai bentuk balas budi pada saat Yogyakarta dilanda musibah, maka pemerintah Aceh membantu membangunkan sebuah masjid yang mirip dengan Masjid Raya Baiturrahman di Aceh. So, bagi siapa saja yang ingin tahu seperti apa bentuk bangunan dari Masjid Baiturrahman di Aceh dan dirasa cukup jauh, maka berkunjung ke Miniatur Masjid Raya Baiturrahman Aceh di Yogyakarta bisa menjadi pilihan alternatif.

Sebuah ruangan di sebelah selatan
Bagian atap pada ruangan utama dalam masjid
Bagaimana tidak mirip sob, arsitek dan pengerjaannya pun langsung didatangkan dari Aceh. Bila dilihat dari luar masjid, Masjid ini bercat putih cantik dengan 2 buah menara dan 5 buah kubah. Sedangkan begitu Ane masuk ke dalam masjid, masjid ini mempunyai 3 buah ruangan yakni sebuah ruangan utama dan 2 buah ruangan yang menurut Ane bisa disebut dengan serambi yang terletak di sebelah utara dan selatan. Di setiap sisi pada ruangan utama masjid mempunyai ornamen yang berbeda dan terkesan apik.

Sebuah ruangan utama masjid
Sisi bagian utara masjid dalam ruangan utama
Sisi bagian timur masjid dalam ruangan utama
Sungguh senang hati Ane ketika bisa berkunjung ke Miniatur Masjid Raya Baiturrahman Aceh di Yogyakarta ini. Tak terasa hari sudah mulai malam. Banyak juga yang datang kesini untuk mengikuti siraman rohani dilanjutkan dengan takjilan serta mengikuti kegiatan shalat tarawih. Sampai di sini dahulu yaw sob mengenai cerita perjalanan Ane di Miniatur Masjid Raya Baiturrahman Aceh di Yogyakarta ini dan tunggu cerita perjalanan Ane berikutnya. Sampai jumpa.
Let's Go

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me