Minggu, 29 Juni 2014

BOLANG TO KEDIRI

Tak bosan-bosannya ane menyapa kepada sobat petualang, bagaimana nieh kabarnya??? Baik-baik saja kan kabarnya. Pada kesempatan kali ini ane mau sedikit berbagi cerita ane ketika ngebolang ke pulau jawa bagian timur, apalagi kalau bukan Jawa Timur. Yap, Jawa Timur, namun tidak semua tempat di Jawa Timur. Yaw kalau semua tempat di Jawa Timur, bisa kelar sampai kapan tuh ane ngejelajahinnya, habis lebaran kali yaw, hehe. Khusus kali ini ane menjelajah bagian dari Jawa Timur yaitu Kabupaten Kediri. Menarik lo ceritanya untuk diikuti sob, let's go.
Tepat tiga tahun lalu, ane sangat penasaran dengan yang namanya Jawa Timur. Bagaimana sieh tempat-tempat wisatanya, keadaan kota nya, dll. Sehubungan ane sedang mengikuti les Bahasa Inggris di Pare ketika itu karena libur kuliah, ane bertanya pada seorang teman saya yang rumahnya di Jawa Timur mengenai tempat wisata yang bagus dan menarik di Jawa Timur dekat Pare, dia menjawab simpang lima gumul dan kota kediri. Tanpa basa basi ane mengajaknya untuk pergi ke sana. Dia pun menyetujuinya sob dan perasaan ane sungguh senang bakalan ada teman untuk ngebolang nieh, hehe.
Pada tanggal 18 Juli 2011 lalu, berangkatlah ane bersama dengan seorang teman ane yang bernama Zidni menuju Simpang Lima gumul dan keliling kota kediri. Waktu yang kita butuhkan untuk sampai di Simpang Lima Gumul dari Pare tidaklah lama, kurang dari 45 menit kita sudah sampai di Simpang Lima Gumul. Tempat ini memang sangat bagus sob wuih pokoknya sieh.


Bentuknya sieh menurut ane seperti Ka'bah karena persegi empat, namun banyak yang menyebut bahwa Simpang Lima Gumul ini mirip L'Arch de Triomphe Paris. Simpang Lima Gumul ini dijadikan icon kota Kediri lo sob, sehingga jika lagi berkunjung ke kediri, jangan lupa untuk mengunjungi tempat yang satu ini yaw sob.
Cerita ane lanjutkan, karena dihantui rasa penasaran kita akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalamnya. Lewat sisi barat kita memasukinya, yaitu lewat jalan bawah tanah.


Inilah jalan bawah tanahnya. Eow iya sob, di sini pernah untuk syuting Mr. Tukul jalan-jalan lo karena konon katanya di Simpang Lima Gumul ini menyimpan banyak cerita mistis yang berkembang.


Terlepas dari semua mitos yang ada, menurut ane bangunan ini sungguh menarik lo sob dari luar sampai dalam. Tahu nggak sob, di sini ternyata terdapat layanan internet lo.


Puas menjelajah dalamnya bangunan tersebut, selanjutnya kita menjelajah bagian luar dari bangunan tersebut. Inilah beberapa keadaan luar bangunan ini yang sempat ane abadikan.




Beranjak menuju ke barat dari Simpang Lima Gumul ini, perjalanan kita lanjutkan menuju kota Kediri. Menurut ane kota ini kecil, tetapi bersih, tak di sangka kita sudah sampai di Stadion Brawijaya. Selamat datang Kota Kediri.



Masuk ke dalam stadion ini, kita di sambut oleh sebuah ukiran patung yang ane tidak maksud sob. Makna filosofinya apa yaw? ada yang tahu, hehe. Ukiran ini kayaknya sieh penuh makna sob, habis bagus banget.


Ingin tahu dalam nya stadion ini? oke langsung ane kasih gambarnya, cekidot. Banyak bendera sponsorship terpampang berjejeran di sini karena waktu itu pas kita kesini sedang ada acara PON Jatim kalau nggak salah. Jadi yaw ramai bendera sponsornya.




Beranjak dari Stadion Brawijaya, perjalanan kita lanjutkan menuju ke arah selatan. Di tengah jalan kita bertemu sebuah pemakaman pahlawan kota Kediri, yaitu Taman Makam Pahlawan Joyoboyo. Susunan makam nya berjejer dengan rapi lo sob.



Puas berkeliling Kota Kediri, sehubungan hari sudah memasuki waktu zhuhur. Kita akhirnya mencari masjid dan sekalian beristirahat. Bangunan Masjid di Kota Kediri ini sungguh besar dan bagus namun sayang ane tak sempat untuk mengabadikan Picture nya. 45 menit sudah kita berada di masjid, sempat bingung mau kemana selanjutnya. Pantai Popoh di Tulung Agung lah yang menjadi tujuan kita selanjutnya. Namun cerita mengenai Pantai Popoh ane ceritakan di lain waktu yaw sob.
Berbeda tempat dan berganti hari namun masih di Kediri, bukan di kotanya melainkan di Kabupaten Kediri, penjelajahan ane lanjutkan menuju Gunung Kelud. Pasti sobat-sobat petualang sudah tidak asing lagi kan dengan Gunung ini? Beberapa bulan lalu, gunung ini pernah meletus lagi dan dampaknya bisa sampai di Jawa Barat. Sungguh dahsyat bukan? Yapz, namun di sini yang ane mau ceritakan adalah pesona Gunung Kelud sebelum terjadi nya meletus, yaitu ane mengunjunginya 3 tahun lalu.
Dari Kecamatan Pare, perjalanan menuju selatan ke arah timur, ane bersama Zidni mengunjungi Gunung Kelud. Jalan yang kita lewati cukup bagus, roda motor terus memutar dengan beberapa ribu rpm dan sampailah ane bersama Zidni di Pintu masuk Gunung Kelud. Kita diwajibkan untuk membeli tiket masuk. Perjalanan belum usai, masih jauh jalan yang akan kita tempuh. Kondisi jalan beraspal namun terjal, masih bisa kita lalui dengan sepeda motor walaupun suara motor agak mendengung pertanda keadaan jalan yang berat karena waktu itu ane menaiki motor Supra Fit 100 CC. Tanaman khas gunung pun di tanam di sini oleh para petani sehingga menambah keindahan Gunung ini. Tak lama kemudian, sampailah ane bersama Zidni di Pagar Barikade Pengamanan.


Hufht, masih 2,5 Km lagi kita sampai di wisata Gunung Kelud. Okelah, dengan semangat keras ane pacu motor ane untuk terus melaju kesana. Lumayan lama sieh sekitar 15 menit lagi, karena jalannya itu lo walau beraspal namun sangat terjal. Singkat cerita sampailah ane di sana. Ane sempat kaget, kok di gunung beberapa ratus meter dari puncak ada tempat  parkir, ane kira nanti bisa bawa motor sampai puncak. Ternyata nggak, hehe. Selain itu di sini juga terdapat para pedagang yang menjual barang dagangannya lo sob, mulai dari makanan, minuman, hingga souvernir. Jadi jangan takut lapar sob berwisata di Gunung Kelud ini. Parkir motor dan langsung dah ane bersama teman ane menjelajahi indahnya gunung ini.


Ada sebuah terowongan yang harus kita lewati jika ingin menikmati dalamnya Gunung Kelud

Setelah sampai dalam, ane dimanjakan oleh indahnya pemandangan alam di Gunung Kelud ini. Tebing-tebing gunung yang elok.



Tahu nggak sob? tidak hanya gunung Bromo saja ketika naik ke puncak harus melewati tangga. Di sini pun ketika ingin naik ke puncak gunung, kita harus menaiki tangga yang terbuat dari semen. Tidak percaya? okelah ane kasih gambarnya. Tuh naik ke atas sana kalau mau naik ke puncak


Kalau mau turun ke bawah, yaw turun ke sana, hehe

Ane mah mau narsis dahulu di tengah-tengah perjalanan sob, hehe.

Berakhirnya penjelajahan ane di Gunung Kelud ini, berakhir pula ane mengunjungi Kediri. Sebelum mengakhiri cerita ini, ane mau memberi sebuah catatan berdasarkan pengalaman ane di gunung kelud ini. Berikut catatannya:
  1. Jalan untuk sampai puncak Gunung Kelud sudah beraspal. Jadi kita bisa mengunjunginya menggunakan kendaraan pribadi baik sepeda motor maupun mobil, karena tidak ada angkutan umum untuk mencapai ke atas.
  2. Kendaraan yang kita pakai untuk sampai ke puncak sebaiknya menggunakan kendaraan yang memiliki CC besar, karena jalan yang kita lalui cukup terjal sekali. 
  3. Masalah urusan makan, jangan khawatir karena di sana ada pedagang yang berdagang makanan dan minuman. Selain itu asesoris pun juga tersedia bagi yang suka berbelanja.
  4. Track yang di lewati dari parkiran menuju puncak juga sudah bagus dan cukup jelas, jadi jangan khawatir tersesat.
  5. Bacalah do'a terlebih dahulu sebelum mengunjungi Gunung Kelud.
  6. Selamat berkunjung.
Sekian dahulu sob, semoga tulisan ini bisa sedikit menjadi referensi bagi sobat yang mau berkunjung kesana. Terima kasih bagi para reader dan sampai jumpa. Jangan lupa tunggu catatan ane selanjutnya, terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me