Jumat, 22 Mei 2015

Rahasia Berkunjung Ke Keraton Ngayogyakarta Part 2


Berbagai macam pernak - pernik khas keraton banyak yang diperdagangkan disini mulai dari blangkon, baju khas keraton, sarung, bahkan beberapa hasil kerajinan dari perunggu, keris, dan lain sebagainya. Nah inilah rahasianya mengapa berkunjung ke keraton sebaiknya dilakukan ketika grebeg maulud tiba. Selain melihat berbagai koleksi yang biasa dipamerkan di keraton, juga terdapat berbagai penjual yang menjual berbagai pernak - pernik khas keraton. Kelihatannya yang berjualan disini tidaklah sembarangan penjual, karena para penjual juga berdandan layaknya para abdi dalem lakukan. Eow iya bagi sobat yang belum membaca postingan di bagian ke satu ini Rahasia Berkunjung Ke Keraton Ngayogyakarta, silahkan dibaca terlebih dahulu supaya nyambung alur ceritanya. Oke let's go kita lanjutkan ceritanya.

Ah loe lagaknya sok serius amat lo, hahaha
Berbagai macam koleksi seperti foto dan patung yang berkaitan dengan aktifitas keraton terpapar jelas disini.


Berbagai macam barang seni kebudayaan seperti kesenian wayang berjajar rapi di pinggir tembok, ada dua buah wayang yang terlihat istimewa dibandingkan dengan wayang - wayang lainnya. Hal ini terlihat pada dua buah wayang yang dibingkai dan didepannya tersemat tulisan "Janaka Wanda Yudasmara Asma Kyai Pancaresmi Yasan dlm. S.D.I.S. HB.II". Selain itu terdapat pula dua buah patung yang berhasil menarik perhatian Ane maupun wisatawan yang sedang berkunjung.



Keluar dari dalam ruangan selanjutnya kita bergerak melewati sebuah pendapa yang amat besar untuk selanjutnya memasuki ruangan lagi yang ada di sebelah barat. Ada sebuah lapangan tenis meja terpampang disini fikirku, ew ternyata bukan dingk itu merupakan sebuah gambaran lokasi museum ini, hehehe.


Ini bukan lapangan tenis lo sob, hahaha
Nah ini juga yang menjadi salah satu alasan mengapa waktu yang tepat berkunjung ke Keraton Ngayogyakarta di saat grebeg maulud berlangsung.




Yakni beberapa bagian depan ruangan sengaja didekorasi untuk menyambut acara grebeg maulud yang tentunya banyak wisatawan yang mengunjungi museum ini. Sebelum memasuki ruangan selanjutnya, kitapun bisa mengisi buku tamu terlebih dahulu dan kemudian akan mendapatkan sebuah buku katalog.

Orang penting mau tanda tangan dahulu yaw, hehehe
Nieh bukunya sob
So, ketika grebeg maulud tiba, segeralah menuju ke Kota Yogyakarta. Selain menikmati suasana grebeg maulud itu sendiri juga merupakan moment yang tepat untuk berkunjung ke Keraton Ngayogyakarta ini. Tunggu cerita petualangan Ane selanjutnya yaw sob, Sampai Jumpa.
Let's Go

Kamis, 14 Mei 2015

Rahasia Berkunjung Ke Keraton Ngayogyakarta


Pada awal tahun 2015, tepatnya pada bulan Januari kemarin Ane bersama dengan Adik Ane Merna berkesempatan mengunjungi salah satu tempat wisata budaya yang yang sangat terkenal dikalangan para wisatwan baik domestik maupun mancanegara yakni Keraton Ngayogyakarta. Hal ini kita lakukan karena waktu itu Keraton Ngayogyakarta sedang ada sebuah hajatan tahunan yang biasa dilakukan oleh pihak keraton yaitu grebeg maulud dan tentu kita tidak mau melewatkannya begitu saja.

Me and abdi dalem keraton Ngayogyakarta

Bila kita perhatikan lebih jauh mengenai letak dari keraton ini sungguh menarik dan menyimpan misteri. Bagaimana tidak, bila di tarik garis lurus antara Gunung Merapi dengan pantai laut kidul maka Keraton Ngayogyakarta ini letaknya tepat berada di tengah - tengah diantara keduanya. Tak heran bila banyak orang yang bertanya - tanya mengenai letak dari keraton ini yang tentu mungkin mengandung filosofi tertentu.


Untuk mencapai keraton ini sangatlah mudah karena letaknya yang sangat strategis dan berada di pusat kota yaitu sebelah selatan titik nol kilometer. Bila sobat berada di titik nol kilometer, lihat dan berjalanlah ke arah selatan melalui jalan Trikora dan melewati Alun - alun utara sejauh kurang lebih 200 meter maka sobat akan sampai di keraton ini.


Narsis dulu bersama mobil kuno
Untuk memasuki keraton ini tidaklah mahal dan bisa dibilang murah, hanya dengan 5K saja kita sudah bisa memasukinya. Sehubungan Ane bersama dengan adik Ane maka kontribusi yang Ane bayarkan sebesar 10K. Bila kita memerlukan informasi mengenai Keraton Ngayogyakarta ini, bisa langsung bertanya kepada para petugas yang khusus menangani bagian informasi. Ketika itu dijaga oleh 3 orang petugas ibu - ibu, mereka dengan senyum ramah melayani kedatangan para tamunya. Ane pun tidak melewatkan begitu saja kesempatan ini dan segera mengajak ibu petugas tersebut untuk berfoto bersama.

Ngisi buku tamu dulu sob
Cekrek cekrek cekrek, gimana sob udah pantas belum untuk jadi bagian dari dalam keraton?
Memasuki keraton kita di sambut oleh sejumlah perangkat peralatan gamelan yang berada di pendopo keraton yang biasa digunakan untuk mengiringi tari jawa sehingga para pengunjung dapat menyaksikan dengan leluasa dari berbagai sudut keraton.


Berbagai kereta keraton terpampang disini, selain itu terdapat juga berbagai penjelasan mengenai kereta - kereta tersebut seperti Kereta Garudayaksa. Bila sobat - sobat semua ingin melihat secara lengkap koleksi - koleksi kereta Keraton Ngayogyakarta, bisa langsung mendatangi Museum Kereta Keraton Ngayogyakarta yang berada tidak jauh di sebelah barat keraton.



Bangunan berasitektur jawa ini tak lepas dari sejarah perjanjian Giyanti pada tahun 1755 dimana kerajaan dibagi menjadi dua, yakni wilayah timur yang sekarang menjadi Keraton Surakarta dan wlaiayah barat yang sekarang menjadi Keraton Jogjakarta.



Ingat, Ane yang sebelah kanan yaw sob, jangan sampai ketuker
Beranjak dari bagian depan keraton, selanjutnya ane meniti tangga memasuki wilayah bagian dalam keraton. Waktu itu pengunjung keraton sangatlah ramai karena bertepatan dengan Grebeg Maulud yang rutin diadakan oleh keraton setiap setahun sekali.



Di samping kanan dan kiri tangga masuk terdapat dua buah perangkat peralatan gamelan yang sedang dipamerkan. Uniknya peralatan gamelan tersebut mempunyai nama masing - masing. Di sebelah kiri bernama Kyahi Guntur Laut dan sebelah kanan bernama Kyahi Kebo Ganggang.


Kyahi Guntur Laut yang terletak di sebelah kiri
Kyahi Kebo Ganggang yang terletak di sebelah kanan
Lalu ada apakah di dalam keraton bagian belakang ini? ada apakah gerangan disana? Yuk intip ceritanya di:
Rahasia Berkunjung Ke Keraton Ngayogyakarta Part 2
Let's Go

Jumat, 08 Mei 2015

Wisata Kuliner Jogja di Warung Makan Martabak Singapura

Hallo sob, gimana nieh kabarnya? semoga baik - baik saja yaw. Tidak terasa sudah Ane memposting 100 artikel di blog ini. Nah pada postingan yang spesial ke-101 Kali ini Ane mau menceritakan tentang petualangan Ane dalam mencicipi beberapa makanan di Warung Makan Martabak Singapura. Kenapa Ane menyebutnya yang spesial, bukan karena selain postingan ini tidak ada yang spesial yaw melainkan inilah pengalaman pertama Ane dalam mencicipi makanan luar negeri negara sebelah. Silahkan orang mau berbicara apa, Ndesolah, noraklah, gak gawul lah, dll. Yang paling penting bagi Ane, Ane senang pelanggan puas, eh nggak dink. Ah nggak usah banyak basa - basi dan langsung saja yaw. Beginilah ceritanya, Pada tanggal 6 April bulan lalu Ane mengunjungi warung makan ini. Ntah mengapa ketika itu Ane pingin banget mencicipi salah satu makanan asing yang tentunya bukan khas makanan kita dan akhirnya ada warung makan yang menarik perhatian Ane di perempatan Pojok Beteng Kulon yakni Warung Makan Martabak Singapura.


Penamaan warung makan ini tak lepas dari tempat dimana warung makan tersebut berada. Sebutan "Perempatan Pojok Beteng Kulon" ini adalah sebutan yang diberikan oleh warga DIY karena perempatan tersebut terletak persis di sudut barat sebuah beteng keraton Ngayogyakarta.
Oke sob, apa saja sieh makanan yang tersedia di sini? Nah kebetulan Ane sendiri mencicipi semuanya tuh menu apa saja yang ada di sini. Pertama Martabak singapura, menu ini adalah menu spesial yang ada di Warung Makan ini. Menurut penjualnya, Lek Sum komposisi utama yang ada di dalam martabak ini berasal dari daging yang dilembutkan. Wuih kebayang kan enaknya. Satu porsi martabak ini cukup dibanderol dengan harga 20K saja sob.

Martabak Singapura
Tidak mau dengan martabak tersebut dan inginnya makan makanan yang berat/berisi. Nah disini juga menyediakan menu yang lain yaitu Nasi Ayam Madu. Kalau nasi ayam biasa mah dapat dijumpai dengan mudah di Jogja, Nah lo kalau Nasi Ayam Madu ini jarang dijumpai di Jogja loh. Konon menurut Lek Sum, Nasi Ayam Madu ini mempunyai keunikan tersendiri pada nasi maupun ayamnya. Keunikan Nasinya yaitu terdapatnya rempah - rempah pada nasinya sehingga rasanya terasa kuat di lidah. Rasanya gurih dan menurut Ane sieh seperti rasa nasi uduk pada umumnya, tetapi yaw agak berbeda memang. Sedangkan keunikan pada ayamnya yaitu dalam menggoreng ayamnya di campur dengan madu. Hmmm, nikmat. Lebih nikmatnya lagi Nasi Ayam Madu ini disajikan dengan kuah yang menyerupai kuah soto dan sambal yang menyerupai saos namun bukan saos lo sob. Harga untuk seporsi nasi ayam ini cukup bersahabat di kantong loh cuman 8K saja.

Seporsi Nasi Ayam Madu
Lalu apalagi yang ada di sini? Selain kedua menu diatas, disini juga tersedia seporsi nasi telur dan soto ayam loh sob. Untuk minumannya tersedia berbagai macam minuman, diantaranya air kelapa buah utuh maupun gelas, es teh atau teh panas, dan lain sebagainya. Ane kasih tahu deh Daftar Menunya, silahkan di cek sendiri yaw.


Untuk penyajian soto ayam dan telurnya bisa di bilang biasa - biasa saja, karena memang hal ini dilakukan oleh penjualnya dengan maksud memberikan berbagai variasi pilihan kepada pembelinya.

Seporsi soto ayam
Seporsi soto ayam dan nasi telur dihargai cukup ekonomis yakni hanya 6K saja. Lelah menjelaskan panjang lebar mengenai menu - menu makanan yang ada di sini, saatnya sekarng Ane mau makan terlebih dahulu karena cacaing - cacing yang ada di dalam perut Ane sudah pada konser semua. Narsis dahulu, satu dua tiga dan seterusnya cekrek cekrek cekrek.

Penampakan orang ganteng lagi narsis
Rasanya Wuenak tenan, pokoknya dijamin bakal ketagihan dah. Sepuluh menit kemudian,

Jreng jreng jreng
Nimat bukan? bagi sobat yang kebetulan berkunjung ke Yogyakarta, jiangan lewatkan Warung Makan Martabak Singapura yang satu ini yaw, berikut Ane kasih tahu lokasinya.
Dari Titik Nol Kilometer Jogja, bergeraklah ke arah timur melewati Jl. Senopati sampai menemukan perempatan lampu merah. Dari perempatan lampu merah tersebut, beloklah ke arah kanan/selatan melewati Jl. Brigjend Katamso, Mall Jogja Tronik dan masih terus lurus ke arah selatan sampai menemukan perempatan lampu merah. Nah perempatan lampu merah ini merupakan Perempatan Pojok Beteng Wetan. Tujuan kita kan Pojok beteng kulon, jadi dari perempatan pojok beteng wetan ini beloklah ke kanan/ke arah barat melewati Jl. Mayjend Sutoyo. Disini Sobat akan menjumpai sebuah perempatan lampu merah lagi (perempatan ini terkenal dengan sebutan plengkung gading). Dari perempatan Plengkung Gading ini masih terus lurus ke arah barat melewati Jl. Letjend MT. Haryono sampai menemukan perempatan lampu merah lagi. Nah di perempatan lampu merah inilah/Pojok Beteng Kulon Warung Makan Martabak Singapura berada. Silahkan clingak clinguk di sekitar perempatan ini yaw, tidak jauh kok tempatnya. Selamat menikmati dan sampai jumpa.
Let's Go

Selasa, 05 Mei 2015

Belajar Sandi Negara di Museum Sandi Jogja Part 2


Beranjak dari lantai 1, selanjutnya Ane munuju ke lantai 2 museum. eow iya sob, bagi yang belum membaca postingan Ane yang berjudul Belajar Sandi Negara di Museum Sandi Jogja, silahkan dibaca terlebih dahulu yaw sob supaya nyambung ceritanya. Di lantai 2 ini terdapat tiga ruangan, yakni Ruang Tokoh, Ruang Sandi Global, dan Ruang Edukasi.





Kesan pertama Ane ketika memasuki Ruang Tokoh ini terletak pada pernyataan bapak dr. Roebiono Kertopati yang mendapatkan julukan Bapak persandian Indonesia,"Ingatlah bahwa: Kechilafan satu orang sahaja tjukup sudah menjebabkan keruntuhan negara". Dari tulisan tersebut mengandung pesan bahwa seseorang yang bekerja di persandian negara tidak boleh melakukan kesalahan sekalipun dan menuntut untuk selalu setia pada negara. Hmmm tulisan yang sederhana tetapi mengandung makna yang sangat luar biasa hebatnya.


Hormattt Grakkk
Di belakang tulisan tersebut terpampang dengan jelas foto Kepala Lembaga Sandi Negara dari tahun 1946 sampai sekarang. Kalau tahun 1946 tentunya Bapak dr. Roebiono Kertopati, Nah kalau sekarang Ada yang tahu siapakah Kepala Lembaga Sandi Negara? ayow cari buku, internet, atau dokumen lainnya. Nggak ketemu? okelah Ane kasih tahu kalau Kepala Lembaga Sandi Negara sekarang adalah Bapak Mayor Jenderal TNI Dr. Djoko Setiadi, M.Si. Berikut patung bapak Roebiono dan foto Bapak Djoko Setiadi tersebut.




Memasuki ruangan berikutnya yaitu Ruang Sandi Global ada yang menarik perhatian Ane yakni sebuah rambut buatan alias wek bahasa londonya. Ane kira berhubungan dengan gaya hidup, ternyata eh ternyata itu rambut asli. Jadi begini ceritanya sob, dalam "History of Herodotus" pada abad VI SM. Histiaeus menyampaikan berita dari istana Persia kepada menantunya Aristagoras di Melitus dengan cara menggundul kepala seorang budak yang setia, lalu berita di tulis (tattoo) di atas kulit kepala budak tersebut dan mengirim budak itu ke tempat tujuan setelah rambutnya cukup panjang menutupi tulisan. Si penerima berita menggundul budak itu untuk membacanya.



Di samping kanan dan kiri banyak terdapat beberapa peralatan untuk menampilkan sebuah sandi. Diantaranya Skytale Greek, Cardan Grille, Leon Alberti, dan Vigenere Cipher. Tidak hanya sebuah alatnya saja yang ditampilkan di sini, melainkan disertai dengan cara penggunaan daripada alat tersebut.


Cardan Grille dan Skytale Greek
Leon Alberti dan Vicenere Cipher
Bergeser ke ruang terakhir di lantai 2 yakni Ruang Edukasi. Ruangannya cukup kecil namun dilengkapi dengan 2 buah layar LCD dan beberapa tempat duduk yang berwarna - warni.



Ruangan ini berguna untuk belajar mengenai semua yang ada di museum, misalnya saja sejarah museum, visi dan misi museum, sejarah berbagai macam sandi, dilengkapi juga dengan berbagai macam permainan yang tentunya berkaitan dengan Museum Sandi.



Sama seperti sebelumnya disini juga terdapat sebuah sandi yang paling sederhana dan dikenal luas yakni Sandi Caesar/Sandi Geser/Code Caesar/Caesar Geser. Disini tidak hanya menampilkan alatnya saja, tetapi menampilkan petunjuk penggunaan alat tersebut dan bahkan memberikan sebuah contoh dan akhirnya menantang kita untuk menjawab sebuah pertanyaan yang tentunya menyuruh kita untuk memecahkan suatu teks sandi.



Menarik bukan? Ayok segera kunjungi Museum Sandi ini yang bakal dapat menambah wawasan kita. Untuk jam kunjung Hari Senin - Jum'at pukul 08.00 - 16.00 WIB. Hari Sabtu dan Minggu bisa buka dengan catatan telah konfirmasi pihak museum sebelumnya. Sampai jumpa.
Let's Go

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me