Jumat, 03 Juni 2016

Masjid An Nurumi, Masjid Unik Berkubah Warna - Warni di Jogja

Sudah beberapa kali Ane mampir ke masjid ini sob. Ketika Ane berkendara dari Kota Jogja menuju ke arah timur Ane selalu saja menyempatkan diri mampir ke tempat ini. masjid tersebut bernama Masjid An Nurumi ada juga yang menyebutnya dengan Masjid kremlin, atau masjid permen. Masjid ini terletak sangat strategis di tepian Jl. Raya Solo Km. 15 yang merupakan jalan penghubung antara Yogyakarta dengan Solo (Surakarta). Masih ingat betul saat pertama kali Ane melihat masjid ini, yang ada hanyalah kagum dan kagum. Lho selama ini Ane tak pernah tuh menjumpai masjid yang seperti ini. Disini kok ada ya masjid yang seperti itu.


Masjidnya cukup kecil dengan kubah yang berwarna - warni. Saat Ane melihat kubah dari masjid ini kok seperti melihat permen loli pop ya sob, soalnya tuh ya persis banget bangunan kubah ini dengan permen tersebut. Pantesan aja di sebut dengan masjid permen. Ane kira setiap pengendara yang sedang melintasi Jl. Raya Solo ini dan melihatnya pasti akan terheran - heran dengan bangunan masjid ini dan secara tak langsung ingin mampir sebentar buat beribadah, sekedar melepas lelah dan juga sekaligus berfoto - foto tak terkecuali dengan Ane.



Selepas dari beli Es Dawet Pandawa Pak Bagong, Ane mampir kesini sob buat beribadah dan juga sekaligus mengabadikan gambar dari masjid ini, soalnya beberapa kali Ane kesini tak pernah sekalipun mengabadikannya. Sebelum masuk kedalamnya, Ane sempat memperhatikan daerah sekitar dan iseng - iseng menghitung berapa jumlah kubah yang ada. Setelah Ane hitung - hitung ternyata kubahnya itu berjumlah 9 buah dengan kubah yang paling besar terletak di tengah - tengah.




Tak hanya di bagian luarnya saja yang bisa menarik perhatian orang, ternyata setelah Ane memasukinya, lagi - lagi Ane terpesona dengan bagian dalamnya. Arsitekturnya cukup unik, kalau masjid ditulisi ayat Alqur'an itu kan sudah biasa ya sob dan biasanya yang ditulisi berada di bagian dinding yang datar serta warnanya cuman satu jenis saja, Nah ini bukan di tempat yang datar sob melainkan di bagian dalam kubahnya yang berbentuk lingkaran dan warna huruf yang digunakan tak hanya satu jenis saja tetapi berwarna - warni. Disini Ane sempat berfikir kalau buat tulisan tersebut kira - kira butuh berapa lama ya selesainya?. Hemmmm, bener - bener keren.


Gambar bagian dalam masjid
Gambar bagian dalam kubah
Selesai mengagumi arsitektur yang ada, kini selanjutnya Ane beribadah terlebih dahulu. Sampai disini dulu ya sob cerita Ane mengenai tempat ini. Pokoknya kalau sobat sedang melakukan perjalanan dari Kota Jogja ke Kota Solo atau sebaliknya, bisa deh mampir kesini, tapi ingat jangan hanya sekedar foto saja ya, tetapi ibadah juga.



Ane kira tak usah Ane kasih gambaran rutenya lah ya, lawong letaknya aja di pinggir jalan raya / besar Sehingga sangat mudah untuk ditemukan. Sampai jumpa!
Let's Go

Rabu, 02 September 2015

Mengintip Kegiatan Bulan Ramadhan di Masjid Gedhe Kauman Ngayogyakarta

Hai sob, bagaimana nieh kabarnya? semoga baik - baik saja yaw. Kali ini Ane mau berbagi cerita mengenai apa yang Ane alami ketika sedang berkunjung sendiri ke Masjid Gedhe Kauman Ngayogyakarta pada bulan ramadhan lalu. Ingin tahu ceritanya??? cekidot.
Tak hanya sekali atau dua kali saja Ane mendatangi masjid ini, tetapi sudah berulang kali Ane mengunjunginya. Sobat pasti sudah tahu  kan kalau Yogyakarta itu lebih terkenal akan malioboro atau keratonnya. Yapz memang benar, Tetapi coba deh kita lihat salah satu tempat yang satu ini Masjid Gedhe Kauman Ngayogyakarta yang terletak di sebelah barat Alun - alun Utara keraton Yogyakarta tepatnya di Kampung Kauman, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Untuk memasuki masjid ini tidak dikenakan biaya dan hanya dikenakan tarif parkir saja bagi jama'ah yang membawa kendaraan dan itupun seikhlasnya saja.


Selamat datang di Masjid Gedhe Kauman Ngayogyakarta. Kata Gedhe dalam bahasa jawa mempunyai arti besar/agung. Masjid ini merupakan salah satu masjid yang bersejarah karena dibangun pada masa Sri Sultan Hamengkubuwono I dan di arsiteki oleh K. Wiryokusumo dengan sistem model atap tumpang tiga dengan mustoko. Masjid yang kita saksikan saat ini bukanlah bentuk aslinya dulu melainkan sudah mengalami beberapa perubahan baik itu dari serambinya ataupun lantainya.
Seluruh kompleks masjid ini dikelilingi oleh pagar tembok tinggi. Di bagian luar masjid terdapat sebuah gapura masuk, kolam di ketiga sisinya, serta tempat wudhu yang terletak di samping kiri dan kanannya.

Tempat wudhu khusus pria
Masjid Gedhe sendiri terdiri dari masjid induk dengan sebuah ruang utama yang didalamnya terdapat sebuah pengimaman, maksura dan mimbar. Pengimaman dan mimbar pasti kita sudah sering mendengarnya dan tahu. Namun bagaiman dengan maksura? asing bukan? Yapz, maksura sendiri merupakan tempat pengamanan raja apabila sultan berkenan shalat berjamaah di Masjid Gedhe. Maksura disini terdapat di sebelah kiri belakang pengimaman yang terbuat dari kayu jati dan berbentuk bujur sangkar. Baik pengimaman, maksura dan mimbar semuanya berornamen indah dan berlapiskan emas.



Di dalam ruang utama total seluruhnya terdapat 36 buah tiang berumpak batu. Hasil tersebut berdasarkan hitungan Ane secara langsung di lokasi. Selain pada ruang utama, di masjid Gedhe ini juga terdapat serambi masjid yang tak kalah pentingnya bila dibandingkan dengan ruang utama. Di serambi masjid sendiri total seluruhnya terdapat 35 buah tiang utama yang juga berumpak batu. Bila salah hitung, mohon dikoreksi yaw sob.

Ruang utama masjid
Serambi masjid
Pada pukul setengah 5 sore nampak para jama'ah mulai memadati serambi masjid. Di serambi masjid inilah salah satu kegiatan di bulan ramadhan dilaksanakan yakni siraman rohani sebelum dilanjutkan acara takjilan (buka bersama) dan shalat maghrib berjama'ah. Terlihat Beberapa takmir masjid memakai seragam berwarna merah sibuk mengatur barisan jama'ah yang berdatangan. Selain itu takmir lainnya sedang sibuk memberikan takjil kepada para jama'ah yang datang. Dari baris saja di atur, iyap bila tidak di atur maka akan banyak jama'ah yang duduk tidak beraturan dan ini akan memakan lebih banyak tempat. Maklum, jama'ah yang datang kesini sangat banyak sampai sampai tempat serambi yang ada sudah tidak dapat menampungnya lagi.
Waktu shalat maghrib telah tiba, itu artinya waktu berbuka pun telah datang. Beberapa jama'ah ada yang tidak kebagian takjilnya dan hanya diberikan makanan ringan saja. Hal ini menarik perhatian Ane untuk mencari informasi lebih lanjut tentang sebetulnya berapa banyak sih takjil yang disediakan masjid ini. Selepas shalat maghrib, Ane berbincang - bincang dengan salah seorang takmir masjid dan beliau memberikan informasi bahwa setiap harinya Masjid Gedhe Kauman Ngayogyakarta ini menyediakan 1500 buah takjil dan itu selalu habis. Wow, berarti setiap harinya acara siraman rohani dan dilanjutkan dengan takjilan ini dihadiri lebih dari 1500 jama'ah.
Pada hari tertentu Masjid Gedhe ini menyajikan menu yang spesial yakni gulai kambing yang disajikan pada hari kamis. Konon katanya pada tahun 1970an ada seorang warga yang merayakan aqiqah puteranya di Masjid Gedhe ketika itu pada bulan ramadhan, dan perayaan aqiqah tersebut digunakan untuk buka puasa di Masjid Gedhe. Sejak saat itulah takjil gulai kambing mulai disajikan seminggu sekali dan hari kamislah dipilih sebagai hari penyajiannya. Sekarang penyajian gulai kambing tersebut sudah menjadi tradisi.


Bagi jama'ah yang tidak kebagian takjil tentu tidaklah perlu khawatir karena di sekitar lokasi masjid banyak terdapat para pedagang yang sedang menjajakan barang dagangannya. Mulai dari kolak, gorengan, angkringan, dan lain sebagainya.
"Masjid yang tidak pernah sepi", itulah kata yang mungkin pantas disematkan di Masjid Gedhe ini. Selepas shalat maghrib, banyak jama'ah diantaranya lebih memilih melanjutkan melaksanakan ibadah membaca kitab suci Alqur'an sehingga menimbulkan rasa ketentraman hati dan damai bagi yang membaca maupun mendengarnya.
Ketika waktu shalat isya telah tiba, banyak jama'ah yang mulai berdatangan dan tentu tidak hanya melaksanakan shalat isya saja tetapi juga shalat tarawih. Bacaan surat di dalam shalat isya bisa dibilang biasa - biasa saja dan tidak terlalu panjang, namun begitu memasuki shalat tarawih, bacaan suratnya terasa sangat panjang sekali dan memang benar shalat dengan jumlah 11 rakaat total ayat yang dibaca adalah 1 juz penuh. Pembacanya pun seorang hafidz Alqur'an dan memiliki suara yang nyaring dan bagus sehingga shalat tarawih sebanyak 11 rakaat akan terasa cepat.
Selepas shalat tarawih kegiatan selanjutnya adalah semakan membaca Alqur'an bersama sebanyak 1 juz. Disini jama'ah yang ada terbagi menjadi beberapa kelompok. Begitu semakan selesai, selanjutnya dilaksanakan kultum sebelum kembali ke rumah masing - masing. Malam semakin larut, kini saatnya Ane pamit dan pulang ke rumah dan selanjutnya tidur agar besok tidak kesiangan dalam sahur. Sampai jumpa.


Let's Go

Senin, 24 Agustus 2015

Mengintip Kecantikan Miniatur Masjid Raya Baiturrahman Aceh di Yogyakarta

Hai sob, gimana nieh kabarnya? semoga baik - baik saja yaw. Kali ini Ane mau menceritakan pengalaman perjalanan Ane ketika berkunjung ke sebuah masjid yang cukup menarik untuk di ulas yakni Miniatur Masjid Raya Baiturrahman Aceh di Yogyakarta. Kenapa menarik? yuk kita intip bersama ceritanya.
Sebelumnya sudah pada tahu kan tentang Masjid Raya Baiturrahman yang ada di Aceh? sudah tahu? itu loh salah satu bangunan yang masih berdiri kokoh ketika Aceh mengalami musibah tsunami. Konon model bangunan ini mengadopsi model bangunan yang ada di Moghul India. Nah sekarang sudah pada tahu kan? oke cerita kita lanjutkan!!!
Pada bulan ramadhan kemarin Ane sempat menyempatkan diri mengunjungi masjid ini. Mulai dari browsing di internet mengenai masjid - masjid yang menarik untuk dikunjungi di Yogyakarta, jatuhlah Ane pada sebuah masjid yang ada di sebelah utara simpang empat Ringroad Madukismo ini.
Masjid tampak depan sebelah kanan
Masjid tampak depan sebelah kiri
Ane sengaja memilih bulan ramadhan untuk berkunjung ke masjid - masjid yang menarik untuk dikunjungi sob, ntah itu berupa bentuk bangunannya maupun ceritanya. Sore itu sambil menunggu waktu berbuka Ane arahkan laju kendaraan kuda hijau Ane kesini. Selain hanya berkunjung saja, Ane juga berniat mengikuti siraman rohani dan dilanjutkan dengan takjilan (berupa makanan berat yang umumnya disediakan oleh masjid - masjid yang ada di Yogyakarta untuk orang - orang yang mau berbuka) serta melaksanakan shalat tarawih. Tak butuh waktu lama Ane untuk sampai kesini, Satu dua orang pun mulai tampak terlihat berdatangan. Ane sungguh takjub melihat bangunan masjid ini. Bangunan masjid ini merupakan miniatur dari Masjid Raya Baiturrahman yang ada di Aceh. Bila dibandingkan dengan masjid raya di Aceh kurang lebih 1 berbanding 10.


Miniatur Masjid Raya Baiturrahman Aceh dibangun oleh pemerintah Aceh dan diresmikan pada tahun 2010. Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan, masyarakat Aceh dan Yogyakarta merasakan nasib yang sama. Pada tahun 2004 Aceh terkena musibah tsunami dan pada tahun 2006 Yogyakarta dilanda gempa besar yang memporakporandakan bangunan masyarakat. Pada saat Aceh terkena bencana tsunami Sri Sultan HB X datang langsung memberi bantuan dari seluruh masyarakat Yogyakarta. Sebagai bentuk balas budi pada saat Yogyakarta dilanda musibah, maka pemerintah Aceh membantu membangunkan sebuah masjid yang mirip dengan Masjid Raya Baiturrahman di Aceh. So, bagi siapa saja yang ingin tahu seperti apa bentuk bangunan dari Masjid Baiturrahman di Aceh dan dirasa cukup jauh, maka berkunjung ke Miniatur Masjid Raya Baiturrahman Aceh di Yogyakarta bisa menjadi pilihan alternatif.

Sebuah ruangan di sebelah selatan
Bagian atap pada ruangan utama dalam masjid
Bagaimana tidak mirip sob, arsitek dan pengerjaannya pun langsung didatangkan dari Aceh. Bila dilihat dari luar masjid, Masjid ini bercat putih cantik dengan 2 buah menara dan 5 buah kubah. Sedangkan begitu Ane masuk ke dalam masjid, masjid ini mempunyai 3 buah ruangan yakni sebuah ruangan utama dan 2 buah ruangan yang menurut Ane bisa disebut dengan serambi yang terletak di sebelah utara dan selatan. Di setiap sisi pada ruangan utama masjid mempunyai ornamen yang berbeda dan terkesan apik.

Sebuah ruangan utama masjid
Sisi bagian utara masjid dalam ruangan utama
Sisi bagian timur masjid dalam ruangan utama
Sungguh senang hati Ane ketika bisa berkunjung ke Miniatur Masjid Raya Baiturrahman Aceh di Yogyakarta ini. Tak terasa hari sudah mulai malam. Banyak juga yang datang kesini untuk mengikuti siraman rohani dilanjutkan dengan takjilan serta mengikuti kegiatan shalat tarawih. Sampai di sini dahulu yaw sob mengenai cerita perjalanan Ane di Miniatur Masjid Raya Baiturrahman Aceh di Yogyakarta ini dan tunggu cerita perjalanan Ane berikutnya. Sampai jumpa.
Let's Go

Jumat, 20 Juni 2014

KEMEGAHAN MASJID AGUNG JAWA TENGAH

Pada tanggal 31 Oktober 2011 lalu, ane sempat mengunjungi Salah satu masjid yang paling terkenal di Jawa Tengah, yaitu Masjid Agung Jawa Tengah. Ketika itu dalam acara kunjungan akademik dan industri di Semarang bersama dengan teman-teman sekelas ane. Tepat pada pukul 3 sore, ane bersama dengan teman-teman sekelas sampailah di Masjid Agung Jawa Tengah. Kemegahan masjid ini sudah terasa dari pintu masuk masjid sob



Memang benar, setelah sampai di dalam masjid, masjid ini terasa megah dengan gaya arsitektur perpaduan antara Jawa, Jawa Tengah, dan Yunani. Ane dkk segera narsisme di masjid ini sob.
Let's Go

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me