Rabu, 30 Desember 2015

Sensasi Mengantri Gudeg Permata Bu Pujo


Ceritanya ini Ane kangen dengan gudeg sob. Sudah lama tak menyantap manisnya gudeg. Terakhir kali Ane menyantap gudeg ketika berkunjung ke Gudeg Pawon sekitar 10 bulan yang lalu. Untuk menghilangkan rasa kangen Ane terhadap gudeg berangkatlah Ane ke salah satu warung gudeg yang sangat direkomendasikan di kota ini yaitu Gudeg Permata Bu Pujo.
Gudeg Permata Bu Pujo terletak di Jalan Gadjah Mada No. 2 Yogyakarta. Untuk sampai sini Ane hanya memerlukan waktu kurang lebih 17 menit saja. Gudeg Permata Bu Pujo ini hanya buka pada malam hari dari pukul 9 malam hingga 2 pagi. Jadi mau nggak mau Ane harus keluar malam untuk bisa bersantap ria disini. Alih - alih Ane berangkat lebih awal sekitar pukul setengah 9 malam yaw tetap aja mendapatkan nomor antrian yang lumayan menguji kesabaran.


Lalu bagaimanakah caranya sobat yang ingin datang kesini?
Letak Warung Gudeg Permata Bu Pujo sangatlah strategis dan cukup dekat dengan titik 0 (nol) Kilometer sehingga cukup mudah diketemukan. Dari Nol Kilometer Jogja bergeraklah ke arah timur hingga menemukan perempatan lampu merah. Masih lurus melewati Jembatan Sayidan dan bertemu lagi dengan perempatan lampu merah yang di pojok perempatan tersebut terdapat sebuah supermarket yaitu Super Indo. Dari perempatan ini beloklah ke arah kiri (utara) sedikit di Jalan Gadjah Mada. Nah Warung Gudeg Permata Bu Pujo sendiri terletak kurang lebih 10 meter dari perempatan lampu merah tersebut.


Warungnya terletak di sebelah kanan (timur) jalan. Kalau sobat datang kesini pas jam 9 malam ke atas, cukup mudah menandai kalau warung ini adalah Warung Gudeg Permata Bu Pujo yaitu banyaknya kendaraan yang terpakir di pinggiran jalan dan banyaknya pembeli yang mengantri untuk membeli gudeg yang diinginkannya.


Gudeg ini dinamakan Gudeg Permata karena dahulu tahun 1951 Gudeg ini mulai berdiri tepat di sebelah barat bangunan gedung bioskop permata. Apakah gedung bioskopnya masih beroperasi? tidak, sudah menjadi bangunan yang kosong moblong. Tapi anehnya walaupun gedung bioskopnya sudah tidak beroperasi, namun Gudeg Permata inilah malah masih tetap eksis hingga sekarang.
Syukur ketika malam itu Ane tidak perlu untuk ikut mengantri bersama pembeli - pemneli yang baru datang seperti foto di atas, karena Ane sudah sampai sini sekitar 20 menit sebelum warung ini buka.


Sobat bilang, "berarti belum banyak orang yang datang ya?". No, no, no. Inilah keunikan dari warung ini. Biasanya kan sob warung buka mendahului para pembelinya, nah di warung ini malah terbalik justru pembelinya yang menunggu warung buka. Di tempat lesehanlah Ane dan mereka menunggu.

Ini nieh lesehannya
Sobat masih merasa heran dan bingung? kalau begitu bukan hanya sobat saja yang terheran - heran dan bingung, Ane pun mengalami rasa yang demikian. Ketika Ane datang, langsung mengambil nomor antrian dan memesan apa - apa saja yang akan di pesan setelah itu duduk manis di lesehan emperan sebuah gedung yang baru Ane tahu kalau lesehan ini berada di belakang Gedung Bioskop Permata yang sudah tidak beroperasi lagi.
Tepat pukul 9 malam Gudeg Bu Pujo yang kita (Ane dan mereka) tunggu sudah datang. Dua buah becak mengangkut semua barang - barang dan bahan - bahan yang diperlukan oleh gudeg ini. Ane kira becak tersebut adalah becak umum yang bisa digunakan oleh siapa saja yang ingin menaikinya, nampaknya anggapan Ane salah karena becak tersebut milik pribadi dan hanya untuk menunjang kegiatan operasional gudeg ini. "Kenapa nggak pakai mobil saja untuk mengangkutnya?", fikirku. Ane pun berbincang - bincang kepada Salah seorang pembelinya yang sudah berlangganan tetap setiap sebulan sekali kesini. Beliau menuturkan kalau hal itu sudah dilakukan bertahu - tahun padahal pemilik gudegnya juga mempunyai mobil. Eow, sepertinya selain melayani pembeli dalam membeli gudeg, Gudeg Permata ini juga ingin tetap menjaga keberadaan dari angkutan tradisional ini. Saluuut.
Tak hanya itu, proses masak - memasaknya pun masih tetap mempertahankan cara tradisional. Anglo sebagai kompornya dan arang sebagai bahan bakarnya. Ane berfikir kalau hasil masakannya pasti enak, karena terbukti beberapa warung yang masih mempertahankan cara tradisional ini hasil masakannya terbilang cukup enak.


Di sela sela menunggu, pesanan Ane yang pertama datang adalah segelas tape panas yang akhir - akhir ini menjadi minuman favorit Ane. Setelah lama menunggu sambil minum - minum tape hangat terlebih dahulu kurang lebih 75 menit akhirnya pesanan Ane berikutnya datang juga. Seporsi gudeg yang di dalamnya terdapat nasi gudeg, sebiji telur dan tempe serta sambal krecek. Buat sobat yang menginginkan lauk lainnya, bisa. ada daging ayam, ceker, tahu bacem, dan lain sebagainya.

Kelamaan menunggu tape hangatnya tinggal setengah

Bagaimanakah dengan rasanya? maniskah? Gudeg Permata ini termasuk gudeg basah. Menurut Ane gudegnya tidaklah terlalu manis, cukup gurih dan lezat. Gudegnya terasa lembut ketika bersentuhan dengan mulut. Sesekali Ane mengeltus pedasnya lombok yang ada di sela - sela gudegnya sehingga mampu membangkitkan gairah nafsu makan Ane. Tak hanya pada gudegnya saja, telur dan tempenya juga terasa sungguh nikmat dan nendang sehingga melengkapi kuliner Ane malam ini. Pokoknya wuenak tenan. 11 menit kemudian

Habis sudah semuanya
Untuk seporsi gudeg dan segelas tape hangat ini ternyata harganya cukup bersahabat loh sob, Ane hanya perlu merogoh kocek 13k saja untuk semua itu. Gimana tertarik untuk mencobanya? so silahkan atuh mencobanya bila sobat datang ke Kota Gudeg ini.
Tips:
- Buat sobat yang nggak ingin kemalaman mengantri, walaupun warung
  makannya buka jam 9 malam, tetapi bisa datang pukul 8 malam atau
  setengah 9 malam untuk ambil nomor antrian. Karena inilah salah
  satu keunikannya.
- Jangan menunggu seorang pegawainya memberikan nomor antrian kepada
  sobat. Tapi begitu datang sebaiknya langsung mengambil nomor
  antrian dan memesan apa - apa saja yang akan sobat pesan. Tak
  hanya untuk mengantri saja, Nomor antrian ini juga nantinya
  berguna untuk melakukan proses pembayaran ketika selesai makan.
- Kalau sudah dapat nomor antrian jangan takut nggak kebagian,
  walaupun warung gudeg ini hanya berupa warung tenda, tapi
  pelayanannya bak di restoran. Pelayan akan memanggil nomor antrian
  pembeli dan mengantarkannya pesanan yang pembeli pesan. Unik
  bukan?
- Jangan datang di atas jam 12 malam. Walupun biasanya warung ini
  buka sampai pagi, bila sudah habis di Jam 12 malam yawsudah
  langsung tutup warungnya. Nggak mau kan sobat kecewa karena
  warung gudegnya sudah tutup?
- Sebelum makan jangan lupa berdoa, dan setelah makan jangan lupa
  bayar. Jangan nyelonong saja langsung pulang seperti makan di
  di rumah sendiri, hehehe.
Ingin tahu sensasi mengantri gudeg lainnya? atau ingin makan langsung di pawon (dapur) gudegnya sehingga seperti makan di rumah sendiri? silahkan sobat bisa baca:
Menyantap Gudeg Pawon Serasa di Rumah Sendiri
Let's Go

Selasa, 29 Desember 2015

Ayam Geprek Bu Rum, Bumbu sederhana Harga Mahasiswa


Musim hujan selain enaknya merasakan yang hangat - hangat juga bisa merasakan yang pedas - pedas, yaw nggak sob?. Kemarin Ane blusukan ke bagian utara Kabupaten Sleman di Entok Slenget Kang Tanir yang lumayan pedas. Kali ini Ane mau merasakan lagi yang pedas - pedas dan yang menjadi sasaran tembak kali ini adalah Ayam Geprek Bu Rum.
Ayam Geprek Bu Rum terletak di Jl. Wulung Lor Papringan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Meskipun terletak di tengah kota lantas tak bisa ditemukan begitu saja oleh para penikmatnya, karena letaknya agak tersembunyi di antara perumahan warga.
Untuk sampai sini Ane harus melihat dahulu google maps yang ada. Letaknya yang tidak terlalu jauh dari kost membuat Ane langsung menuju ke TeKaPe. Hanya dibutuhkan waktu kurang lebih 7 menit saja Ane sampai sini.


Bagaimanakah dengan sobat bila ingin berkunjung kesini?
Baiklah, Ane kasih gambarannya yang paling mudah. Dimulai dari Kampus UNY dan Saphier Square.
Dari Gedung Pusat Rektorat UNY, arahkan kendaraan sobat menuju ke arah timur melalui Jl. Colombo hingga mentok menemukan pertigaan lampu merah. Dari sini beloklah ke arah kiri (utara) hingga menemukan sebuah pertigaan yang ada di sebelah kanan jalan. Kemudian beloklah ke arah kanan (timur) tersebut melalui Jl. Mrican Baru sampai mentok (disini ada sebuah kampus yang bernama Universitas Atma Jaya Yogyakarta tapi hanya Fakultas Hukumnya saja). Setelah itu beloklah ke arah kiri (utara) melalui Jl. Demangan Baru. Sebelum jalan mentok ada sebuah pertigaan yang mengarah ke kanan (timur) yaitu Jl. Beo. Nah dari sini beloklah ke arah kanan tersebut hingga mentok lagi. Kemudian belok ke arah kanan (selatan). Lurus ke arah selatan masih di Jl. Beo hingga menemukan sebuah pertigaan pertama ke arah kiri (timur). Beloklah pada pertigaan pertama tersebut hingga menemukan jalan yang membujur dari utara ke selatan. Dari sini beloklah ke arah kiri (utara). Tak lama sampailah sobat di Ayam Geprek Bu Rum ini.
Akan lebih mudah lagi bila sobat dari Saphier Square. Dari Saphier Square ke arah kanan (timur) hingga melewati gapura perbatasan Kota Jogja dengan Kabupaten Sleman. Lurus sedikit ke timur dan kemudian akan menemukan pertigaan ke kiri (utara). Beloklah di pertigaan tersebut dan lurus terus hingga menemukan kampus UAJY Fakultas Hukum di sebelah kiri jalan dan juga menemukan kampus Sanata Dharma. Masih lurus ke arah utara sebelum mentok ada sebuah pertigaan ke kanan (timur) yaitu Jl. Beo. Beloklah ke arah Jalan Beo tersebut hingga mentok dan beloklah ke arah selatan. Masih di Jalan Beo, setelah menemukan pertigaan pertama ke arah kiri (timur), beloklah ke jalan tersebut hingga menemukan jalan yang membujur dari utara ke selatan. Dari sini beloklah ke arah kiri (utara). Tak lama lagi sampailah sobat di Ayam Geprek Bu Rum ini.


Warungnya cukup sederhana hanya berupa tenda yang memanjang dari utara ke selatan dengan meja dan kursi yang juga tertata rapi mengikuti arah tenda. Warung ini selalu ramai, terbukti ketika Ane tiba tak henti - hentinya para pengunjung yang mengantri untuk melahapnya.


Pengunjungnya didominasi oleh kawula anak muda. Kelihatannya sieh para mahasiswa karena kebanyakan dari mereka semua menggunakan tas dan berdandan ala anak kampus gitu. Tak heran hal itu terjadi karena tempat ini berada tak jauh dari 2 buah kampus.
Cara memesannya pun unik dan berbeda dengan warung pada umumnya. Pertama ketika Ane datang ke dalam warung, kemudian ambil piring dan mengambil sayur serta nasi sesukanya. Setelah itu Ane mengambil daging ayam goreng tepung dan diserahkan ke tukang gepreknya. Disini Ane bilang 20 biji cabai (harapan Ane dengan jumlah tersebut sudah pedas dan kebetulan Ane penyuka rasa pedas) kepada tukang gepreknya tersebut. Ayam goreng tepung yang Ane ambil kemudian di tumbuk dan di ulek bersamaan dengan cabainya hingga remuk. Buat sobat bagi penyuka rasa pedas bisa pesan kepada abangnya berapa biji jumlah cabai yang sobat inginkan. Sedangkan bagi yang tidak suka pedas bisa pesan hanya 1 biji atau 2 cabai saja. Gimana simple kan?

Ayok mang tarik terus
Ulek sampai pagi
Sebagai minumannya Ane kali ini pesan segelas es nutrisari. Secara penampilan, ayam geprek ini cukup sederhana yang terlihat hanyalah daging ayam yang bercampur dengan ulekan cabai rawit yang tak bisa membayangkan betapa pedasnya ayam tersebut. Sebagai teman ayam gepreknya Ane pilih sayur kacang, walaupun sebenarnya ada beberapa macam sayur lainnya yang bisa di pilih. Ane sengaja tak menambahkan apapun didalamnya ntah itu lauk berupa tahu, tempe, dll yang sebenarnya juga tersedia. Jadi murni rasa ayam gepreknyalah yang akan Ane rasakan.

Seporsi ayam geprek dan segelas es nutrisari, mantab
Waow kelihatan menggoda, mau???
Walaupun ayamnya di geprek (di ulek) menurut Ane rasanya itu tetap renyah, gurih dan rasa ayamnya tetap terasa. Khusus pada sambalnya mengingatkan Ane kepada sambal korek yang hanya berbumbu cukup sederhana dengan bawang putih, garam secukupnya dan di ulek bersama dengan biji lomboknya. Sobat mungkin bertanya - tanya apakah dengan jumlah 20 lombok sudah bisa menggoyang lidah? menurut Ane sudah, tapi yaw lain kali mungkin coba yang agak banyak lagi. *Biar cairan di dalam hidung dan mata juga keluar semuanya*, Ih jorok. 25 menit kemudian setelah melalui perjuangan dan akhirnya

Habis juga ternyata
Seporsi ayam geprek dengan 20 biji cabai rawit dan segelas es nutrisari hanya dibanderol dengan harga 12k saja. Cukup bersahabat bukan?. Ane kira dengan harga segitu cocoklah untuk mahasiswa apalagi akhir bulan sudah tiba. So, tidak hanya untuk mahasiswa saja kok sob, bagi sobat yang tertarik bisa datang langsung kesini. Selain disini sebenarnya masih ada beberapa cabang lagi Ayam Geprek Bu Rum yang bisa sobat kunjungi seperti di sekitar kampus Sanata Dharma, kios Mrican Baru, maupun di Jl. Baru Lembah UGM. Tapi baru tempat ini saja yang Ane coba. Lainnya belum sob, mungkin lain kali yaw.

Foto dapur Ayam Geprek Bu Rum
Ayamnya lagi di goreng tuh
Ayam Geprek Bu Rum buka dari pukul 10 pagi hingga 4 sore. Lain kali coba yang 45 biji cabai ah. Ada yang mau menemani?
Let's Go

Minggu, 27 Desember 2015

Kesengat Entok Slenget Kang Tanir

Ane sebulan terakhir memang sering mencari - cari tempat - tempat mana yang ingin Ane kunjungi untuk kulineran mulai dari Soto Pak Marto yang ada di Kota Yogyakarta, Ayam Goreng Mbah Cemplung yang ada di pertengahan antara kota Yogyakarta dengan kota Bantul hingga Bakmi Mbah Mo yang terletak di bagian timur Kota Bantul. Nah sekarang tak luput dari perhatian Ane salah satunya tempat ini yaitu Entok Slenget Kang Tanir yang terletak di bagian utara Kabupaten Sleman.


Bergerak dari Kota Yogyakarta Ane menyusuri jalan Palagan Tentara Pelajar Sore itu. Untung cuaca sangat cerah. Jadi tak khawatir akan terjadi hujan datang. Jarak yang harus Ane tempuh kurang lebih 20 Km. dibutuhkan waktu tempuh kurang lebih 30 menit saja untuk sampai sini. Perkiraan hanyalah perkiraan, 30 menit waktu yang Ane perkiraan lepas begitu saja karena Ane harus tersesat dulu sampai di tujuan. Di tengah ketersesatan Ane, Ane tanya kepada seorang wanita paruh baya tentang dimana letak POLSEK Turi karena memang entok slenget Kang Tanir ini konon katanya berada tak jauh dari POLSEK Turi. Wanita itupun menjelaskan kalau dia tidak tahu karena beliau termasuk orang baru di daerahnya. Yawsudah tanya lagi Ane kepada seorang laki - laki yang ada di seberang jalan depan wanita paruh baya tersebut akhirnya Ane menemukan titik terang kalau untuk menuju POLSEK masih ke arah barat lagi. Wanita paruh baya tersebut bertanya kepada Ane, "apakah yang dialami masnya, apakah ada kehilangan?". Ane pun menjawabnya kalau tidak terjadi apa - apa. Lah kayaknya Ane salah bertanya, harusnya jangan bertanya dimana letak POLSEK Turi tapi jembatan sempor. Selain terletak dekat dengan POLSEK Turi Entok Slenget juga berada dekat dengan Jembatan Sempor.
Seusai bertanya perjalanan Ane lanjutkan kembali. Memang benar Ane bertemu dengan kantor POLSEK Turi, tapi dimana jembatannya dan dimana entok slengetnya? ada warung entok sieh ada, tapi bukan entoknya Kang Tanir melainkan warung milik orang lain. Kali ini Ane bertanya lagi kepada seseorang yang juga wanita paruh baya dimana letak Entok Slenget Kang Tanir. Dia pun memberitahukan kalau Ane masuk saja jalan kampung lurus ke utara melalui pertengahan perkampungan dan nanti sampai jalan besar. Entok Slenget Kang Tanir tersebut tepat berada di sebelah kanan jalan. Tak butuh waktu lama sampailah Ane ke tempat yang Ane cari - cari.


Bagaimana bila sobat datang dari pusat Kota Jogja? Oke, setelah Ane pulang dari entok Slenget barulah tahu kalau pas waktu keberangkatan Ane belok ke kirinya kurang satu belokan lagi. Jadi bisa dibilang belok kekinian (belok sebelum waktunya), hehehe.


Cara mudahnya dari Tugu Kota Jogja lurus ke utara hingga bertemu Jl. Ringroad Utara. Di Ringroad ini sobat akan melihat bangungan yang menyerupai tumpeng di sebelah barat laut. Bangunan tersebut bernama Monumen Yogya Kembali (Monjali). Dari sini masih lurus terus ke utara hingga Km. 17. Nah bila di Km. 17 ini sobat menemui perempatan yang agak melenceng antara jalan ke barat dan timur jangan langsung belok ke kiri. Ntar seperti Ane yang belok di belokan ini. Tapi masih lurus ke utara hingga menemukan pertigaan lagi. Nah di pertigaan ini beloklah ke kiri (barat) terus hingga menemukan sebuah jembatan. Warung Entok Slenget Kang Tanir ini berada persis sebelum jembatan tersebut.
Ane        : entok slenget kang, saya yang sms berulang kali kepada
             panjenengan kemarin (karena sebelum kesini Ane memang                sms terlebih dahulu).
Kang Tanir : Eow itu tow mas (dengan ramahnya beliau menjawabnya).
             pedas atau nggak mas?
Ane        : Pedas Kang
Kang Tanir : Iya.
Dibuatlah pesanan Ane dan masuklah Ane ke dalam warungnya. Warungnya cukup sederhana tapi bersih dan enak bila untuk nongkrong bersama teman, keluarga atau teman yang kita kasihi. Ada dua cara pengunjung dapat menikmatinya yaitu dengan sistem lesehan dan meja dan kursi. Nampaknya sudah banyak pengunjung yang datang dan memadati warung ini. Di tengah menunggu entok slengetnya, Ane di tanya oleh seorang pegawainya minuman apa yang akan Ane pesan. Teh hangat sepertinya minuman yang paling tepat karena udara disini lumayan dingin. Cukup lama Ane menunggu pesanan yang datang sekitar 20 menitan. Dan inilah penampakan menu hari ini yang akan Ane sikat habis.


Jadi Entok Slenget Kang Tanir ini disajikan bersama acar buah mentimun dan potongan kubis. Ada yang menjadi daya tarik bagi para pengunjungnya sob, kita bisa mengambil nasi sesuka hati sesuai dengan daya tampung perut kita masing - masing. Penyajiannya pun tidak sembarangan, sebuah bakul sebagai tempatnya.


Lalu bagaimanakah dengan entok slengetnya sendiri?
Secara visual, entok slenget ini menurut Ane kuahnya seperti tonseng berwarna cokelat, tapi setelah Ane rasakan kuahnya manis dan pedas yaw manis - manis pedas gitu. Bumbu yang digunakan terlihat sederhana.


Sekarang eksekusi langsung sikat habis. Dagingnya terasa lunak dan bahkan menurut Ane keistimewaan dari entok slenget ini terletak pada dagingnya. Rasanya khas banget, manis dan pedas menjadi satu dan ditambah lagi dengan dagingnya yang lunak, rasanya semakin Lengkap saja dengan adanya acar buah mentimun dan potongan kubis. Pokoknya wuenak tenan.
Saking pedasnya Ane sesekali berhenti dan mengelap keringat yang keluar dari pori - pori kulit wajah Ane. 30 menit kemudian

Habis sudah semuanya
Untuk seporsi entok slenget, segelas es teh dan seporsi nasi putih yang mengambil bisa semaunya dihargai sebesar 22k. Gimana cukup bersahabat bukan?
Eow iya sebelum Ane membayarnya, Ane sempatkan untuk memotret - motret aktifitas Kang Tanir yang sedang memasak untuk pengunjungnya. Entok slenget ini dimasak dengan menggunakan anglo sebagai kompornya dan arang sebagai bahan bakarnya. Tak heran bila entok slenget ini enak dan digandrungi oleh para pecinta kuliner.

Ayok semangat kang
Bekerja sampai pagi tseeeh
Gimana, menarik dan membuat sobat semakin penasaran saja bukan? apalagi bila Sobat penyuka rasa pedas, wajiblah datang kesini dan rasakan sendiri kenikmatan Entok Slenget Kang Tanir ini yang terletak di Dusun Randu Songo, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Jam buka dari Jam 4 sore hingga habis. Menurut keterangan Kang Tanir habisnya terkadang tidak pasti, kalau malam minggu jam 7 saja biasanya sudah habis. So, jangan sampai kehabisan bila sobat datang kesini dan membuat kecewa yaw. Sobat yang akan datang kesini bisa menghubungi beliau di 081804338944 (Kang Tanir).
Let's Go

Jumat, 25 Desember 2015

Jejamuran, Resto Makanan dan Minuman Serba Jamur


Coba deh ulangi, "makanan dan minuman serba jamur?". Makanannya sieh nggak heran memang jamur bisa di olah menjadi makanan, terus minumannya itu loh keliahatannya asing sekali di telinga nggak pernah dengar sebelumnya.
Nah sobat bingung atau malah penasaran? kalau benar demikian berarti sobat tak sendiri, Ane pun sebelumnya berprasangka yang tidak tidak. Kok bisa yaw jamur di jadikan minuman? Okelah daripada penasaran yuk kita ikutin ceritanya.
Jadi gini sob, selain karena rasa penasaran Ane terhadap restoran ini yang katanya menjual menu makanan dan minuman serba jamur, Ane juga fanatik dengan apa yang namanya jamur. Dulu Ane sering dimasakan jamur oleh ibu Ane tapi karena sekarang Ane terpisah jauh dari ortu dan belum berkeluarga maka nggak memungkinkan dan tempat pelarian Ane yaw tempat ini *weladalah malah curcol*, hehehe. 
Ane baru tahu tempat ini belum lama yaw sekitar sebulan yang lalu iseng - iseng cari wisata kuliner di Yogyakarta ew secara tidak sengaja malah menemukan restoran ini jadi yaw tambah mupeng, pengen banget ngerasainnya.


Nah barulah kemarin tanggal 19 Desember Ane kesampaian kesini. Restoran Jejamuran ini terletak di Niron, Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta. Letaknya yang sudah di luar Kota Jogja dan sejalan ketika menuju arah Magelang membuat perjalanan Ane lumayan jauh. Ya kurang lebih 23 menitan saja dari Jalan Gejayan.


Lalu bagaimana dengan sobat yang ingin kesini? berikut rutenya:
Cara mudahnya adalah perjalanan dimulai dari Terminal Jombor. Sobat cari aja dahulu Terminal Jombor. Dari sini bergeraklah ke arah utara hingga menemukan Lapangan Ndenggung. Tenang saja nggak usah khawatir tersesat, lapangan ini terletak di sebelah barat daya perempatan lampu merah. Tepat di pojok kiri perempatan lampu merah terdapat pos polisi yang menjelaskan kalau ini adalah Lapangan Ndenggung. Dari perempatan lampu merah ini masih lurus ke arah barat sejalan dengan jalan menuju Magelang hingga menemukan perempatan lampu merah lagi. Dari perempatan lapangan Ndenggung sampai perempatan lampu merah ini kurang lebih 1 Km. Kemudian beloklah ke kanan lurus hingga kurang lebih 1 Km lagi. Dan sampailah sobat di Restoran Jejamuran yang sobat cari. Restoran ini terletak di sebelah kiri jalan yang di bagian depannya tertulis "sampun dugi" (dalam bahasa jawa) dan di tulis dengan berbagai bahasa juga.



Yang namanya restoran tentulah bersih dan rapi serta keamanan dan kenyamanan terjaga. Kayaknya nggak perlu Ane bahas mengenai hal itu karena semuanya baik - baik saja.


Begitu Ane masuk, Ane bingung gimana cara pesannya langsung ke tempat pemesanan atau duduk manis dulu baru pelayannya datang. Dengan PeDenya Ane langsung menemui salah satu pelayannya yang cantik yang sedang duduk di kursi. "Mbak saya mau pesan makanan, daftar menunya boleh lihat?", tanya Ane. "Mau di bawa pulang apa di makan di sini yaw mas?", timpal beliau. "Makan disini saja mbak", jawab Ane. "Silahkan duduk dahulu mas dan ini daftar menu makannya dan apa yang mau di pesan", pinta beliau kepada Ane untuk duduk dan mengisi pesanan apa saja yang Ane pesan. Kemudian Ane memesan sate jamur sebagai makanannya dan wedang jejamuran sebagai minumannya.
Setelah mengisi dan mengembalikannya kepada pelayannya Ane di tanya beneran mau pesan wedang jejamuran? beliau menjelaskan bahwa minuman ini sebagai obat dan rasanya pahit dan menyarankan Ane untuk memilih minuman yang lainnya. Yaw karena pelayannya cantik dan kena bujuk rayu jatuhlah pilihan Ane kepada Summer Brezze sebagai minumannya. Katanya minuman tersebut juga terdapat jamurnya. Yaw iyalah pokoknya kalau kesini apa - apa harus jamur dan serba jamur nggak mau yang lain. Rugi dong kalau kesini pesan nasi uduk dan tanpa jamur. Sembari menunggu pesanan datang Ane sempat memperhatikan sekitar.
Eh ngomong - ngomong nasi uduk disini juga ada loh tapi ya tetap ada jamurnya. Selain itu terdapat juga pilihan menu seperti tongseng jamur, pepes jamur, sup jamur pokoknya serba jamur deh. Gimana dah ngiler? ew pesanan Ane datang. Nah ini nieh pesanan yang Ane pesan seporsi sate jamur dengan segelas Summer Brezze.


Sate jamur
Summer Brezze
Dilihat secara visual sate jamur ini disajikan dengan bumbu kacang potongan kubis dan tomat. Dilihat secara sekilas mungkin sobat tak percaya kalau ini benar - benar sate jamur karena mirip banget dengan potongan - potongan seperti daging ayam atau kambing.
Sedangkan minumannya tampak seperti dua buah lapisan. Lapisan yang atas berwarna kuning menyerupai warna kuningnya jeruk dan lapisan bagian bawah berwarna biru. Nah yang istimewanya disini adalah terdapatnya jamur enoki di dalam minuman. Terbukti kan kalau memang benar - benar ada yang namanya minuman jamur.
Lalu bagaimanakah dengan rasanya? mulai dari minumannya karena menurut Ane tetap Aneh kalau ada yang namanya minuman jamur. Rasanya Aneh dan tidak enak? no no no,,, justru rasa jamurnya itu seperti jelly dan Ane tidak merasakan sesuatu yang aneh. Pokoknya wuenak tenan, Cocoklah. Sedangkan pada airnya nampak minuman ini dibuat dari sirup karena rasanya memang seperti rasa sirup dan juga ada dua potongan buah jeruk yang tentunya menambah rasa wuenak tenan.

Penampakan sate jamurnya terlihat menggoda
sekarang pindah merasakan satenya. Dagingnya itu menurut Ane lebih enak sate ini dibandingkan dengan sate ayam. Terasa empuk dan bahkan tidak terasa kalau ini adalah sate jamur. Lagi - lagi Ane terpesona akan rasanya. Sepertinya datang kesini tak hanya sekali ini saja, mungkin lain kali bisa datang kesini lagi dengan menjajal olahan lainnya.
Seporsi nasi putih, seporsi sate jamur dan segelas es Summer Brezze dihargai sebesar 35k. Mahal? relatif lah yaw soal itu setiap orang kan punya standar sendiri - sendiri ntah itu mahal atu tidak.


Seusai membayarnya Ane lantas tidak langsung pulang tetapi melihat - lihat dahulu pemandangan yang ada. Tahu tidak sob, selain makan jamur disini kita juga bisa belajar mengenai berbagai macam aneka jamur lo. Walaupun tidak secara langsung melihat pembudidayaannya tetapi cukuplah untuk menambah sedikit pengetahuan kita tentang jamur. Ada jamur kuping, jamur Lingzhi, jamur tiram raja, dll.



Bagaimana tertarik untuk mencobanya bukan? kalau tertarik sobat bisa datang langsung kesini dan merasakan nikmatnya rasa menu makanan dan minuman yang serba jamur ini. Jam buka Jejamuran mulai pukul 10 pagi. Sampai jumpa.
Let's Go

Rabu, 23 Desember 2015

Bakmi Mbah Mo, Legendanya Bakmi Jawa di Yogyakarta


Yogyakarta memang selalu menunjukkan pesonanya. Tak hanya wisata budaya, wisata kuliner pun banyak terdapat disini mulai dari Gudeg, soto maupun bakmi jawa. Banyak Bakmi Jawa yang mulai tersebar di sudut - sudut Kota. Tapi dari kesemuanya itu ada salah satu bakmi yang sudah menjadi legendanya Bakmi Jawa di tanah Jogja yaitu "Bakmi Mbah Mo".
Bakmi Mbah Mo terletak di Dusun Code, Trirenggo, Kabupaten Bantul Yogyakarta. Untuk sampai sini Ane membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit saja. Dari perempatan lampu merah pojok beteng kulon bergeraklah Ane ke selatan menyusuri Jalan Bantul hingga memasuki gapura Kabupaten Bantul.


Di Perempatan lampu merah Klodran yang terletak setelah memasuki Gapura Kabupaten Bantul, beloklah Ane ke kiri (timur) melalui jalan pramuka melewati pertigaan yang ada di kanan (selatan) jalan, masih lurus ke arah timur melewati SMAN 3 Bantul dan masih terus hingga menemukan sebuah gapura yang bertuliskan Dusun 'Code" Trirenggo Bantul yang terletak di kiri (timur) jalan.



Selanjutnya masuklah Ane melewati gapura tersebut hingga menemukan pertigaan yang kedua di tengah jalan perkampungan. Di pertigaan ini sudah terpasang sebuah papan petunjuk menuju Warung Bakmi Mbah Mo walaupun kurang begitu jelas tulisannya.



Dari pertigaan ini beloklah Ane ke kiri (utara) hingga menemukan sebuah pertigaan lagi sebelum mentok. Kemudian beloklah Ane ke kanan (timur). Kurang lebih 25 meter dari pertigaan tersebut sampailah Ane di Warung Bakmi jawa yang Ane maksud. Warung Bakmi Mbah Mo sendiri terletak di sebelah kiri (utara) jalan, sedangkan tempat parkir kendaraan terletak di depan warungnya yang berada di sebelah kanan (selatan) jalan.


Nampang dulu sambil menunggu pesanan yang datang

Perjalanan Ane di atas adalah perjalanan dari Pojok Beteng Kulon melalui Jalan Bantul. So, bagaimana bila sobat melalui jalan Parangtritis? Nah, Kalau melalui Jalan Parangtritis cara gampangnya adalah cari dahulu Desa Wisata Manding. Masuklah ke Gapura Desa Wisata Manding lurus terus ke arah barat melewati dua tikungan pendek hingga menemukan perempatan lampu merah. Dari perempatan ini beloklah ke arah kanan (utara) Jalan hingga menemukan gapura yang bertuliskan Dusun 'Code' Trirenggo Bantul yang terletak di kanan (timur) jalan. Untuk sampai ke Warung Bakmi Jawa Mbah Mo, silahkan bacalah kalimat yang sudah Ane tuliskan di atas. Untuk lebih jelasnya lihatlah coretan rute berikut (ma'af yaw sob kalau petanya nggak serapi yang diharapkan, hehe).


Gimana sudah nggak bingung lagi kan? Nah, berbicara mengenai warungnya, warungnya cukup artistik berdindingkan gedeg yang terbuat dari anyaman bambu yang menyatu dengan rumah pokok Mbah Mo sebagai tempat tinggalnya. Hanya ada beberapa tempat duduk meja dan kursi saja yang tersedia. Cukuplah meja dan kursi tersebut untuk menampung para pengunjung yang datang karena meja dan kursi tersebut bukanlah kursi biasa melainkan meja dan kursi memanjang yang juga terbuat dari bambu sehingga bisa muat banyak pengunjung yang hadir.

Suasana Warung Bakmi Mbah Mo ketika Ane tiba
Ini juga? yaiyalah
Sesampainya di dalam Ane di suruh menulis pesanan apa yang akan di pesan. Tapi dalam menulisnya Ane sempatkan bertanya kepada pegawainya mengenai pesanan apa yang paling spesial disini. Tak di sangka - sangka beliau menjawab bahwa menu yang paling spesial adalah kepala, paha, atau dada. Padahal yang Ane maksud adalah Bakmi Godog, goreng atau nyemek. Tak sesuai dengan jawaban yang diharapkan pesanlah Ane sepiring bakmi jawa godog. Sedangkan minumannya es teh, tetapi beliau memberi tahu kalau es nya tidak ada. Yawsudah sebagai minumannya Ane beralih memilih segelas kopi jahe panas. "Selain belum pernah mencobanya juga kelihatan seger kalau kopi di campur dengan jahe", fikirku.


Terlihat hanya ada beberapa pengunjung saja yang datang. Sambil menunggu pesanan yang datang, Ane sempatkan mengambil beberapa foto Mbah Mo dan pegawainya yang sedang beraktifitas. Nampaknya Mbah Mo sedang melayani para tamunya memasak satu persatu pesanan yang ada. Tak heran bila Ane harus nunggu dalam waktu yang cukup lama apa yang Ane pesan. Di dapur beliau terdapat daging ayam kampung yang di gantung, telur bebek yang terdapat dalam wadah, kubis serta bakmi yang nantinya digunakan sebagai bahan pembuatan berbagai macam menu mie seperti bakmi jawa godok, goreng maupun nyemek. Pemasakannya sendiri menggunakan anglo sebagai kompornya dan arang sebagai bahan bakarnya. Inilah yang Ane suka, pastinya panas yang dihasilkan akan merata dan masakan yang diolah akan terasa lebih enak. Mantab

Ayo Mbah semangat, daku menunggumu
Pesanan Ane yang pertama datang adalah segelas kopi jahe panas. Gula yang digunakan adalah gula batu. Wow nggak kebayang kan nikmatnya, dan benar rasanya memang benar - benar seger berrr. Bablas angine


Ngopi dulu yuk sob
20 menit kemudian bakmi godoknya belum datang.
30 menit kemudian pun belum datang.
Nah pada menit ke 40 kopi Ane tinggal setengah gelas barulah datang bakmi godok yang Ane pesan. sepiring bakmi godok dengan penampakan yang terlihat menggoda. Hulala


Dilihat secara visual bakmi ini mempunyai kuah yang agak keruh tersusun dari bahan - bahan seperti telor bebek, suwiran daging ayam kampung, bakmi itu sendiri yang mempunyai tekstur tidak sebesar bakmi yang terdapat pada Bakmi Kadin maupun Bakmi Pak Pele dengan bertaburkan berambang goreng, potongan loncang, dan daun sledri. Bagi sobat yang penyuka rasa pedas sudah tersedia pula biji lombok rawit. Bisa juga sobat menambahkan acar buah mentimun bila menginginkannya.


Hmmm, sekarang saatnya mengeksekusi nieh bakmi. Yummm yummm, kuahnya gurih dan khas tidak amis walaupun terdapat kocokan telur bebek. Rasa bakminya memang wuenak tenan, pokoke josss mantab surantab. Tak berlebihan bila Bakmi Mbah Mo ini dijuluki sebagai legendanya bakmi jawa di Yogyakarta. Terbukti dalam waktu kurang lebih 10 menit saja Ane sudah bisa menghabiskannya.


Di tengah - tengah Ane memakan bakmi, datanglah 2 rombongan bermobil nampaknya mereka semua datang dari luar wilayah DIY. Sama seperti Ane ketika pertama datang yakni menanyakan menu apa yang paling spesial di warung ini dan pegawainya menjawab sama seperti menjawab pertanyaan Ane. Pengunjung - pengunjung tersebut terlihat bingung menu apa yang akan mereka pesan. Hal ini terlihat dari mimik mukanya dan kemudian mereka saling berembuk satu sama lainnya. Mungkin maksud mereka sama dengan apa yang Ane maksud ketika tiba. Ketika bertanya menu apa yang paling spesial? jawaban yang diinginkan seperti bami godok, goreng atau nyemek. So buat sobat semua bila datang kesini jangan bertanya menu apa yang paling spesial di warung ini yaww, tetapi bakmi apa yang paling spesial di warung ini atau bahkan lebih baik lagi bila sobat dari rumah sudah menentukan dengan jelas bakmi apa yang akan sobat pesan nantinya.
Harga bakmi jawa ini terbilang standar sama seperti pada bakmi jawa kadin, Bakmi Jawa Mbah gito maupun Pak Pele sepiring bakmi godok dan segelas kopi jahe hangat dihargai 22k saja dengan rincian 17k harga bakmi godoknya dan 5k harga kopi jahe hangatnya. Gimana cukup bersahabat bukan? So bila sobat ingin menikmati bakmi Jawa Mbah Mo ini bisa langsung datang kesini dan buktikan sendiri kenikmatan yang ditawarkannya. Atau bisa mengajak Ane kalau mau nraktir, hehe.

TIPS:
Sobat akan bosan menunggu pesanan dalam waktu yang sangat lama. Ane sendiri masih beruntung mengantri 7 orang saja dan membutuhkan waktu kurang lebih 40 menit saja, apalagi kalau mengantri 15 orang misalnya, berapa waktu yang akan dibutuhkan? bawalah kamera sembari menunggu bisa berfoto kesana kemari sehingga waktu yang sangat lama akan terasa lebih singkat.
Kalau sobat sangat lapar sekali sebaiknya jangan datang kesini yaw, nggak kebayang kan kalau sobat menunggu selama 2 jam dengan perut yang tak berisi. Ingat kesehatan sob. Dah sampai sini yaw sob, Ane mau pulang dulu. Sampai jumpa.
Let's Go

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me