Kamis, 28 Mei 2020

Nasi Uduk Toha Bandar Lampung, Pulen dan Lezat

Hay, hay, hay, Apa kabar? gimana nieh sob kabarnya? semoga baik-baik saja ya walau saat ini kita masih diuji oleh Sang Maha Kuasa karena adanya Covid-19 ini. Mudah-mudahan keadaan ini segera berakhir dan kita bisa menjalani kehidupan seperti sediakala, Amiiieeen. Kali ini Ane mau menceritakan perjalanan kuliner Ane nieh sob di salah satu Kota di negara tercinta kita ini yakni Bandar Lampung.
Apa yang terlintas pertama kali di benak sobat ketika mendengar kata nasi uduk? nasi yang di masak dengan santan kelapa, daun salam, dan serai, ataukah sobat langsung beranggapan kalau nasi uduk tersebut cocok bila disantap dengan menggunakan sambal. Oke, Kalau begitu anggapan kita sama sob. Nah, Di Kota Bandar Lampung ini (kebetulan Ane sedang berkunjung kesini) konon katanya ada sebuah rumah makan yang cukup terkenal karena masakannya yang lezat. Rumah Makan tersebut bernama Nasi Uduk Toha.


Setidaknya ada tiga buah tempat yang tersebar di Kota Bandar Lampung yang bisa dikunjungi oleh para pengunjung untuk bisa merasakan kelezatan dari nasi uduk ini, yaitu:
1. Jl. Kartini No. 156 Tanjung Karang;
2. Jl. Pangeran Antasari No. 96 Tanjung Karang; dan
3. Jl. Diponegoro No. 98 Teluk Betung
Dari ketiga buah tempat tersebut, Nasi Uduk Toha yang beralamatkan di Jl. Kartinilah yang menjadi pilihan Ane. Mungkin karena tempat ini yang menjadi cikal bakal berdirinya rumah makan ini sehingga menarik perhatian Ane untuk berkunjung.
Rumah makan ini terletak di pinggir jalan utama sehingga mudah untuk ditemukan. Bila dari Terminal Rajabasa, lurus terus kearah selatan sejauh kurang lebih 7 Km. Berhubung terletak di jalan searah menuju utara, maka sesampainya di Tugu Juang tidak serta merta bisa langsung menuju ke arah selatan akan tetapi harus putar dahulu melalui Jl. Kota Raja, Jl. Radin Intan, dan Jl. Jenderal Ahmad Yani. Kalau sobat bingung, dari Terminal Rajabasa naik bus kearah selatan, sesampainya di Tugu Juang mintalah untuk berhenti.

Suasana Tugu Juang Bandar Lampung saat sore menjelang malam hari
Selanjutnya sobat bisa meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki kearah selatan kurang lebih sejauh 350 meter. Sampai dah, Nasi Uduk Toha ini terletak di sebelah kiri jalan jadi tak perlu lagi menyeberang jalan. Kalau mau lebih praktis lagi, silahkan sobat naik saja ojek online yang seperti Ane lakukan ini. Sudah banyak kok ojek online yang bertebaran di Kota Bandar Lampung mulai dari Gojek, Grab, hingga maxim. Berhubung saat Ane berkunjung, ojek online maxim lebih murah dibandingkan dengan keduanya jadi ya Ane menggunakan maxim saja. Selisih 2 ribu, 3 ribu lumayan kan sob bisa buat beli es teh :-)
Rumah makannya cukup besar, Ane perkirakan dapat menampung sekitar 70 orang dengan meja dan kursi yang tersusun cukup rapi. Terlihat para pelayannya yang didominasi oleh kaum pria sedang sibuk melayani para tamunya yang datang, ntah itu untuk dimakan di tempat atau di bawa pulang. Pelayannya terbilang cukup rapi dan ramah, memakai seragam warna oranye. Di sela - sela kesibukannya, mereka menyapa kepada setiap pengunjung yang datang tak terkecuali dengan Ane bahkan masih sempat-sempatnya mengajak Ane untuk bercanda.

Suasana Rumah Makan Nasi Uduk Toha saat itu
Suasana tempat duduk yang ada di bagian sisi belakang
Gayanya boleh juga mang, narsis abisss!
"Mau makan pakai apa mas?", tanya salah seorang pelayannya kepada Ane. Tentu kalau sudah masuk kesini tanpa ditanya mau makan apa jawabannya pastilah nasi uduk. Pertanyaan ini langsung to the point kepada lauk-pauknyanya. Ane cukup bingung karena ada banyak pilihan lauk-pauk yang dapat Ane pilih diantaranya ada tahu tempe, telur ayam, ayam, ati ampela, bahkan petai. Kalau mau diapakan tergantung Ane maunya seperti apa. fikir punya fikir akhirnya pilihan Ane jatuh pada ati ampela serta petai goreng.


Setelah pesan, Ane langsung mengambil salah satu tempat duduk. Tak ada tempat duduk berupa lesehan, yang ada hanyalah sistem meja kursi saja. Begitu duduk, salah satu pelayannya menghampiri Ane dengan membawakan menu pendamping diantaranya emping melinjo; lalapan berupa potongan buah mentimun, sawi selada, dan potongan buah tomat; air untuk mencuci tangan; serta segelas teh hangat. Awalnya Ane kira kalau yang dibawa ya nasi uduknya, eh ternyata bukan.


Baru kemudian menu utamanya yang datang yakni sepiring nasi uduk yang diatasnya bertaburkan bawang goreng bersamaan dengan semangkok kecil sambal dan ati ampela beserta petai yang digoreng. Lengkap sudah semuanya. Hulala, dari tampilan dan aromanya cukup menggoda apalagi perut Ane dalam keadaan keroncongan. Lalu bagaimana dengan rasanya? apakah biasa-biasa saja ataukah ada sesuatu rasa yang istimewa? sepertinya Ane sudah tak sabar lagi untuk segera mencicipinya. Yuk Sob kita rasakan bersama-sama.

Menu komplit Nasi Uduk Toha
Tampilan Sepiring Nasi Uduk Toha di lihat dari sisi atas
Tampilan Sepiring Nasi Uduk Toha di lihat dari sisi samping
Nyammm, wow ternyata pada kecapan pertama memang ada sesuatu yang berbeda bila dibandingkan dengan nasi uduk pada umumnya. Hmmm, rasanya cukup pulen dan gurih serta nasinya ituloh cukup terasa lembut di mulut, bah pokoknya lezat sekali deh sob apalagi dicocol dengan sambal berbarengan dengan menyantap emping melinjo serta berlalapkan dengan lalapan yang ada. Pokoke "Wuenak Tenan, Le Leduk". Tak henti-hentinya Ane dalam mengecap. Kecapan demi kecapan Ane lakukan hingga pada akhirnya sepiring nasi uduk yang tersaji:

Tak habiskan semuanya, tinggal menu-menu pendamping saja yang masih tersisa
Urusan makan selesai, kini saatnya Ane membayarnya. Ane cukup kaget ketika menerima struknya, seporsi nasi uduk hanya dibanderol 8k saja. Cuman yang lain-lainnya ituloh malahan lebih mahal yakni ati ampela dan petai goreng masing-masing dibanderol dengan harga 10k. Total uang yang harus Ane keluarkan adalah 31k karena ditambah pajak sebesar 10%. Untuk lalapan, emping melinjo dan segelas teh hangat tak dihitung disini mungkin hitungannya sudah masuk dalam paket sepiring nasi uduk.

Daftar harga menu Nasi Uduk Toha ada di dalam struk pembayaran
Yang Mpunya blog Pengen ngeksis dulu biar tidak dianggap hoax, :-)
Gimana cukup ekonomis dan tidak merogoh kocek terlalu dalam bukan? Apakah disini hanya menjual menu nasi uduk saja? oh tidak, selain nasi uduk yang memang menjadi menu andalan disini juga menjual nasi goreng, mie goreng/rebus, dan nasi putih dengan pilihan lauk yang ada sesuka hati pelanggan.
Sesuka hati tidak berlaku untuk jam bukanya, karena Rumah Makan Nasi Uduk Toha ini buka mulai pada sore hari yakni Pukul 16.00 WIB hingga pagi hari yakni Pukul 02.00 WIB. So, jangan salah waktu ya sob biar tidak kecewa. Sampai Jumpa!

Catatan: Kunjungan ke Rumah Makan Nasi Uduk Toha Ane lakukan 
         sebelum adanya Covid-19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me