Minggu, 12 Oktober 2014

Kawasan Nol Kilometer Yogyakarta: Kawasan yang asik buat Kongkow

Yogyakarta selalu menyimpan banyak cerita, mulai dari kebudayaan, pendidikan, dan tempat wisata. Nah, Ane tidak akan membahas satu persatu apa itu cerita kebudayaan dan pendidikan di Yogyakarta, yaw nanti kalau di bahas yaw nggak jadi nulis artikel ini dong, hehe. Okelah tanpa basa basi Ane di sini akan sedikit menceritakan mengenai kunjungan ane di salah satu kawasan yang sudah terkenal baik di kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara. Apa itu??? yaitu Kawasan Nol Kilometer Yogyakarta.
Pada sore hari di hari libur ane bersama dengan sobat - sobat ane yaitu Weni, Imam, Fuad, Sinta, Titik, Nisa, Siwi, Andika, dan Faizah, ingin berkeliling kota Yogyakarta. Bukan menggunakan kendaraan motor, bus, kereta api, atau pesawat terbang,hehe tetapi menggunakan sepeda. Hal ini kita lakukan selain sedikit menghilangkan rasa penat, tetapi juga biar badan kita sehat.

Santai ria menggunakan sepeda di Kawasan Nol Kilometer Yogyakarta
Ane sendiri Sudah bolak - balik dan tidak terhitung melewati dan nongkrong di kawasan ini sob. Suasana yang begitu romantis dan damai serta nyaman menjadi satu membuat ane betah berlama - lama di sini. Banyak yang dapat ane ceritakan di sini. Ane mau izin bercerita sambil duduk di atas kursi-kursi beton yang terdapat di antara taman yang menghiasi kawasan Titik nol kilometer ini dahulu yaw sob.


Kursi beton yang terdapat di kawasan nol kilometer Yogyakarta
Kawasan ini terletak sekitar perempatan besar yang merupakan pertemuan antara Jl. Ahmad Yani di sebelah utara, Jl. Senopati di sebelah timur, Jl. Trikora sebelah selatan, dan Jl. KH Ahmad Dahlan yang terletak di sebelah barat. Kawasan ini sangat strategis, bila kita berjalan dari Kawasan ini melewati Jl. Ahmad Yani menuju utara maka kita akan sampai di Kawasan Malioboro yang sudah tidak diragukan lagi keberadaannya. Selain sebagai pusat perekonomian di Yogyakarta, kawasan Malioboro ini juga sebagai tempat wisata (mungkin detail kawasan Malioboro sendiri ane bahas di Posting sendiri).

Narsis dahulu di Kawasan Malioboro

Bila kita bergerak menuju selatan dari Kawasan Nol Kilometer melalui jalan Trikora kita akan sampai di Kompleks Keraton Kasultanan Yogyakarta. Selain itu terdapat Masjid Agung Kauman dan museum Sonobudoyo. Bila kita bergerak menuju ke arah timur melalui Jl. Senopati kita akan menemui Taman Pintar dan tempat shopping. Bagi anda yang suka membeli buku, di sini banyak terdapat berbagai macam buku dari berbagai penerbit yang dijual oleh penjual. Tetapi ingat, di tawar yaw sob. Bila kita bergerak ke arah barat melalui Jl. KH Ahmad Dahlan kita akan menemui RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jadi kawasan ini sebagai kawasan yang sangat strategis yang tidak terbantahkan akan keberadaannya.
Kawasan ini selalu dipadati oleh wisatawan domestik maupun mancanegara baik tua maupun muda pada siang hari maupun malam hari. Banyak para pedagang kaki lima yang sedang menjajakan barang dagangannya.
Terlepas ane mengunjungi kawasan ini dengan menggunakan sepeda, banyak yang dapat kita nikmati di sini, mulai dari hasil karya seni dari seniman Yogyakarta, di pelataran Monumen Serangan Umum 1 Maret, sering diadakan konser musik bagi para wisatawan.

Pelataran Monumen Serangan Umum 1 Maret
Rombongan pengamen dari berbagai aliran musik, mulai dari musik pop, Keroncong, maupun jazz yang bergantian menghibur wisatawan. Berbagai komunitas pun ikut meramaikan kawasan ini, mulai dari komunitas sepeda onthel, fotografer, dan lain sebagainya. Walaupun demikian, trotoar yang luas dan taman yang asri membuat kawasan ini terkesan tidak berantakan maupun gaduh.
Gedung - gedung berarsitektur kolonial yang megah dan terkesan klasik berhiaskan lalu lintas yang ramai dengan berbagai jenis kendaraan terdapat di sini. Mulai dari Bank Indonesia,Kantor Pos, dan Bank BNI.

Bangunan Bank Indonesia

Kantor Pos
Bank BNI
Bila kita mengunjungi Kawasan Nol Kilometer ini pada malam hari, suasana akan berbeda. Warna lampu jalanan berwarna merah terang yang menghiasi Kompleks ini menambah keeksotisan suasana Kawasan ini. Semakin malam, kawasan ini semakin padat dan ramai bahkan sampai pada dini hari.


Lampu - Lampu jalanan di sekitar kompleks Nol Kilometer Yogyakarta
Soal penginapan, bagi sobat - sobat yang berada di luar Yogyakarta yang ingin berkunjung ke sini, jangan risau karena di sekitar kawasan ini banyak terdapat berbagai macam penginapan dengan berbagai tarif. Selain berkunjung ke kawasan nol kilometer, sobat bisa mengunjungi berbagai tempat wisata di sekitar ini. Tempat obyek wisata yang berdekatan, memudahkan para sobat - sobat semua tidak terlalu risau memikirkan soal akomodasi.
Habis bercerita perut keroncongan, makan dahulu dah.


Begitulah kira - kira cerita petualangan ane mengenai Kawasan Nol Kilometer Yogyakarta ini. Semoga catatan ini bisa sedikit dijadikan referensi buat sobat - sobat semua yang memerlukannya. Sampai jumpa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me