Setelah sarapan pagi di Warung Nasi Ayam Bu Oki, Ane kembali melanjutkan perjalanan lagi sob menuju ke sebuah tempat dimana tempat ini mungkin tak seramai di Pantai Kuta maupun Sanur, ya tempat tersebut bernama Pantai Balangan. Dari Warung Nasi Ayam Bu Oki Ane pacu kuda hijau Ane menuju Jl. Uluwatu II kearah timur, sesampainya dibundaran Ane belok kearah kiri (selatan) menuju kearah Pura Luhur Uluwatu. Lurus terus hingga melewati GWK dan 2 Km dari sini Ane bertemu dengan lampu merah perempatan jalan. Bila kearah kiri (timur) menuju ke Pantai Pandawa, lurus (selatan) menuju ke Pura Luhur Uluwatu, dan bila kearah kanan (barat) menuju ke Pantai Balangan. Beloklah Ane kearah kanan. Jalannya cukup sempit, sepi, tetapi beraspal mulus. Di sepanjang perjalanan disamping kanan dan kirinya Ane dapat melihat berbagai macam variasi pemandangan. Terkadang berdiri rumah-rumah penduduk, tak jarang pula masih berupa lahan kosong tanpa penghuni.
jalannya yang terbilang cukup sepi ini, tak banyak kendaraan bermotor yang berlalu-lalang kesana-kemari sehingga suasana yang Ane rasakan begitu nyaman dan damai. Tak ada rasa khawatir tersesat ataupun salah jalan karena disetiap persimpangan jalan sudah ada papan petunjuk yang mengarah ke pantai ini. Lama-kelamaan hembusan angin yang menyentuh indra peraba semakin kuat. Hal ini pertanda bahwa tak lama lagi Ane bakalan sampai di lokasi yang Ane maksud. Benar saja tak sampai 5 menit berkendara, sampai juga Ane dilokasi parkirnya. Tak ada tiket masuk yang dikenakan, yang ada hanyalah tiket parkir saja sebesar 2k.
Setelah memarkirkan kuda hijau Ane, Ane langsung menuju ke pantainya. Jalan setapak yang Ane lewati awalnya landai, namun beberapa langkah kemudian jalan berubah menjadi jalan bertangga banyak namun cukup lebar. Nampaknya jalan ini sudah menjadi ciri khas bagi pantai-pantai yang ada dibagian selatan Pulau Dewata ini.
Berbeda dengan Pantai Suluban yang tak bisa melihat birunya air laut dari jalan bertangga, jalan bertangga yang ada di Pantai Balangan ini justru sebaliknya. Birunya air laut yang begitu luas terhampar didepan sana. Tak sabar rasanya untuk segera ke garis pantainya.
Hal yang dapat Ane katakan pertama kali tentang pantai ini adalah pemandangan pantai yang sangat khas dengan tanaman pohon-pohon kelapa yang berdiri begitu rapi dengan daun-daun kelapa nyiur melambai karena angin laut yang berhembus cukup kencang.
Pantai ini memiliki garis pantai yang nggak cukup panjang tetapi juga nggak terlalu pendek. Disamping kanan dan kiri pantai dibatasi oleh tebing bukit. Tampak di tebing bukit sebelah kanan sedang ada orang yang mencari ikan dengan cara memancing. Sedangkan dibagian kirinya Ane nggak ngerti ada apa gerangan diujung sana.
Pasirnya berwarna putih bersih dengan air lautnya yang sangat jernih. Selain itu juga memiliki gelombang laut yang cukup besar. Tak heran bila banyak wisatawan mancanegara yang sedang melakukan atifitas surfing. Pengunjung yang ada disini terbilang sepi, tak seramai Pantai Labuan sait maupun Pantai Pandawa. Selain surfing, hanya ada beberapa wisatawan lain yang sedang berjemur.
Sekarang Ane mau menuju ke bagian ujung kiri sana. Tampak disana sebuah tebing yang menjorok ke laut. Baru berjalan beberapa langkah, Ane melihat sebuah pura yang cukup cantik. Pura ini berdiri tepat di pantai dengan keadaan pintu terkunci. Melangkah dengan memakai alas kaki rasanya berat di kaki, Ane copot alas kaki tersebut dan kemudian Ane tenteng.
Oke, lanjut! berkenaan dengan fasilitas yang ada, nampaknya pantai ini tak perlu diragukan lagi sob, Disepanjang bibir pantai terdapat payung-payung pantai berwarna putih, pondok-pondok yang difungsikan sebagai cafe maupun restoran, penginapan, dan juga guesthouse yang siap disewa oleh para pengunjungnya. Secara pribadi Ane sangat menyayangkan dengan adanya bangunan-bangunan tersebut dimana bangunannya memakan bibir pantai sehingga pemandangan yang ada terlihat tidak alami dan kurang menarik.
Tapi wokelah! sesampainya di ujung, inilah lukisan alam yang ada. Tebing karang yang cukup jauh menjorok ke laut. Diatasnya terdapat sebuah patung memakai udeng, sarung khas Bali, dan selendang berwarna pink. Nampaknya dia sedang bermain golf, setelah Ane perbesar fotonya memang begitu adanya. Dia sedang berpose bermain golf.
Selama Ane berada disini, beberapa kali Ane melihat pesawat terbang datang dan pergi silih berganti. Terbangnya terlihat begitu dekat, maklum pantai ini sendiri menghadap kearah utara sehingga wajar bila pemandangan itu Ane saksikan. Tak terasa 1 jam sudah Ane mengeksplorer pantai ini dan jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas siang. Saatnya Ane meninggalkan lokasi dan menuju destinasi selanjutnya, tempat apakah itu? tempat yang selanjutnya Ane kunjungi yaitu Puja Mandala. Selain berwisata juga bisa beribadah sesuai dengan keyakinan kita. Seperti apakah ceritanya? ikuti terus cerita yang ada di blog ini ya sob, Sampai Jumpa!
jalannya yang terbilang cukup sepi ini, tak banyak kendaraan bermotor yang berlalu-lalang kesana-kemari sehingga suasana yang Ane rasakan begitu nyaman dan damai. Tak ada rasa khawatir tersesat ataupun salah jalan karena disetiap persimpangan jalan sudah ada papan petunjuk yang mengarah ke pantai ini. Lama-kelamaan hembusan angin yang menyentuh indra peraba semakin kuat. Hal ini pertanda bahwa tak lama lagi Ane bakalan sampai di lokasi yang Ane maksud. Benar saja tak sampai 5 menit berkendara, sampai juga Ane dilokasi parkirnya. Tak ada tiket masuk yang dikenakan, yang ada hanyalah tiket parkir saja sebesar 2k.
Setelah memarkirkan kuda hijau Ane, Ane langsung menuju ke pantainya. Jalan setapak yang Ane lewati awalnya landai, namun beberapa langkah kemudian jalan berubah menjadi jalan bertangga banyak namun cukup lebar. Nampaknya jalan ini sudah menjadi ciri khas bagi pantai-pantai yang ada dibagian selatan Pulau Dewata ini.
Berbeda dengan Pantai Suluban yang tak bisa melihat birunya air laut dari jalan bertangga, jalan bertangga yang ada di Pantai Balangan ini justru sebaliknya. Birunya air laut yang begitu luas terhampar didepan sana. Tak sabar rasanya untuk segera ke garis pantainya.
Hal yang dapat Ane katakan pertama kali tentang pantai ini adalah pemandangan pantai yang sangat khas dengan tanaman pohon-pohon kelapa yang berdiri begitu rapi dengan daun-daun kelapa nyiur melambai karena angin laut yang berhembus cukup kencang.
Pantai ini memiliki garis pantai yang nggak cukup panjang tetapi juga nggak terlalu pendek. Disamping kanan dan kiri pantai dibatasi oleh tebing bukit. Tampak di tebing bukit sebelah kanan sedang ada orang yang mencari ikan dengan cara memancing. Sedangkan dibagian kirinya Ane nggak ngerti ada apa gerangan diujung sana.
Beginilah pemandangan yang ada disebelah kanan pantai |
Tebing bukit yang sedang digunakan pemancing untuk mencari ikan |
Pemandangan yang ada disebelah kiri pantai, lalu ada apa ya disana? Hmmm |
Seorang bule yang sedang bermain pasir di pinggir pantai pertanda ragu-ragu apakah Ia mau menceburkan diri ke laut atau tidak, :-) |
Tapi kalau sudah di laut, jangan tanya betapa lihainya Ia memainkan papan surfingnya |
Tapi tetep, sebelumnya Ia pasti sudah melalui tahapan belajar lebih dahulu |
Oke, lanjut! berkenaan dengan fasilitas yang ada, nampaknya pantai ini tak perlu diragukan lagi sob, Disepanjang bibir pantai terdapat payung-payung pantai berwarna putih, pondok-pondok yang difungsikan sebagai cafe maupun restoran, penginapan, dan juga guesthouse yang siap disewa oleh para pengunjungnya. Secara pribadi Ane sangat menyayangkan dengan adanya bangunan-bangunan tersebut dimana bangunannya memakan bibir pantai sehingga pemandangan yang ada terlihat tidak alami dan kurang menarik.
Tapi wokelah! sesampainya di ujung, inilah lukisan alam yang ada. Tebing karang yang cukup jauh menjorok ke laut. Diatasnya terdapat sebuah patung memakai udeng, sarung khas Bali, dan selendang berwarna pink. Nampaknya dia sedang bermain golf, setelah Ane perbesar fotonya memang begitu adanya. Dia sedang berpose bermain golf.
Pantai yg ga begitu rame seperti ini yg aku suka :).. Ga terlalu crowded yg bikin pantai malah jd kotor biasanya :).. Cakep ya mas, pasirnya bersih banget
BalasHapusCocok deh mbak kalau mbak Fanny suka yang nggak ramai-ramai,,,
HapusHe'eh, biasanya pantai yang nggak ramai itu masih bersih dan enak dinikmati,,, Apalagi pantainya cakep dan bersih, dijamin bikin betah kongkow dah, :-)