Minggu, 03 Mei 2015

Belajar sandi Negara di Museum Sandi Jogja

Apa yang terlintas di fikiran sobat semua bila mendengar kata sandi negara? bimbang, bingung, rumit, dan lain sebagainya. Kalau benar demikian adanya maka sobat tidak sendirian, Ane pun sama, hehehe. Kemarin Ane sudah mengunjungi Museum Perjuangan Yogyakarta dan sekarang Ane mengunjungi Museum Sandi Negara ini.

Lalu apa hubungannya? nah, gini sob, dahulu sebelum Museum Sandi menempati gedung yang pernah digunakan sebagai Kantor Badan Perpustakaan Arsip Daerah di kawasan Kotabaru, museum ini menempati gedung yang sama dengan museum perjuangan. Jadi istilahnya, dahulu serumah kini harus berpisah. Kasihan yaw, hehehe.

Ruang - ruang di Museum Sandi Negara
Secara umum Museum Sandi terdiri dari dua lantai. Pada lantai 1 terdapat enam ruang, dan 3 ruang di lantai 2. Untuk lebih detailnya, yuk mari ikuti cerita Ane selengkapnya.
Di lantai 1 pada ruangan pertama digunakan sebagai tempat pengunjung mengisi buku tamu yang berkunjung ke museum. Sedangkan pada ruangan kedua terdapat sebuah peta dalam ruangan museum yang terpampang di atas. Lalu di ruangan yang ketiga,


Yaitu Ruang Agresi I terdapat penjelasan bahwa bapak Roebiono Kertopati disebut sebagai bapak persandian Indonesia. Selain itu Buku dan tas kode sudah terpampang di ruangan ini.





Pada ruangan yang keempat yaitu Ruang Agresi II, terdapat beberapa barang yang tentunya berkaitan dengan aktifitas yang terjadi pada saat itu. Salah satu contohnya Meja-Kursi Kasa yang digunakan oleh petugas sebagai sarana kerja sandi satu - satunya yang berada di salah satu rumah penduduk Dusun Dukuh, Desa Purwoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo.




Meja-Kursi Kasa
Narsis dahulu di depan sepeda tua
Pada ruangan yang kelima yang terletak di sebelah timur Ruang Agresi Militer II, terdapat Ruang Maket Dukuh yang berisi miniatur sebuah bangunan rumah yang ada di pedukuhan/dusun/kampung.



Bergerak ke arah timur, terdapat ruangan yang keenam yaitu Ruang Merdeka. Disini terdapat cerita yang berkaitan dengan sejarah setelah proklamasi kemerdekaan, diantaranya terjadinya Agresi Militer I dan II, pemindahan ibukota dari Jakarta ke Yogyakarta, dan sebaliknya perpindahan Ibukota dari Yogyakarta ke Jakarta berdasarkan Konferensi Meja Bundar (KMB).



Selain itu di Ruang Merdeka ini terdapat sejumlah mesin sandi buatan luar negeri. Berikut salah dua mesin sandi buatan luar negeri diantaranya Mesin Sandi Kryha Standard yang dibuat oleh Alexander Von Kryha, Ilmuwan Ukraina yang tinggal di Berlin pada tahun 1924 dan Mesin Sandi HC-520 yang dibuat di Swiss pada tahun 1977.


Gambar Mesin Sandi Kryha Standard
Gambar Mesin Sandi HC-520
Pada ruangan yang terakhir yakni Ruang Nusantara, terdapat sejarah Akademi Sandi Negara (AKSARA) dan Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN).



Berbeda dengan ruangan sebelumnya, di ruang ini menyajikan beberapa mesin sandi buatan dalam negeri. Salah duanya yaitu Mesin Sandi SN - 101 yang dibuat pada tahun 1985 dan Mesin Sandi SN - 011 yang dibuat pada tahun 1990. Mesin Sandi SN - 011 ini berbentuk telepon yang dapat berfungsi sebagai telepon bersandi.

Gambar Mesin Sandi SN - 101
Gambar Mesin Sandi SN - 011
Kita harus bangga sebagai anak bangsa karena bangsa kita juga bisa. Puas mengeksplorasi lantai 1, selanjutnya Ane beranjak menuju ke lantai 2. Ada apa sajakah gerangan disana? Yuk ikuti ceritanya di postingan selanjutnya di
Belajar Sandi Negara di Museum Sandi Jogja Part 2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me