Sebenarnya Ane kurang suka sob dengan yang namanya tongseng, walaupun sama - sama berasal dari daging kambing, Ane lebih menyukai sate, tengkleng, atau gulai. Tapi apa boleh buat konon katanya ada warung tongseng yang terkenal akan kelezatannya dan warung itu adalah Warung Tongseng Pak Kribo yang terletak di depan Pasar Pakem, Jl. Kaliurang Km. 17, Pakem, Kab. Sleman, Yogyakarta.
Tetapi tujuan Ane kesini bukanlah untuk mencicipi tongsengnya, melainkan tengklengnya yang konon katanya sangat lezat sekali mengalahkan tongsengnya itu sendiri. Ane yang sudah tak bisa menahan lagi akhirnya sore tanggal 17 April 2016 berangkat juga ke TeKaPe. Jaraknya yang sekitar 17 Km an dari Kost Ane membuat perjalanan Ane agak lama sedikit, ya sekitar 30 menitan.
Warungnya sangat sederhana sekali karena hanya membuka lapak di salah satu emperan toko tepat depan Pasar Pakem. Penerangannya pun tak menggunakan lampu listrik yang biasa kita gunakan, tetapi menggunakan lampu petromax dengan minyak tanah sebagai bahan bakarnya. Sudah ada beberapa pengunjung yang nampaknya sudah hadir. Dengan sigapnya salah satu pelayannya menanyakan kepada Ane apa yang hendak di pesan. Dengan cepatnya Ane pun menjawab tengkleng saja dengan minumnya air sehat (putih). Habis adanya teh dan jeruk jadi ya air sehat aja yang Ane pesan. Tapi apa boleh buat tengklengnya sudah habis karena sudah di pesan dari Kawasan Wisata Kaliurang. Ane yang sedikit kecewa akhirnya merubah dengan pilihan menu lainnya yaitu tongsengnya.
Ada yang unik sob yang terjadi pada warung ini, berbeda dengan pedagang pada umumnya yang memakai pakaian biasa, di Warung Pak Kribo ini pedagangnya justru memakai pakaian ala restoran atau kantoran. Memakai kemeja lengan panjang berwarna hitam, berkaos kaki dan bersepatukan berbahan kulit. Tak ketinggalan juga dasi yang menempel di lehernya. Pokoknya necis abis.
Tak butuh waktu lama pesanan pun kini datang. Seporsi tongseng, seporsi nasi putih, dan segelas air putih siap menemani Ane. Secara penampilan, sepiring tongseng ini berisi daging kambing, irisan buah tomat dan mempunyai kuah yang cukup kental berwarna cokelat tua. Lalu bagaimanakah dengan rasanya?
Hmmm, ternyata sob, selain kuahnya yang pekat juga berbumbu yang sangat kuat terasa di lidah. Rasa kuahnya yang manis dan sedikit berkaldu membuat Ane terasa agak eneg dan "mblengeri". Daging kambingnya juga terasa agak alot, tapi apa boleh buat walaupun begitu Ane tetap saja menghabiskannya. Rugi donk sebagai anak kost kok nggak menghabiskan makanan yang ada, hehehe.
Soal harga masih cukup bersahabat kok sob, untuk semuanya uang yang harus Ane keluarkan sebesar 24k saja. Gimana, nggak menarik untuk mencobanya? soal rasa kita kan bisa beda sob, mungkin menurut Ane enak, tetapi sebaliknya menurut sobat nggak enak. Begitupula sebaliknya, menurut Ane nggak enak, eh menurut sobat malah enak. Pendapat di atas sesuai dengan apa yang Ane rasakan, siapa tahu pas kebagian sobat - sobat semua dapat enaknya dan daging kambingnya pas tidak alot.
Cara menuju Warung Tongseng Pak Kribo:
Dari Tugu Jogja, bergeraklah ke arah utara hingga menemukan perempatan besar lampu merah di Jalan Ringroad Utara yang di sebelah barat lautnya terdapat sebuah bangunan yang mirip tumpeng. Ya, bangunan tersebut adalah Monumen Yogya Kembali (Monjali). Dari sini beloklah ke arah kanan (timur) melalui Jl. Ringroad Utara hingga menemukan perempatan lampu merah lagi. Kemudian beloklah ke arah kiri (utara) melalui Jalan Kaliurang lurus terus melewati Kampus UII yang terletak di sebelah kiri (barat) jalan di Km. 14, hingga sobat menjumpai perempatan lampu merah lagi. Dari sini masih lurus lagi ke arah Pasar Pakem dan tepat di depan pintu pasar tersebut warung inilah berada. Warung ini ada di sebelah kiri (barat) jalan.
Jam buka Warung Tongseng Pak Kribo berdasarkan informasi yang Ane dapatkan dari salah satu pegawainya dari jam 4 sore hingga 10 malam. Selain tongseng nya itu sendiri, menu yang tersedia diantaranya ada tengkleng dan gulai kambing.
Tetapi tujuan Ane kesini bukanlah untuk mencicipi tongsengnya, melainkan tengklengnya yang konon katanya sangat lezat sekali mengalahkan tongsengnya itu sendiri. Ane yang sudah tak bisa menahan lagi akhirnya sore tanggal 17 April 2016 berangkat juga ke TeKaPe. Jaraknya yang sekitar 17 Km an dari Kost Ane membuat perjalanan Ane agak lama sedikit, ya sekitar 30 menitan.
Warungnya sangat sederhana sekali karena hanya membuka lapak di salah satu emperan toko tepat depan Pasar Pakem. Penerangannya pun tak menggunakan lampu listrik yang biasa kita gunakan, tetapi menggunakan lampu petromax dengan minyak tanah sebagai bahan bakarnya. Sudah ada beberapa pengunjung yang nampaknya sudah hadir. Dengan sigapnya salah satu pelayannya menanyakan kepada Ane apa yang hendak di pesan. Dengan cepatnya Ane pun menjawab tengkleng saja dengan minumnya air sehat (putih). Habis adanya teh dan jeruk jadi ya air sehat aja yang Ane pesan. Tapi apa boleh buat tengklengnya sudah habis karena sudah di pesan dari Kawasan Wisata Kaliurang. Ane yang sedikit kecewa akhirnya merubah dengan pilihan menu lainnya yaitu tongsengnya.
Ada yang unik sob yang terjadi pada warung ini, berbeda dengan pedagang pada umumnya yang memakai pakaian biasa, di Warung Pak Kribo ini pedagangnya justru memakai pakaian ala restoran atau kantoran. Memakai kemeja lengan panjang berwarna hitam, berkaos kaki dan bersepatukan berbahan kulit. Tak ketinggalan juga dasi yang menempel di lehernya. Pokoknya necis abis.
Sekali - kali ambil foto orang dari belakang ya sob! |
Hmmm, ternyata sob, selain kuahnya yang pekat juga berbumbu yang sangat kuat terasa di lidah. Rasa kuahnya yang manis dan sedikit berkaldu membuat Ane terasa agak eneg dan "mblengeri". Daging kambingnya juga terasa agak alot, tapi apa boleh buat walaupun begitu Ane tetap saja menghabiskannya. Rugi donk sebagai anak kost kok nggak menghabiskan makanan yang ada, hehehe.
Soal harga masih cukup bersahabat kok sob, untuk semuanya uang yang harus Ane keluarkan sebesar 24k saja. Gimana, nggak menarik untuk mencobanya? soal rasa kita kan bisa beda sob, mungkin menurut Ane enak, tetapi sebaliknya menurut sobat nggak enak. Begitupula sebaliknya, menurut Ane nggak enak, eh menurut sobat malah enak. Pendapat di atas sesuai dengan apa yang Ane rasakan, siapa tahu pas kebagian sobat - sobat semua dapat enaknya dan daging kambingnya pas tidak alot.
Cara menuju Warung Tongseng Pak Kribo:
Dari Tugu Jogja, bergeraklah ke arah utara hingga menemukan perempatan besar lampu merah di Jalan Ringroad Utara yang di sebelah barat lautnya terdapat sebuah bangunan yang mirip tumpeng. Ya, bangunan tersebut adalah Monumen Yogya Kembali (Monjali). Dari sini beloklah ke arah kanan (timur) melalui Jl. Ringroad Utara hingga menemukan perempatan lampu merah lagi. Kemudian beloklah ke arah kiri (utara) melalui Jalan Kaliurang lurus terus melewati Kampus UII yang terletak di sebelah kiri (barat) jalan di Km. 14, hingga sobat menjumpai perempatan lampu merah lagi. Dari sini masih lurus lagi ke arah Pasar Pakem dan tepat di depan pintu pasar tersebut warung inilah berada. Warung ini ada di sebelah kiri (barat) jalan.
Jam buka Warung Tongseng Pak Kribo berdasarkan informasi yang Ane dapatkan dari salah satu pegawainya dari jam 4 sore hingga 10 malam. Selain tongseng nya itu sendiri, menu yang tersedia diantaranya ada tengkleng dan gulai kambing.
Wah uenak tu kang.! Mau minta tapi tuh piringnya udah betsih banget xi xi xi
BalasHapusYa,,, 2016 kok masih minta - minta aja,,,, beli sendiri nuw kang, hahaha
Hapuswah sampeyan memang ahli bikin ngiler siap" mbludak pageviewnya mas pas ramadhan nanti wkwkwk... bakal makin kaya ini mas Anis mantap...
BalasHapusAmiiieeen, do'akan aja mas, ntar kalau sudah kaya kan bisa ke Ka'bah, :-)
HapusTampilannya kayak gule gitu ya mas, apa jangan-jangan rasanya juga sama? :o
BalasHapusIya kak,,, tapi ini lebih gelap...
HapusKalau rasanya sieh menurutku beda, lebih gurih gulainya, :-)
toss lah kita mas.. aku juga ga suka tongseng.. krn manis itu sih.. buatku ya, kalo makanan santan gini harusnya gurih.. makanya kalo jd manis, lgs ga gitu doyan... makanan kyk semur, wajar kalo manis.. makanya aku juga ga terlalu suka gudeg yg manis. banyak yg bilang, kasih irisan cabe rawit aja supaya pdes tongsengnya.. ttp beda aja buatku.
BalasHapusWokelah mbak, kita *toss*, :-)
Hapus