Kamis, 02 Maret 2023

Mie Khodon Bandar Lampung, Unik dengan Tekstur yang Besar

"Mie Khodon, mie dengan tekstur yang khas dan berbeda dengan mie pada umumnya", itulah sob yang selalu terngiang - ngiang didalam otak Ane dari jauh - jauh hari sebelum Ane mencobanya. Tidak mudah bagi Ane untuk langsung mencobanya, bukan karena jalannya yang jelek tetapi karena jaraknya ituloh sob cukup jauh dari rumah Ane. rumah Ane berada di Kabupaten Mesuji, sedangkan Mie Khodon ini berada di Kota Bandar Lampung, tepatnya di Jl. Ikan Bawal No. 22, Pesawahan, Kecamatan Telukbetung Selatan. Jadi untuk sampai sini dari rumah Ane diperlukan waktu kurang lebih 4 jam.


Kan tidak mungkin begitu Ane kepingin langsung capcus menuju kesana tentu perlu persiapan terlebih dahulu. Nah, barulah pada akhir tahun 2021 kemarin Ane baru bisa menyambanginya, tepatnya pada tanggal 16 September 2021 bertepatan dengan acara Ane tes melamar kerja saat itu dan tesnya memang harus dilangsungkan di Ibukota Provinsi Lampung.
"Sudah lama berarti Nis?", 
Iya sob, memang sudah lama sekitar hampir 1,5 tahun. Jadi ibarat kata sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Kenapa tidak sekalian berwisata kuliner disana?
Ane berangkat dari rumah pada pagi hari sekitar pukul 8 pagi dengan menggunakan travel. Sebenarnya Ane bisa saja pergi kesana menggunakan sepeda motor, tapi berhubung waktu yang diperlukan untuk sampai sana cukup lama juga karena Ane pergi kesana ada acara yang sangat penting jadi ya minibus travellah yang menjadi pilihan Ane. Sesampainya di Kota Bandar Lampung pukul 12 siang dan dilanjutkan naik ojek online untuk mencari penginapan terlebih dahulu. Setelah dapat barulah pada sore harinya Ane mendatangi dimana Mie Khodon ini berada tentu menggunakan jasa ojek online lagi karena jenis angkutan ini yang paling mudah digunakan saat menjelajah Kota Bandar Lampung.

Daftar macam - macam menu mie khodon yang tersedia
Tampak bapak - bapak penjualnya yang sedang sibuk melayani para tamunya
Tempatnya sangat mudah ditemukan karena berada di pinggir jalan yang ramai. Kondisi warungnya cukup sempit mirip kios hanya ada 4 buah meja yang tergolong pendek. Kalau satu meja bisa ditempati 4 orang, maka Warung Mie Khodon ini mampu memuat pengunjung sekitar 16 orang dan itupun sebuah bangku masih harus berbagi dengan tempat kotak minuman jadi ya mengurangi tempat duduk pengunjung. Beranjak dari luar, Ane kemudian mendekati bapak penjualnya yang sedang melayani pengunjung lain dalam meracik makanan. Bapaknya cukup ramah dan menanyakan kepada Ane menu apa yang hendak di pesan, tanpa berfikir panjang Ane langsung mengatakan "mie khodon rebus pak". Beliau langsung mengiyakan tanpa bertanya balik kepada saya. Pastinya beliau sudah biasa mendengar pengunjung mengatakan demikian, padahal di daftar menu yang tertempel di salah satu sisi dinding tidak tertulis secara langsung "Mie Khodon rebus", gitu. Sebetulnya agak mikir juga sie, kenapa tidak ditulis misalnya Mie Khodon Goreng atau Mie Khodon Cemek jadi biar jelas. Nah ini cuman ditulis Mie Khodon terus kemudian bawahnya sedia: mie goreng, mie rebus, bihun goreng, bihun rebus, dan mie cemek. Kan repot, yang membuat ragu - ragu itu misalnya bihun rebus atau bihun goreng nanti disangkanya para pengunjung itu cuman bihun biasa yang di rebus atau di goreng, padahal kan bukan.



Tapi oklelah, itu suka - suka bapaknya yang menjual mau nulis apa di daftar menu mereka. Yang jelas didaftar menu mereka yang tertempel tidak pula tersedia informasi besaran harganya. Sembari menunggu pesanan tiba, Ane mengamati area sekitar. Bapak penjualnya dibantu oleh seorang pelayan yang juga sangat sibuk dalam melayani para pengunjungnya yang datang dengan peran masing - masing. Tak henti - hentinya pengunjung yang datang silih berganti. Warungnya sepertinya agak sulit kalau ingin meluaskan tempatnya, bagaimana tidak di samping kanan dan kiri dari Warung Mie Khodon ini berdiri pertkoan - pertokoan yang memperdagangkan barang dagangannya serta di bagian depan jalan yang cukup padat dilalui oleh kendaraan bermotor. Kurang lebih 5 menit, pesanan yang Ane pesan sudah datang. Inilah penampakannya sob!


Initoh yang dinamakan Mie Khodon itu? semangkok mie khodon berisi mie yang mempunyai tekstur yang besar berwarna kuning pucat seperti mie - mie pada umumnya dan disajikan bersama suwiran daging ayam, taburan bawang goreng, telur, udang dan beberapa lembar daun selada, serta kuahnya yang begitu keruh beraroma cukup khas nan menggoda serta mengunggah rasa Ane untuk segera mencicipinya. kalau Ane perhatikan dengan seksama, mie khodon ini mirip dengan bakmie jawa yang biasa Ane temui di Jogja seperti



Kalau begini kan tidak perlu jauh - jauh kalau Ane kangen dengan kedua bakmie jawa tersebut, tinggal capcus menuju kesini rasa kangen Ane sudah terobati.
Bagaimanakah dengan citra rasanya? dimulai dari kuah kaldunya, rasa kuah kaldunya cukup kuat di indera perasa Ane sehingga Ane berfikir tak perlu lah ditambahi kecap, saus, garam dsb dalam menikmatinya. Tapi kalau sobat datang kesini, kemudian dalam menikmati mie khodon ditambahi kecap dan kawan - kawan ya silahkan saja karena soal rasa kita yang tentukan sendiri dan selera setiap orang itu berbeda - beda dan tak perlu diperdebatkan. Kemudian lanjut ke intinya yaitu pada mie khodon itu sendiri dan ternyata cukup kenyal dan enak pokoke "wuenak tenan, le leduk". Berbeda memang dengan rasa pada bamie umumnya. Kalau urusan suwiran ayam, bawang goreng dan lain sebagainya tow sama saja pada umumnya sob. Tak butuh waktu lama Ane dalam menyantapnya dan akhirnya

Tak habiskan semuanya!
Sekarang Ane harus mempertanggungjawabkan semuanya yaitu membayarnya. Berhubung tidak ada harga yang tertera didalam daftar menunya, Ane mempertanyakan soal harga kepada bapak penjualnya dan Ane hanya diharuskan membayar 25k saja sudah bersama minumannya (Harga Bulan September 2021). Bagaimana sob, cukup ramah di kantong bukan? Ow iya sob, tak lupa Ane mempertanyakan kepada beliau sekalian mengapa kok tekstur mie ini besar - besar? dan beliau pun menjawab kalau Mie Khodon ini bahan bakunya dibuat sendiri dan tanpa pengawet. Pantas saja mie ini masih bertahan hingga saat ini, padahal kan mie ini dijual mulai tahun 1960-an.
Jam buka Mie Khodon : 4 sore - 7 malam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me