Senin, 21 Desember 2015

Kulineran Dulu di Warung Bakmi Jawa Mbah Hadi

Tak bisa di pungkiri lagi, di Jogja banyak sekali warung Bakmi Jawa yang terselebar hingga di sudut - sudut kota. Sebut sajalah Bakmi Jawa Mbah Gito yang terletak di jalan yang merupakan bukan jalan utama, selain itu Bakmi Jawa Mbah Mo yang sudah melegenda terletak hingga di pertengah perumahan desa di Bantul. Selain itu juga Bakmi Mbah Wito yang terletak di Gunung Kidul. Namun tak semua warung bakmi jawa yang sudah cukup populer itu berada jauh dari pusat kota. Salah satu contohnya adalah Bakmi Jawa Mbah Hadi.


Malam telah tiba dihiasi rintik - rintik hujan yang sudah datang sejak sore hari. Ketika pukul setengah 9 malam, tiba - tiba hujan tersebut berhenti. Nah kegundahan hati Ane mulai terjadi, setelah kemarin merasakan Bakmi Jawa Pak Pele yang terletak sangat strategis di sudut tenggara Alun - alaun Kota Jogja, kini Ane ingin kembali merasakan apa yang dinamakan Bakmi Jawa lagi. Di tambah dengan suasana yang sangat mendukung membuat Ane semakin bertekad kuad untuk segera menuju ke salah satu warung bakmi jawa yang ada di kota ini. Pilihan Ane kali ini akhirnya jatuh pada Bakmi Jawa Mbah Hadi Terban. Selain tempat ini sudah cukup populer walaupun tak sepopuler Bakmi Mbah Mo, juga berada tidak jauh dari kost Ane. Tak butuh waktu lama untuk sampai sini yakni hanya sekitar 7 menit saja waktu yang Ane butuhkan.



Lalu bagaimana dengan sobat bila ingin berkunjung kesini? Okelah, Warung Bakmi Mbah Hadi ini terletak tidak jauh dari Rumah Makan Ayam Goreng Ninit kurang lebih 150 meteran saja. So dari Rumah Makan Ayam Goreng Ninit, bergeraklah ke arah selatan hingga menemukan POM Bensin Terban. Masuklah ke POM Bensin tersebut dan Warung Bakmi Mbah Hadi ini terletak persis di sebelah Barat laut POM. Tepatnya di Jl. C. Simanjutak Terban Yogyakarta.




Datangnya hujan ternyata tak menyurutkan niat para pengunjung untuk sampai sini. Tampak dari mereka keluar masuk warung, ada yang sedang menikmati bakmi jawa, adapula yang sedang mengobrol bersama keluarga atau temannya. Ada dua macam lokasi tempat duduk yang bisa sobat ambil dalam menikmati bakmi Jawa Mbah Hadi ini. Yang pertama berada di teras gedung yang letaknya berada di depan gerobak bakmi, dan yang kedua terletak di sebuah ruangan bagian dalam gedung. Bagian teras gedung tampaknya sudah menjadi favorit bagi kaum muda (termasuk Ane, pret), sedangkan bagian dalam ruangan menjadi tempat favorit bagi usia dewasa dan lanjut. Kenapa bagian teras gedung menjadi favorit bagi kaum muda? karena di teras tersebut kita bisa menikmati pemandangan lampu - lampu Kota Jogja yang memberi kesan romantis sembari menyantap lezatnya Bakmi Jawa Mbah Hadi.

Bagian teras gedung
Bagian dalam gedung
Berhubung Ane sendiri dan tiada sahabat yang menemani dan juga di bagian teras gedung yang sepertinya sudah tidak ada lagi tempat duduk, maka mau nggak mau Ane memilih menikmati bakmi jawa di dalam ruangan. Tempatnya terkesan apa adanya, padahal warungnya telihat bagus. Ada meja dan kursi yang terbuat dari kayu, ada yang terbuat dari bijih besi dan adapula yang hanya terbuat dari atom saja.
"Mau pesan apa mas?", tanya seorang pegawai ketika Ane sampai di dalam. Dengan cepatnya Ane menjawab Bakmi Goreng. Kenapa Ane memilih bakmi goreng untuk menemani malam ini? karena selain Ane belum pernah merasakannya, juga disebabkan akan rasa penasaran yang begitu mendalam terhadapnya. "minumnya mas?", tanya seorang pegawai lagi sambil mencatat pesanan bakmi Ane. "teh hangat", jawab Ane. Dingin - dingin patinya cari yang hangat - hangat dong. "Oke silahkan tunggu yaw mas", ucap sang pegawai tersebut dan mempersilahkan Ane untuk menunggunya dan mengambil salah satu tempat duduk yang masih kosong. Selain itu juga sang pegawai tersebut memberikan sebuah nomor yang nantinya mempermudah dia melayaninya.


Selain bakmi jawa (goreng, godog, dan nyemek) disini juga tersedia menu lain seperti nasi goreng, magelangan, dan tongseng ayam. Sedangkan untuk minumannya selain teh hangat juga tersedia kopi, tape dan beberapa minuman lainnya.


Sembari menunggu pesanan yang datang, Ane tentunya bosan kalau hanya duduk manis saja seperti menunggumu untuk menerima cintaku tanpa melakukan apa - apa. Masuklah Ane di bagian dapur Bakmi Mbah Hadi ini. Sekedar berinteraksi dengan penjual, bertanya - tanya dan bahkan melakukan adegan yang ekstrim yang Ane lakukan. Mereka semua melayani Ane dengan ramah. Ketika Ane mengambil gambar mereka, ternyata bapaknya suka berfoto juga. Jadi deh, bukan foto yang terlihat natural tetapi foto para bapaknya yang sedang narsis.



Setelah selesai memotret mereka, Ane melontarkan pertanyaan yang tentunya mudah dimengerti oleh mereka. "Pak boleh dong pak di foto bersama bapaknya misal ada yang bersedia memfotonya", ucap Ane sambil tersenyum kecil berharap ada yang mau memfotonya. "Eow boleh mas, monggo", jawab mereka saling bebarengan. Salah seorang bapaknya yang sedang masak pun berhenti dan mempersilahkan gaya Ane bak seperti seorang Chef beneran. "Mas mosok chef pakai jaket", sentil salah satu bapaknya yang heran atas pakaian masak Ane. Dengan PeDenya Ane menjawab, "Ah nggak apa - apa pak, yang penting action nya". Suasana menjadi riuh ketika Ane melakukan beberapa action. Bak seorang artis yang sedang dielu - elukan para fansnya. Ane menjadi pusat perhatian ketika itu. Yaw, yang namanya nggak punya malu dan cenderung malu - maluin, jadi di bawa enjoy aja. Ya nggak sob?

Bentar jangan ngganggu, Ane sedang sibuk melayani pembeli
Santai dulu deh, Gaya dulu
Kini saatnya Ane bertanya - tanya kepada salah satu pegawainya :
Ane        : Ayam yang digunakan ayam kampung yaw pak?
Pegawainya : Iyaw mas, masak ayam potong, kan ya nggak. Telur yang
             digunakan ini mas (sambil menunjuk ke arah telur yang
             berwarna biru) telur bebek.
Ane        : eow (sambil melihat tempat memasak yang terlihat sebuah
             anglo sebagai tempat memasaknya dan arang sebagai bahan
             bakarnya). Lantas kenapa bakminya dimasak satu persatu,
             nggak sekalian beberapa mangkok kan bisa lebih cepat?
Pegawainya : Loh kalau ndak di masak satu persatu mas, itu bukan
             bakmi jawa namanya. Yang namanya bakmi jawa itu yaw
             harus di masak satu persatu.
Ane        : Eow (baru tahu sekarang kalau bakmi jawa punya tradisi
             yaitu masaknya harus satu persatu dan tidak boleh
             sekaligus).



Waktu tak terasa begitu cepat, pesanan yang Ane pesan akhirnya datang juga. Sepiring bakmi jawa goreng dengan segelas teh hangat.


Yang namanya Bakmi Jawa goreng ini tentunya tidak mengandung kuah. Seporsi bakmi tersebut terlihat cukup banyak dengan tekstur berupa suwiran daging ayam yang terbilang sedikit, banyak mie bihun, sedikit mie yang bertekstrur besar, campuran telur bebek, potongan sledri, loncang, dan kol (kubis) serta tak ketinggalan juga taburan berambang goreng yang terbilang lumayan banyak.


Bagaimana dengan rasanya? rasanya menurut Ane tidak terlalu asin atau gurih, standarlah, standar enak. Rasa gurih tersebut timbul karena adanya telur bebek dengan daging ayam yang bersatu di dalam satu wadah. Pemasakan menggunakan anglo sebagai kompornya dan arang sebagai bahan bakarnya juga turut andil dalam lezatnya bakmi jawa goreng ini. Pasalnya dengan adanya arang tersebut pemanasan yang terjadi akan merata sehingga tidak ada satu bagian pun yang tidak mengalami pematangan. Ntah mengapa dari sekain bakmi jawa yang pernah Ane coba kayak - kayaknya Ane lebih suka terhadap bakmie nyemek yang mempunyai kuah tidak sebanyak bakmi godok, dan tidak sedikit bakmi goreng. Pokoknya pas. Tidak dibutuhkan waktu lama Ane untuk menghabiskannya, 10 menit kemudian

Habis sudah semuanya
Untuk seporsi bakmi jawa goreng dan segelas teh hangat dihargai sebesar 20k saja. Cukup bersahabat bukan? Ingin membuktikan sendiri kelzatan dari Bakmi Jawa Mbah Hadi ini? monggo silahkan datang kesini. Jam Buka Bakmi Jawa Mbah Hadi dari pukul setengah 6 sore hingga 11 malam.

10 komentar:

  1. Dekat kos ini, hahhahaha. bisa sekalian sepedaan ke sini :-D

    BalasHapus
  2. Mba bikin kepengen mba bakminya enak bener itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ma'af mbak, yang punya rumah laki - laki,,, hehehe. Iyaw mbak, monggo dinikmati :-)

      Hapus
  3. baca ini pas jam makan siang..yuk deh qt makan.. hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayuk bunda3R,,, langsung aja kita berangkat ke TeKaPe :-)

      Hapus
  4. wah mas anis mantap dah lanjutkan mas... hehe lama" saya jadi ahli masalah ginian hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini lanjutkan apanya dulu ini mas??? masaknya apa makannya? hehee

      Hapus
  5. Ah, ketahuan mas-nya ini chef gadungan, mosok pas eksyen di wajannya gak ada yang dimasak, kayak foto bapak yang pakek baju biru itu doong eksyennya ngiris2 terus wajannya juga ada isinya :p hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha,,,, ah ketahuan deh. Baru nyadar aku kak Aireni, ketahuan deh, hehehe

      Hapus

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me