Rabu, 16 Desember 2015

Manisnya Cita Rasa Ayam Goreng Bu Tini

Kemarin blusukan ke Ayam Goreng Mbah Cemplung yang agak lumayan jauh dari Jogja, nah sekarang Ane nggak blusukan lagi melainkan hanya makan di sekitar Kota Jogja saja sob, ya sambil santai. Selain Ayam Goreng Ninit yang kemarin sudah Ane coba, ternyata di Kota Jogja ada juga tempat makan yang sangat rekomended bangetlah sob yakni Ayam Goreng Bu Tini. Tak sampai 10 menit waktu yang diperlukan untuk sampai sini.


Lalu bagaimana dengan sobat yang ingin datang kesini?. Rumah makan ini letaknya sangatlah strategis dan dekat dengan Titik Nol Kilometer yaw kurang lebih 1 Km saja. Dari Titik nol Kilometer bergerak ke arah timur hingga menemukan perempatan lampu merah dan masih lurus ke arah timur melewati Jembatan Sayidan dan kemudian akan menemukan perempatan lampu merah lagi. Dari lampu merah tersebut masih lurus ke arah timur kurang lebih 50 meteran. Sampailah di rumah makan ini yang letaknya di sebelah kiri jalan.



Rumah Makan Bu Tini terletak di Jl. Sultan Agung No. 17 Yogyakarta. Soal tempat nggak usah di tanya, tempatnya sangat luas, bersih dengan meja dan kursi yang tertata rapi. Luasan tempatnya tak sebanding dengan parkirannya yang terbilang sempit sehingga kendaraan yang memadati parkirannya sampai memakan sebagian badan trotoar jalan.

Kondisi warung saat itu
Lumayan sepi tempatnya
"Mau makan apa mas?", tanya sang pelayan ketika Ane tiba. "Ayam goreng mas", jawab Ane (sambil clingak clinguk mencari daftar menu tapi kok nggak tersedia). "dada, paha cewek seksi atas, atau bawah?". "Paha bawah aja mas", jawab Ane (tapi tidak berfikiran mesum lo yaw). "Untuk minumannya?", tanya sang pelayannya lagi". "Ada apa saja yaw mas yang tersedia?", jawab Ane lagi. "Ada es teh dan tanpa es, es jeruk dan tanpa jeruk serta es tape dan tanpa es", jawab beliau. "Okelah, es tape saja mas", jawab Ane (sambil mikir kalau minumannya dapat ditemukan dimana saja). "Pakai lalapan tidak mas?", sang pelayan melanjutkan pertanyaan lagi kepada Ane. "Iya pakai mas", jawab Ane (sambil mikir kenapa sieh kok nggak diberi daftar menu saja dan tulis sendiri apa yang ingin di pesan). "Baik mas, silahkan tunggu dahulu", sang pelayan mempersilahkan Ane untuk menunggu di salah satu tempat duduk.
Tak lama kemudian datanglah pesanan Ane yang membuat Ane terkejut, loh kok paha bawah ayamnya kecil banget tak seperti paha cewek seksi pada umumnya.


Bingung, yang dimakan apanya yaw? dagingnya sedikit banget bahkan hampir tidak ada yang ada hanyalah segerombolan kulit yang melekat pada tulangnya. Agak kecewa sieh, mau Ane tukar tidak mungkin. Yaw secara masak udah jadi mau di tukar, kan Ane jadi malu. Yawsudah ini memang takdirnya, jugaan niatan awal Ane kesini hanyalah icip - icip saja dan ternyata memang icip beneran. Lagian nasinya juga cukup tidak mengenyangkan perut kalau cuman satu porsi.
Ane cermati dan rasakan tuh dagingnya dan sambil mikir, apa yaw keistimewaan dari ayam ini bila dibandingkan dengan ayam goreng pada umumnya? ternyata ada yang menrik sob, walaupun kecil rasanya manis dan agak gurih gimana gitu. Pokoknya enak deh. Walaupun notabene daging ayam ini berasal dari ayam kampung tetapi tak sedikitpun Ane merasakan kealotan pada dagingnya walaupun sedikit dan cenderung lembut di mulut.
Benar saja, menurut berabagai sumber bahwa Ayam goreng ini bukanlah ayam goreng biasa melainkan ayam goreng bacem sehingga tak heran bila timbul rasa manis pada bagian dagingnya.
Paha ini tidak sendirian sob, ada seporsi nasi putih, sambal yang juga terasa manis, dan lalapan yang tentunya terasa lengkap dalam menikmati Ayam Goreng Bu Tini ini. Tak ketinggalan segelas es tape hijau yang siap melepaskan rasa dahaga Ane ketika siang itu. Es tapenya lumayan manis seperti orangnya, hehehe.


Penampakan sambalnya
Es tapenya memang sungguh menggoda

Lalapannya tersedia cukup banyak. Semangkok lalapan berisi irisan buah mentimun, kubis (kol), dan daun kemangi. Tapi hanya buah mentimunlah dan sedikit kol yang Ane makan. Sementara daun kemangi bisa untuk bahan campuran cuci tangan.


Dan ketika Ane mau pulang dan membayarnya, harganya menurut Ane lumayan mahal (maklum standart anak kost), seporsi daging paha ayam bawah, seporsi nasi putih, semangkok lalapan, dan segelas es tape dibanderol dengan harga 24k. Tapi Ane harus membayar 24,5 karena 0,5k untuk jasa service, unik bukan?


Ternyata begitu lihat kwitansinya, banyak pilihan menu dan minumnya ternyata. Huft, tadinya kan Ane bisa memilih soda gembira atau CIU. Yawsudahlah. Eow iya buat sobat yang mungkin ingin beli dan makan di rumah saja bisa. Disini tersedia juga porsi utuh dan setengah ekor. So, saran Ane kalau pesan jangan paha bawah soalnya sedikit banget dagingnya. Berbeda cerita kalau pesan paha atas atau dada yang mungkin memiliki daging yang agak sedikit besar atau bahkan pesan satu ayam utuh atau separo yang tidak perlu diragukan lagi banyaknya daging. Lo jual Ane beli, Ane makan enak Ane bagi. Sampai jumpa.

14 komentar:

  1. Waduh kecil bener itu mas pahanya, tapi sepertinya sambelnya maknyos tuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha,,,, Iya Mbak, Tapi sambelnya memang maknos genyos genyos

      Hapus
  2. Pahanya mini ya, hehehe
    tampaknya kalau mau makan harus beli satu ayam utuh biar berasa makan ayam :D

    BalasHapus
  3. Ini dekat rumahku tapi cuma sekali aja kesini.

    BalasHapus
  4. kamu yakin itu pahaa???? Aku kok ngeliatnya ceker yaa -___-.. jujur aja, aku ga bakal mau kesini setlah baca reviewmu mas :D.. daging seuprit gitu, manis pula, duuuh, okelah, mari kita makan ayam goreng tempat lain :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah keren mbak sampean. Bisa menebak isi fikiran saya. Iyapz, dari awal begitu aku berfikirnya. Tapi aku cukup yakin mbak itu paha bawah. Ew, Tapi kalau beli setengah ekor atau full satu ekor yaw dagingnya banyak mbak... Hehehe. Kalau nggak mau yaw okelah kita makan ayam gorengnya tempat lain saja. Mari, Hahaha

      Hapus
    2. aku ngebayangin reaksi suamiku nih kalo diajak makan di sini :D.. dan melihat ukuran pahanya ;p hihihihii... eh, kalo yg dada setipis apa ya mas

      Hapus
    3. Wah nggak tahu mbak,,, kadung udah kecewa jadi begitu makan, cekrek - cekrek langsung kabur mbak, hehehe. Nggak bisa ngebayangin setipis apa dadanya mbak. Pokoknya kalau kesini jangan pesan yang paha bawah deh, yang atas saja kayaknya tambah gede. Kalau suami mbak agak kecewa gimana gitu yaw beli yang tipis - tipis tapi yang agak banyak. Kan ada pepatah dikit di tambah dikit di tambah lagi dikit jadilah banyak. Yaw kan mbak??? jadi kan suami mbak bisa tersenyum kembali, hehehe

      Hapus
  5. Astaga itu ayamnya kasihan banget, kecil banget begitu hahahahaha.... Tapi kayaknya kalau gue makan disitu kudu pesan setengah ekor deh biar kenyang. btw... itu sambalnya bikin ngiler deh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, bener bila perlu satu ekor :-) Sambalnya memang pecah rasanya :-)

      Hapus
  6. Pernah nyobain checker pakai sambal pedes yg digabung langsung. Jd rindu checker lagi nih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. eow,,, itu bukan ceker kang,,, tapi paha bawah. Langsung ke TeKaPe aja bang :-)

      Hapus

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me