Bagaimana kabar sobat-sobat petualang semua??? Tentunya baik-baik saja kan? Yap kali ini ane mau menceritakan mengenai Pendakian di Gunung Sindoro. Pendakian Gunung Sindoro ini sendiri ane laksanakan pada tanggal 22 dan 23 Maret 2014 sob. Berangkatlah Ane bersama 10 sahabat ane yaitu hanna dan ke-3 temannya, sofi, maftuh dan ke-3 temannya, dan riris. Seperti biasanya sebelum ane menceritakan pengalaman lebih jauh mengenai pendakian ane di Gunung Sindoro, ane mau memberi sedikit gambaran mengenai gunung ini sob.
Gunung Sindoro terletak di wilayah Kabupaten Temanggung dan Wonosobo dengan ketinggian 3.150 mdpl. Gunung ini berdampingan dengan Gunung Sumbing sehingga kedua gunung ini dikenal dengan gunung kembar. Ada 2 jalur yang dapat digunakan oleh para pendaki yaitu lewat Kledung dan Sigedang.
Dalam pendakian kali ini kita bersepakat untuk meilih jalur Kledung yang biasa digunakan oleh para pendaki. Dalam perencanaan pendakian ini perlu waktu sekitar 3 minggu sebelum akhirnya pada tanggal 22 Maret 2014 berangkatlah 11 orang dari Yogyakarta. Rencana awal pendakian adalah pukul 8 pagi, namun sehubungan menunggu kedua teman Maftuh yang sedang mengambil tenda, akhirnya kita berangkat bersama-sam pada pukul 9 pagi.
Suasana menunggu kedua teman Maftuh di Sleman
Muncullah kedua teman Maftuh dan akhirnya berangkat menuju basecamp pendakian di Desa Kledung. Melewati jalan Yogyakarta-Magelang dan Magelang-Temanggung, sampailah ane di Desa Kledung pada pukul setengah 12 siang.
Istirahat, makan siang, shalat, dan packing kembali barang kita, kita lakukan di basecamp ini. Setelah ane mengurus administrasi, segeralah ane bersama dengan teman-teman melakukan pendakian pada pukul 1 siang hal ini kita lakukan karena mengejar target agar sampai di Pos 3 tidak kesorean. Diawali berdo'a terlebih dahulu dan capcus tapakan demi tapakan kaki melewati perkampungan penduduk. Tapakan kita lanjutkan kembali melewati perkebunan penduduk. Banyak tanaman yang di tanam di sini, mulai dari kol, lombok, dsb.
Di tengah perkebunan penduduk, ada seorang ibu tani sedang memanen hasil tanamannya yaitu kubis. Dengan permisi terlebih dahulu ane ajak untuk berfoto bersama, ew ternyata mau langsung jepret jepret dan jepret.
lurus mendaki ke atas dan semakin indah saja pemandangannya. Foto berlatar belakang Gunung Sumbing di dekat Pos 1.
Tidak lama kemudian ane menapaki jalanan ini, akhirnya sampailah di Pos 1. Sayang, posnya sudah mulai rusak. Ow iya sobat petualang, kalau males untuk mendaki gunung Sindoro dari basecamp, bisa lo bagi yang mau mendaki menggunakan jasa ojek dari basecamp menuju Pos 1 ini yang biasanya ramai pada hari minggu. Tapi kalau secara pribadi sih ane lebih baik mendaki gunung dari basecamp sampai puncak yaw jalan kaki biar lebih afdol.
Istirahat sambil canda tawa bersama dengan teman-teman seperjuangan dengan suasana hangat, tak terasa sudah 20 menit sudah kita beristirahat di Pos ini. Perjalanan kita lanjutkan dengan trek yang masih landai namun sudah memasuki hutan Sindoro. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai di Pos 2 dari pos 1 adalah satu seperempat jam. Waktu itu kita sampai di Pos 2 ini pada pukul 15.39 WIB.
Di pos 2 ini terdapat bangunan dari kayu yang dapat digunakan pendaki untuk berteduh.
Tapak demi setapak kita lewati, di tengah perjalanan menuju pos 3 inilah pemandangan pertama yang ane lihat dan sungguh menawan tak lupa untuk mengabadikan foto tersebut.
Trek semakin terjal dan melewati batuan-batuan besar. Sampailah kita di pos 3 pukul 7 malam. Berbeda dengan pos 1 dan Pos 2 yang terdapat sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, di Pos ini tidak ada bangunan apapun untuk dimanfaatkan oleh pendaki namun hanya sebuah tanah lapang yang cukup luas untuk mendirikan tenda. Di sini berbagai aktifitas kita laksanakan seperti makan, istirahat, dan bermalam.
Tenda pun siap kita dirikan di tempat ini. Ew, sudah banyak juga para pendaki yang sudah sampai di sini sob. Akhirnya kita mendirikan tenda di tempat yang masih tersisa.
Hari baru telah tiba, tanggal 23 Maret 2014 artinya kita siap melakukan summit ke puncak. Pukul 2 pagi kita akhirnya go menuju Puncak Gunung Sindoro dengan maksud mengejar sunrise. Jalur yang kita lewati semakin terjal, bahkan menurut ane inilah jalur yang paling terjal selama pendakian Gunung Sindoro ini. Bebatuan besar dan padang rumput tampak di sini sehingga dengan susah payah kita mendakinya. Namun sayang , di tengah perjalanan sunrise pun telah tiba. Yaw sudah, ambil kamera dan kita semua mengabadikan moment yang penting ini di tengah jalan di sebuah batu besar. Pemandangannya sungguh luar biasa indahnya. Cekidot.
Selamat Hari Hutan Sedunia 21 Maret 2014, ayo mari kita lestarikan dan lindungi hutan kita
Inilah moment yang kita tunggu-tunggu di Gunung Sindoro dengan sunrise yang sangat menkjubkan sekali.
Segelas kopi menemaniku di kawah Sindoro, sruput, sruput wuenak tenan, mak nyosss
Perut sudah kenyang dan kini saatnya keliling mengitari kawah. Ane sempat heran di tambah dengan rasa penasaran, ada apa sih yang dapat kita nikmati di sekitar kawah. Kita akhirnya memulai mengelilingi kawah dengan cara memutar ke kanan.
Bendera merah putih berkibar di Puncak Gunung Sindoro
Tak lama kemudian, kita menemukan sebuah padang rumput yang indah dan sangat luas sekali
Perjalanan kita teruskan dan tak lama kemudian kita menemukan sebuah tanah lapang yang sangat luas sekali. Dalam hati berkata, coba andaikan kita membawa bola, kita tentunya bisa sepak bola di sini, hehe. Bercanda kali. Kurang kerjaan aja mendaki kok membawa bola, bawa diri sendiri saja sudah lumayan berat.
Puas mengitari kawah dan menikmati indahnya puncak Gunung Sindoro, tepat pukul 9 pagi kita segera turun ke bawah dan selanjutnya untuk pulang ke Yogyakarta. Ayok sobat petualang, mari kita eksplorer indahnya Negara kita tercinta INDONESIA. Daaah!!!
Indah bangett. dan amat disayangkan saya belum pernah kepuncak gunung sindoro
BalasHapus