Kamis, 15 Juli 2021

Patung Rato Nago Besanding dan Monumen Megou Pak, Ikon Wisata Baru Tubaba

Selepas mengunjungi Taman Seribu Batu Las Sengok, Ane bersama adik Ane melanjutkan perjalanan kembali menuju Patung Rato Nago Besanding. Penamaan ini menggunakan Bahasa Lampung dan bila diartikan kedalam Bahasa Indonesia mempunyai arti "Patung Tugu Kereta Sepasang Ular Naga". Dalam menuju kesini, Ane mengambil jalan yang tak biasa. Jalannya memang cukup bagus walau tak lebar, melewati perladangan karet yang cukup panjang sekitar 3 Km. Mendebarkan hati memang karena Ane belum tahu sama sekali dengan daerah ini dan apalagi daerah Lampung terkenal akan daerah yang rawan begal. Mau gimana lagi ini harus Ane lalui karena jalan ini merupakan jalan yang paling dekat menuju Patung Rato Nago Besanding. Tak mungkin Ane balik badan dan mengambil rute yang lain karena itu akan sedikit memutar jauh dan memakan banyak waktu.


Rute Termudah dan Aman Menuju Patung Rato Nago Besanding
Dari Jalan Raya Lintas Sumatera (tepatnya di Pertigaan Desa Gunung Batin Ilir), belok kearah barat (Kiri dari arah Kota Bandar Lampung atau kanan dari arah Kota Palembang) melalui Jl. Way Abung lurus terus hingga kurang lebih 12,4 Km menemukan Pertigaan Simpang PU Tiyuh Murni Jaya (Pertigaan ini cukup ramai dan besar).

Beloklah kearah kanan (utara), maju sedikit di sebelah kanan terdapat SPBU Pertamina. Berarti sobat sudah berada di jalan yang benar. Lurus terus ikuti jalan ini hingga mentok sejauh 10,8 Km. Sebelum menemukan Patung Rato Nago Besanding ini, sobat akan menemukan Islamic Center dahulu yang ada di sisi kiri jalan. Silahkan sobat mau mampir dahulu ke Islamic Center atau langsung menuju ke TeKaPe. Jujur, sebenarnya Ane ingin sekali mampir ke Islamic Center terlebih dahulu namun apalah daya dikarenakan masih lockdown karena Covid 19 jadi ya mampir sebatas nampang saja di area pelataran paling depan saja.

Ada sebuah keyakinan yang tertanam didalam hati Ane yaitu "Tuhan bersama dengan seorang pejalan", maka dari itu secara mantap Ane mengambil rute jalan ini apapun resikonya sekaligus mencoba apakah Tulang Bawang Barat ini tergolong aman ataukah memang benar apa yang Ane khawatirkan itu terjadi. Roda motor terus berputar, jengkal demi jengkal Ane lalui, dengan perasaan was-was dan khawatir akhirnya Ane dapat bernafas lega daerah perladangan sukses Ane lewati dan tidak terjadi apa-apa. Kini Ane memasuki daerah pedesaan, Kagungan Ratu namanya. Perasaan semakin lega apalagi saat menemui jalan yang cukup lebar seperti jalan pada umumnya menuju pusat kota. Ternyata dugaan Ane benar, jalan ini memang menuju Pusat Kota dimana Patung Rato Nago Besanding berada.



Patung Rato Nago Besanding terletak tepat di pertigaan jalan Kelurahan Panaragan Jaya, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung. Tak jauh dari Islamic Center yang memang sangat ikonik di Kabupaten Tubaba, sekitar 0,5 Km kearah barat. Patung Rato Nago Besanding cukup indah berwarna putih bercorak kuning keemasan terletak diatas batu yang cukup besar dan di setiap sisi batu tersebut terdapat pancuran buatan menyerupai mini air terjun berjumlah 8. Patung ini melambangkan dua ekor naga yang sedang menarik sebuah kereta yang dikendarai oleh kusir yang dinaiki oleh sepasang pengantin mengenakan pakaian adat Lampung. Sepasang pengantin tersebut dipayungi oleh payung bertingkat tiga dengan warna yang berbeda yakni merah, kuning, dan putih.



Bila di Pulau Bali, pemandangan patung sudah menjadi hal yang biasa. Tak ada yang istimewa karena hampir di persimpangan jalan penting biasanaya ada. Tapi ini di Lampung, bukan di Bali. Patung yang berukuran cukup besar jarang ada sehingga kalaupun ada akan menjadi hal yang sangat luar biasa dan biasanya banyak yang mengambil foto sebagai background. Pun demikian di Patung Rato Nago Besanding ini, saat Ane datang tampak ada satu dua pengendara baik mobil maupun motor berhenti di pinggir jalan. Tak lain dan tak bukan hanya untuk mampir sebentar sekedar mengambil gambar dan mengabadikan foto mereka bersamanya.



Selain indah, di sekitaran patung ini juga bersih. Dibagian sisi depan (timur) terdapat sebuah monumen bertuliskan "Tugu Rato Nago Besanding, karya ini dibuat sebagai salah satu tanda keagungan dan keluhuran budaya masyarakat Lampung. Tanda yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan. Bertanda tangan oleh Bupati Tulang Bawang Barat bernama Umar Ahmad". Ane hanya bisa menerka, maksud dalam monumen tersebut adalah sebuah makna mengapa patung ini dibuat. Semoga tetap lestari dan terjaga.

Monumen Megou Pak (Patung Empat Marga)
Puas menikmati Patung Rato Nago Besanding, Ane melanjutkan perjalanan ke arah Patung Megou Pak atau masyarakat biasa menyebutnya dengan nama Monumen. Berbeda saat menuju Patung Rato Nago Besanding dari Taman Seribu Batu Las Sengok yang diliputi rasa khawatir, perjalanan menuju ke Monumen Megou Pak ini tak sedikitpun Ane merasa khawatir. Mungkin karena kondisi jalan yang sudah bagus dan lebar, ramainya kendaraan berlalu-lalang kesana- kemari, serta berada di tempat pusat keramaian sehingga hati Ane merasa aman dan nyaman.


Jarak Monumen Megou Pak dari Patung Rato Nago Besanding tidaklah jauh, hanya sekitar 7,5 Km saja. Rutenya pun sangat mudah, dari Patung Rato Nago Besanding tinggal menuju kearah utara melalui Jl. Raya Panaragan Jaya - Pulung Kencana hingga mentok. Kemudian belok kearah kanan hingga menemukan Monumen Megou Pak ini yang berada di sebelah kiri jalan tepat di Tikungan S, Tiyuh (desa) Panaragan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung.


Sesampainya disini Ane dapat merasakan betapa megahnya Monumen Megou Pak ini, kalau Ane perkirakan monumen ini mempunyai tinggi sekitar 15 meter dan panjang sekitar 40 meter serta lebar sekitar 6 meter. Terletak disisi tebing dengan diatasnya ladang karet dan dibawahnya lantai bertingkat 3. Di lantai pertama tepat di sebelah jalan raya digunakan sebagai lahan parkir pengunjung dan juga tempat jualan bagi abang - abang dengan menggunakan kendaraan roda dua, sementara di lantai yang kedua hanya lantai biasa namun ada yang spesial yaitu terdapatnya dua buah patung meriam yang terletak di samping kanan dan kiri tangga.


Tak berlama-lama di lantai yang kedua ini, Ane bergegas menuju ke lantai yang ketiga. Lantai yang ketiga adalah lantai yang utama karena disini terdapat bangunan pokok monumen itu sendiri. Setiap pengunjung yang datang pastilah akan menginjakkan kakinya disini. Ntah itu hanya sekedar santai saja sambil memandangi pemandangan yang sangat eksotis melihat lekukan jalan berbentuk leter S dengan pepohonan hijau yang menghiasinya, melihat lekukan tubuh naga yang divisualisasikan melalui bangunan patung, serta mengagumi monumen Megou Pak yang mempresentasikan tentang keberadaan marga atau suku asli Lampung  yakni Marga Tegamoan, Marga Boay Bolan di wilayah Bolan Udik dan Bolan Ilir, Marga Suay Umpu di wilayah Sungai Umpu, Mesuji dan Marga Buay Aji di wilayah Aji.


Selain itu pengunjung juga bisa berkeliling - keliling menjelajah setiap titik di area monumen ini sambil berfoto-foto ria. Ini yang Ane lakukan. Di salah satu sisi bagian bawah patung terpahat nama Si Pembuat monumen dan kapan monumen ini di buat. Dari pahatan ini dapat Ane ketahui bahwa Pembuat monumen adalah Pengrajin langsung dari Bali yakni I Wayan Winten dan monumen ini dibuat mulai tahun 2016 hingga 2017.


Lalu bagaimanakah dengan kondisi yang ada didalam monumen? Sebelum Ane masuk kedalam, dari luar Ane kira kalau monumen ini dibuat dengan bahan padat tanpa menyisakan ruang sedikitpun. Ternyata dugaan Ane salah, Monumen Megou Pak ini dibuat dengan didalamnya terdapat ruang kosong tempat dimana diletakkan meteran listrik dan juga menurut Ane bisa digunakan sebagai tempat berteduh oleh para pengunjungnya dari terik matahari maupun guyuran air hujan.

Kondisi ruang yang ada di dalam bangunan monumen
Terpasang sebuah meteran listrik

Mau buang air kecil ataupun besar? tenang saja sob, disini sudah tersedia kamar kecil yang terletak di sisi kiri monumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me