Sabtu, 25 Juli 2020

Taman Faiz Way Sido, Sensasi Menikmati Flying Bike di Tulang Bawang Barat

"Seorang anak yang tumbuh mulai menginjak remaja namun cukup mempesona", Ane fikir itulah sebuah kalimat yang pantas disematkan kepada salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Lampung ini. Ya kabupaten tersebut bernama Tulang Bawang Barat atau biasa di singkat dengan Tubaba. Bagaimana tidak, kabupaten yang baru berumur 12 tahun ini dan merupakan pemekaran dari Kabupaten Tulang Bawang telah berhasil mencuri perhatian baik dari warga kabupaten itu sendiri maupun luar kabupaten, tak terkecuali dengan Ane.

Mungkin belum banyak orang yang mengenal tentang kabupaten ini. Kabupaten yang dahulu di pandang sebelah mata, kini mulai diperhitungkan di Provinsi Lampung terutama di kawasan bagian utara. Bahkan kabupaten yang sebelumnya telah ada saja terbilang kalah dengan pamornya. Dalam catatan ini, Ane ingin berbagi pengalaman tentang kunjungan Ane di Tubaba bersama Sang Adik.

Kita asli putra daerah, lahir di bumi yang berjuluk "Sang Bumi Rua Jurai". Namun begitu sebelum berkunjung ke Kabupaten Tubaba ini, Kita tetap mempersiapkan segalanya termasuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang keamanan disana. Kita sadar betul bahwa bumi kelahiran kita ini dikenal luas akan keamanannya yang terbilang buruk, berita kasus pembegalan seolah-olah tak bisa lepas dari bumi ini. Ini sepenuhnya tidak salah, tapi juga sepenuhnya tidak benar. Ada wilayah Lampung yang memang benar-benar aman, tetapi ada juga wilayah Lampung yang memang sangat rawan akan kejahatan. Tapi khusus untuk wilayah Tulang Bawang Barat ini tergolong aman dan terkendali, walaupun begitu persiapan yang matang adalah hal yang tetap wajib kita lakukan.

Kita mengawali rencana perjalanan ini dengan membuat list tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi, kemudian membuat rutenya agar efektif dan efisien dalam memanfaatkan waktu, memperhitungkan waktu yang kita punya, hingga biaya yang kita perlukan. Berhubung rumah kita dengan Kabupaten Tubaba yang akan kita kunjungi tidak terlalu jauh sekitar 95 Km, maka kendaraan yang kita pakai adalah sepeda motor roda dua. Ya punyanya kita ya hanya itu, coba kalau punya kendaraan roda 4 pasti ya Ane gunakan, hehehe. Sepeda motor roda dua yang Ane punya ini berumur cukup tua sekitar 11 tahun namun soal kemampuan Ane tak perlu meragukannya lagi. Rekor tertinggi sudah dua kali Ane gunakan dalam perjalanan Mesuji - Wonosobo, Kota Agung (PP) yang berjarak kurang lebih 275 Km dan sampai sekarang tak ada masalah dengannya.

Kita sengaja melakukan perjalanan sepagi mungkin, ini biasa Ane lakukan saat akan menempuh perjalanan yang cukup jauh. Udara masih segar walau terasa dingin, badan dalam kondisi prima, fikiran jernih sehingga bisa berkonsentrasi selama dalam perjalanan. Rencana awal Ane berangkat pukul 05.15 setelah melakukan ibadah shalat subuh, Tapi apalah daya waktu menjadi ngaret karena Ane harus menunggu adik Ane terlebih dahulu untuk bersiap-siap, maklum cewek jadi persiapannya ya cukup ribet. Hingga akhirnya tepat pukul 05.49 WIB setelah berpamitan kepada kedua orang tua, kita berangkat menuju TeKaPe.

Perjalanan ini memakan waktu sekitar 3 jam (termasuk beli batu kamera dan sarapan pagi). Kita tiba pukul 08.55 WIB, adapun obyek wisata yang pertama kita datangi adalah Taman Faiz yang beralamatkan di Tiyuh (desa) Way Sido, Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung. Kita sempat ragu apakah benar tempat yang kita datangi ini benar-benar sebuah tempat yang kita maksud? Pasalnya secara penampilan terlihat dari depan hanya berupa sebuah toko yang cukup sederhana. Tapi kita yakin bahwa disinilah tempat yang kita maksud, karena di bagian depan samping kiri toko tersebut terdapat sebuah tulisan penjelasan berbunyi "Taman-Faiz Way Sido Kalipengacaran". Kalau begitu

Sebuah toko yang menjadi pemandangan pertama yang kita lihat
 
Pintu masuk Taman Fiz Way Sido, ada di sebelah kanan toko
 
"Lalu dimanakah letak pintu masuknya?", tanya Ane dalam hati.

Setelah memperhatikan dengan seksama ternyata pintu masuknya ada di sebelah kanan toko tersebut. Tepat sebelum pintu masuk terdapat loket pembayaran, terpampang dengan jelas tarif tiket masuknya. 

Harga tiket masuk Taman Faiz:

Hari Senin - Jumat   : 10k/orang

Hari Sabtu dan Minggu: 15k/orang

Sepertinya tarif ini belum lama berubah karena dalam tiket tersebut tarif lama diganti dengan tarif yang baru hanya menggunakan sebuah pulpen. Pintar juga ini pengelolanya, apalagi moment ini bertepatan dengan hari libur sekolah jadi ya tepat. Untuk 2 orang dan sebuah sepeda motor, uang yang harus kita keluarkan sebesar 33k.

Tiket sudah ada di tangan. Motor sudah kita parkir, kini saatnya Ane bersama adik Ane menjelajah taman ini hingga ke sudut-sudutnya. Kesan pertama Ane saat melihat taman ini adalah tempat yang cukup rapi dan bersih. Gazebo - gazebo dengan berbagai macam bentuk berdiri menyapa setiap pengunjung yang datang. Namun sayang, belum ada pengunjung yang datang sama sekali, sepertinya Ane bersama adik Ane merupakan pengunjung yang datang pertama kali. Maklum, menurut informasi yang Ane dapat Taman Faiz ini buka dari pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB. Sementara Ane bersama adik Ane masuk kesini tepat pukul 09.00 WIB.

Konsep Jalan setapak yang terbuat dari paving block bercatkan warna biru muda bercorak bunga menemani setiap langkah para pengunjungnya. Ane cukup kagum dibuatnya, pengelolaan Taman Faiz ini benar-benar serius dan tak main-main. Konsep pembangunannya patut diacungi jempol, berusaha memanjakan setiap pengunjung yang datang. Setiap spot cocok untuk berfoto bersama keluarga. Ane fikir cukup instagramable.

Ada patung spot gajah

Konon kata adik Ane, ini namanya spot love love. Ane hanya manggut - manggut saja. Repot urusannya kalau cewek berbicara itu di bantah,😆😆😆

Berbagai fasilitas permainan anak-anak tersedia disini mulai dari kincir angin bertarifkan 10k/10 menit, kereta mini, kolam pemandian bola bertarifkan 5k/anak, kolam renang untuk anak SD bertarifkan 10k/anak, ayunan, perosotan dan lain sebagainya. Lalu untuk orang dewasa? Tak perlu khawatir karena Taman Faiz ini sudah lumayan lengkap fasilitas permainannya, untuk orang dewasa bahkan bisa juga untuk anak-anak bisa menyewa perahu bebek dan sejenisnya jika ingin sekedar keliling-keliling di sekitaran kolam. Biaya sewanya 20k/perahu selama 20 menit. 1 perahu bisa diisi maksimal 6 orang.

Ane tertarik untuk mencoba salah satu permainan yang tersedia yaitu Flying Bike (sepeda terbang). Dengan membayar 10k, Ane sudah bisa menikmati fasilitas permainan ini. Tak ada durasi waktu yang di patok, namun cukuplah waktu 10 menit bagi Ane untuk menikmatinya. Awalnya sempat ragu-ragu, walau dalam tubuh Ane sudah terpasang sabuk pengaman.

Yang penting bergaya dulu, urusan berani tidak berani itu belakangan!

"Tenang mas tidak apa-apa, tidak kalau jatuh", suara seorang petugas berusaha meyakinkan Ane. 

"Ah, toh kalau jatuh kan di air, bukan di tanah. jadi tak jadi masalah", fikirku.

Penyeberangan dimulai. Dikit demi sedikit sepeda Ane kayuh hingga di tengah-tengah. Tapi tetap saja saat berusaha keras untuk sampai ke ujung ada perasaan ragu-ragu, rasanya ituloh mantul-mantul. Yasudahlah sampai ditengah-tengah saja. Begitu juga dengan adik Ane rasa ragu-ragu dan khawatir menyelimutinya, tak bisa Ia sembunyikan. Terlihat dari mimik mukanya yang kelihatan gelisah tapi gembira. Maklum, Ia tak bisa berenang, jadi Ane harus siap siaga juga kalau - kalau dia jatuh ke bawah. Dia juga hanya sampai ditengah saja tanpa melanjutkan sampai di ujung.


Kalau kesini hanya jalan-jalan saja tak jadi masalah. Melihat-lihat seluruh area taman, ada berbagai macam bunga yang diletakkan didalam terowongan, beberapa hewan seperti monyet yang ditempatkan di dalam kotak yang menyerupai bentuk rumah, atau hanya sekedar duduk-duduk saja diatas kursi terbuat dari betonan di pinggiran kolam. Rindangnya pepohonan membuat suasana di Taman Faiz ini begitu teduh. Terlebih gazebo-gazebo tersebar hampir di semua bagian taman, cocok bila untuk bersantai sejenak kabur dari rutinitas sehari - hari cukup membosankan.

Kira - kira kapan ya bisa berkeliling indonesia?

Duh mumete!

Tak perlu khawatir perut akan keroncongan, karena terdapat beberapa kafe dan warung makan yang menjajakan makanan. Tinggal siapkan saja uangnya. Namun sayang, saat ini hanya beberapa saja yang buka, hal ini mungkin karena Taman Faiz ini belum lama buka pasca Pandemi Korona Covid-19 atau memang belum sepenuhnya warung dan kafe tersebut beroperasi. Ah, ntahlah. Selain itu beragam fasilitas pendukung terbilang cukup lengkap diantaranya ada tong sampah, kamar kecil yang ditempatkan di setiap pojokan taman dan sisi kanan (barat) tempat parkir, bahkan terdapat live song music yang dibawakan oleh penyanyi lokal.

Hari sudah semakin siang, Ane putuskan untuk melanjutkan perjalanan kembali ke obyek wisata selanjutnya.

Cara Menuju ke Taman Faiz Way Sido Tubaba:

Tugu Selamat datang ini akan sobat lewati sebelum sampai di Taman Faiz nya

Dari Jalan Lintas Sumatera (tepatnya di Pertigaan Desa Gunung Batin Ilir), belok kearah barat (Kiri dari arah Kota Bandar Lampung atau kanan dari arah Kota Palembang) melalui Jl. Way Abung lurus terus hingga kurang lebih 16,3 Km menemukan Pasar Daya Murni. Maju sedikit ada perempatan.

Tepat di pojok barat laut perempatan tersebut terdapat sebuah masjid bernama Masjid Agung Al-Mustaqim. Beloklah kearah kanan (utara), maju sedikit di sebelah kanan terdapat Kantor Polsek Tulang Bawang Udik. Berarti sobat sudah berada di jalan yang benar. Lurus terus ikuti jalan ini sejauh 4,8 Km hingga menemukan Alfa***t Kartaraharja yang berada di pojok utara pertigaan. 

Sampai disini, beloklah kearah kiri (selatan) sejauh kurang lebih 3 Km hingga sobat membaca papan nama bertuliskan Taman Faiz yang sobat maksud. Letaknya ada di sisi kanan (barat) jalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me