Kamis, 02 Februari 2023

Islamic Center Tulang Bawang Barat, Ada Pulau Cantiknya

"Islamic Center Tulang Bawang Barat merupakan salah satu obyek wisata yang sangat iconic di Tulang Bawang Barat", itulah sebuah kalimat yang selalu terniang - niang di otak kepala Ane saat sebelum datang mengunjunginya. Iya sob ini kedua kalinya Ane mengunjunginya, pertama saat pandemi terjadi tahun 2020 namun obyek wisata ini masih dalam keadaan tertutup sehingga Ane bersama adik Ane tidak boleh memasukinya. Barulah pada tahun 2022 kemarin, tepatnya bulan November Ane sudah bisa memasukinya. Bukan bersama adik Ane lagi, tetapi bersama rombongan keluarga tempat Ane bekerja.


Selepas dari Taman Budaya Uluan Nughik, kita semua bergegas menuju kesini. Tak butuh waktu lama untuk sampai sini hanya sekitar kurang lebih 20 menit karena sebelumnya mampir dahulu di Tugu Rato Nago Besanding. 
Sesampainya di tempat parkir, kita semua segera memasukinya. Sama seperti halnya Uluan Nughik, tak ada tiket masuk yang dikenakan disini. Inilah Islamc Center yang unik itu, bagaimana tidak sebuah masjid tanpa kubah dan mihrab, bangunan rumah adat, danau buatan yang indah, pulau buatan yang dibuat seolah - olah seperti alami serta taman yang cantik tersaji menjadi satu kawasan. Islamic Center Tulang Bawang Barat atau lebih dikenal dengan Islamic Center Tubaba terletak di Jalan Raya Panaragan Jaya - Pulung Kencana, Desa Panaragan Jaya, Kecamatan Tulang Bawang Tengah. Kalau sobat dari arah Bandar Lampung, sobat bisa naik bus jurusan Unit 2 Tulang Bawang yang biasa melintasi Jalan Lintas Timur kearah utara. Kurang lebih 2,5 jam perjalanan bus yang anda tumpangi akan sampai di desa Gunung Batin. Tepat di pertigaan Indomaret Gunung Batin, mintalah bus sobat untuk berhenti disitu. Dari sini, sobat bisa mencari jasa ojek motor yang biasa mangkal tepat di pertigaan ini atau nggak naik bus yang mengarah ke Islamic Center ini.


Spot pertama yang langsung kita tuju yaitu bangunan rumah adat yang bernama Sesat Agung Bumi Gayo. Pertama - tama kita disambut puluhan ribu hingga ratusan ribu ikan hias yang siap menyapa siapa saja yang datang. Mereka berharap kepada setiap pengunjung untuk memberikan makan kepada mereka. Ya, untuk mencari makanan buat mereka pun tidak susah. Setiap pengunjung bisa beli di pedagang yang menawarkan makanan ikan dengan harga 5k saja per plastik. Berhubung tempatnya yang cukup nyaman, maka bangunan rumah adat ini tepatnya di lantai 1 kita serombongan menjadikannya sebagai basecamp termasuk didalamnya tempat makan. Bangunannya cukup cantik dan khas, beratap pelana, mempunyai dua lantai dengan berdindingkan kayu dan dibagian langit - langitnya pada lantai kedua terdapat berbagai macam tulisan dengan menggunakan aksara Lampung.

Bangunan rumah adat Sesat Agung Bumi Gayo
Beragam ikan hias yang menghuni danau buatan
Tulisan aksara lampung yang ada di langit - langit lantai 2 Sesat Agung
"Allahuakbar,Allahuakbar", terdengar suara adzan yang menandakan waktunya shalat dzuhur dari bangunan yang ada di sebelah barat dari Sesat Agung Bumi Gayo. Ane bergegas menuju mendatangi sumber suara adzan tersebut. Bangunan tersebut bernama Masjid Baitul Shobur. Ada 2 jalan untuk sampai di masjid tersebut yakni jalan yang berada di bawah melalui jalan darat dan satunya lagi jalan yang ada di atas melalui sebuah jembatan layang yang berada di sisi selatan bangunan Sesat Agung Bumi Gayo. Timbang - menimbang akhirnya Ane memutuskan untuk jalan kaki saja melalui jalan darat agar lebih cepat, kalau lewat jembatan layang maka resikonya agak jauh sedikit memutar. Arsitektur bangunan masjid ini sangat unik dan saking uniknya dijadikan sebagai ikon Kabupaten Tulang Bawang Barat. Bentuk bangunan masjid Baitul Shobur berbentuk segi lima dan mempunyai tinggi kurang lebih 30 meter. Tanpa kubah, mempunyai pilar yang sangat banyak dan berukuran sekitar 34 x 34 meter. Berlantaikan kayu dan pada bagian bawahnya tak berdinding sehingga Ane bisa melihat bentangan kolam yang sangat luas.


Masjid Baitul Shobur terlihat jelas dari lantai 2 Sesat Agung Bumi Gayo 
Sebelum masuk kedalam, Ane melepas alas kaki dan mengambil air wudhu terlebih dahulu. Tempat wudu dan kamar kecil pun cukup nyaman dan menghadirkan suasana yang segar, mungkin efek dari atapnya yang berasal dari semen di cor dag. Melewati lorong - lorong bagian luar masjid, Ane sempat diherankan dengan tanaman - tanaman pohon pule yang tertanam di sela - sela lantai semen berbentuk persegi di areal terbuka halaman masjid . "Kok bisa tanaman pohon pule itu ditanam disini?", fikirku. Padahal pohon pule ini kalau diderah Ane tidak begitu diharapkan kehadirannya, malah terkadang di matikan sebelum hidup dengan baik.
Inilah mengapa masjid Baitul Shobur disebut juga dengan Masjid Agung 99 Cahaya Asmaul Husna, karena di langit - langit dari masjid ini tertulis tulisan huruf arab Asmaul Husna. Sesampainya di dalam masjid Ane langsung menunaikan shalat dzuhur berjamaah karena sudah waktunya. Suasananya begitu nyaman dan damai, walaupun kawasan ini berada di samping jalan raya namun bisingan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat tidak begitu terdengar dengan jelas sehingga tidak mengganggu apalagi di sebelah barat dari masjid ini Ane dapat melihat pulau buatan dengan beragam jenis pepohonan tumbuh diatasnya yang terkadang beragam jenis burung menyinggahinya.



Terlihat sangat jelas sebuah pulau buatan yang sangat asri
Setelah menunaikan kewajiban Ane, Ane bergegas melangkah keluar menuju basecamp dan makan siang terlebih dahulu sebelum menikmati suasana kawasan sekitar. Inilah sob nikmatnya berwisata bersama keluarga dan teman - teman beserta keluarganya. Urusan perut beres karena mereka semua sudah membawa bekal dari rumah sehingga disini kita acaranya tinggal makan dan bertukar makanan. Terasa nikmat sekali, bahkan ada loh para pengunjung yang datang makan bersama dengan cara menggelar alas tikar di bawah pohon atau mencari tempat yang sejuk, karena memang kawasan Islamic Center ini juga Ane rasa cocok dan mendukung suasananya untuk melakukan aktivitas itu semua.


Ane perhatikan bahwa dalam penataan kawasan sangat memperhatikan nilai estetika. Taman yang cantik, bersih, dan anggun. Rumput gajahan yang terawat dengan baik, berbagai jenis pohon tumbuh dengan subur hingga tanaman - tanaman menyerupai tanaman bonsai hidup diatas pot berbentuk cor dag semen. Sobat kalau kesini jangan sekali - kali duduk diatasnya ya, selain menjaga agar pot dan tanaman tersebut tidak rusak juga nanti pasti di semprit oleh petugas keamanan. FYI, kawasan ini di jaga sangat ketat oleh petugas keamanan yang berasal dari anggota Satpol PP.



Buat sobat - sobat yang datang kesini bersama anak jangan khawatir sob, pasti menyenangkan karena ada berbagai macam permainan yang tersedia seperti motor - motoran dan mobil - mobilan. Kalau lapar langsung saja menuju ke seberang jalan karena disitu banyak sekali pedagang yang menjajakan berbagai macam jenis makanan dan minuman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me