Senin, 21 November 2016

Taman Ujung Soekasada, Istana Air yang Cantik dari Karangasem Bali

Seusai mengunjungi Desa Tenganan Pegringsingan, Ane arahkan kuda hijau Ane menuju ke destinasi selanjutnya. Destinasi tersebut bernama Istana Air (Water Palace) Taman Ujung Karangasem-Bali atau dikenal juga dengan nama Taman Sukasada yang terletak di Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali.


Menyusuri jalan dimana saat berangkat, Ane bertemu dengan pertigaan bila kearah kanan menuju pulang (Kota Denpasar) dan bila kearah kiri menuju Kota Amlapura (Karangasem). Ane memilih jalan kearah kiri, karena jalan menuju Taman Sukasada searah dengan jalan menuju Kota Amlapura. Awalnya jalan yang Ane lalui berupa jalan datar, lama-kelamaan jalan berubah menjadi sedikit berbukit dengan samping kanan dan kiri jalan banyak terdapat pohon-pohon yang berdiri. Tak hanya itu sesekali Ane melihat sekelompotan kera keluar dari hutan muncul di pinggir jalan raya. Tentu Mereka berharap kepada setiap pengendara yang melintas untuk memberi mereka makanan yang dapat mereka santap.



Saat ada sebuah pertigaan jalan memasuki Kota Amlapura, Ane sempat bingung kemanakah Ane harus berbelok. Dengan PeDenya Ane berbelok kearah kiri. Ditengah perjalanan Ane ragu-ragu kalau jalan yang Ane lalui ini sudah benar, pumpung belum terlalu jauh tanyalah Ane kepada salah seorang warga setempat. Kebetulan orang tersebut adalah seorang laki-laki setengah baya.
Ane       : Permisi Pak, Saya mau tanya kalau mau ke Taman Ujung
            Sukasada apa benar ya lewat jalan ini?
Sang Bapak: Masnya salah, bukan. Masnya balik lagi setelah ketemu
            pertigaan lurus saja, jangan belok. Ikuti jalan itu dan
            nanti masnya akan ketemu Taman Ujung
Ane       : Eow gitu. Berarti kalau belok kearah kiri yang menuju
            Pelabuhan Padang Bai ya Pak?
Sang Bapak: Benar mas.
Dalam hati Ane berfikir kalau seharusnya dari pertigaan tadi Ane harus belok kearah kanan, dan bukan kearah kiri. Wokelah
Ane       : Baik Pak kalau begitu, terima kasih ya Pak ya?
Sang Bapak: Sama-sama mas!
Lantas Ane bergegas menuju kesana. Memasuki area Taman Ujung Sukasada tak sengaja Ane melihat sebuah warung yang menerangkan kalau warung tersebut halal. "Kebetulan dari pagi Ane belum makan dan cacing dalam perut Ane sudah pada konser semua", fikirku. Tanpa berfikir lama mampirlah Ane ke tempat tersebut. Seusai makan, Ane bertanya tentang pintu masuk menuju kedalam. Pasalnya sebelum Ane mampir ke warung ini Ane melihat sebuah pintu masuk depan sekolah SD namun terkunci. Sang Penjaga warung pun mengatakan kalau pintu masuk Taman Ujung ada dibagian paling ujung. Nah inilah pintu masuknya:



Setelah membayar makanan Ane, Ane naiki kuda hijau Ane menuju ke pintu masuknya. Sekitar 50 meter sebelum pintu masuk, Ane membaca sebuah tulisan diatas gapura yang menerangkan kalau disinilah Taman Ujung Sukasada berada. Mantab! Untuk masuk kedalam taman, Ane diharuskan membayar kontribusi sebesar 12k dengan rincian 10k untuk tiket masuk dan 2k untuk parkir kuda hijau Ane.


Sebuah gapura Taman Ujung Soekasada
Tiket masuk dan tiket parkir Taman Ujung Soekasada
Suasana begitu romantis terasa saat Ane memasuki area utama Taman Ujung, bagaimana tidak bunga merah selalu menghiasi sebuah jembatan saat Ane melaluinya. Ada benarnya jika ada yang bilang kalau tempat ini lebih terkenal sebagai tempat foto prewedding dibandingkan dengan obyek wisatanya sendiri. Tentu untuk melakukan aktifitas tersebut, calon pengantin harus meminta izin dan membayar lebih mahal dibandingkan tiket turis biasa.



Diujung dari jembatan ini, Ane melihat sebuah papan nama bertuliskan,"Welcome To Water Palace". Dari sini saja Ane sudah takjub melihat pemandangan yang ada. Sebuah kolam yang cukup luas dengan ditengahnya terdapat sebuah bangunan berasitektur Eropa. Sejauh mata memandang nampaknya bangunan tersebut merupakan bangunan utama yang ada disini.




Secara otomatis Ane ingin menuju ke tempat tersebut sebelum berkeliling-keliling ke area sudut lainnya. Sepanjang perjalanan Ane dapat melihat rindangnya pepohonan yang tumbuh dan bunga-bunga yang membuat suasana begitu adem dan segar. Ane sangat terheran-heran dengan taman ini, walau banyak pepohonan yang tumbuh namun lingkungan ini tampak bersih dan sedap dipandang mata.
Ternyata setiap area disini mempunyai nama masing-masing. Area yang pertama Ane kunjungi ini adalah Balaigili (Kambang). Untuk dapat sampai ke bangunan utama, Ane harus melewati sebuah jembatan penghubung terlebih dahulu yang arsitekturnya sama seperti saat Ane memasuki area ini. Ane tak mau melewatkan kesempatan ini begitu saja dengan berfoto-foto, karena pemandangan yang ada disini cukup indah.


Pintu masuk Balaigili (Kambang)
Jembatan penghubung menuju bangunan utama
Bangunan utama Taman Ujung Soekasada
Sesampainya Ane disini, Ane sekarang tahu kalau bangunan utama ini dahulunya digunakan sebagai tempat peristirahatan Raja Karangasem. Ada beberapa ruang yang terdapat disini diantaranya ruang tamu, ruang tidur raja, ruang putra-putri raja, dan lain-lain. Sebagian ruangannya boleh dimasuki siapa saja, sementara yang lainnya tidak. Disetiap ruangan terdapat beberapa foto yang menjelaskan tentang Taman Ujung ini maupun keluarga Raja Karangasem.


Foto keluarga besar Raja Karangasem beserta putra-putrinya
Foto Raja Lombok yang pernah berkunjung ke Taman Ujung
Dibagian dindingnya terdapat semacam lukisan yang salah satunya mengandung tema tentang peperangan. Berdasarkan keterangan yang Ane dapatkan dari sini bahwa Taman Ujung Karangasangem dibangun pertama kali oleh Raja Karangasem A. A. Gde Djelantik pada tahun 1901, saat itu tempat yang pertama kali dibangun adalah kolam dirah (dibagian selatan). Kemudian pembangunan dilanjutkan oleh raja selanjutnya A. A. Bagus Djelantik pada tahun 1909; Ia membangun kolam I, kolam II, Balai Gili, kanopi, dan lain sebagainya hingga sampai sekarang ini.



Dari dalam bangunan utama ini Ane melihat sebuah bangunan yang mirip bangunan balai berada di ketinggian. "Sepertinya pemandangan akan nampak indah bila Ane berada disana", fikirku. Setelah puas menjelajahi bangunan ini selanjutnya Ane melanjutkan perjalanan kesana. Sama seperti saat Ane memasuki bagian utama bangunan ini, saat keluar pun Ane harus melalui sebuah pintu yang terdapat patung memakai kain kotak-kotak khas Bali.





Untuk mencapai atas sana, mau tidak mau Ane harus menaiki puluhan anak tangga terlebih dahulu. Di bagian paling bawah terdapat sebuah papan nama yang bertuliskan "Balai Lunjuk". Saat sedang menaiki anak tangga, tiba-tiba seseorang bertanya kepada Ane tentang darimana Ane berasal dan sudah berapa lama Ane tinggal disini. Seseorang tersebut ternyata seorang tour guide yang sedang mengantarkan tamunya berasal dari luar negeri kesini. Ia asli dari Bali dan logatnya pun tak diragukan lagi logat orang Bali.



Tour guide: Darimana mas asalnya?
Ane       : Dari Jogja Pak
Tour Guide: Dari Jogja? tetangga saya ada lho mas yang kuliah di
            Jogja.
Ane       : Ow iya tow Pak? memang di kampus mana ya Pak ya?
Tour Guide: Kurang tau mas, saya tahunya di Jogja.
Ane       : Emmm.
Tour Guide: Sudah berapa lama mas disini?
Ane       : Baru 5 hari ini Pak
Tour Guide: Wah, naik apa kesininya? Rental mobil, atau apa?
Ane       : Naik motor sendiri Pak
Tour Guide: Dari Jogja naik motor atau di Bali nya motor masnya
            dinaiki?
Ane       : Jadi gini Pak, dari Jogja kesini naik motor dan 
            sekaligus keliling-keliling Bali.
Tour Guide: Wah keren mas! itu butuh berapa lama masnya dari Jogja
            sampai sini?
Ane       : 19 Jam saja kok Pak, tapi malamnya saya nginap di
            Banyuwangi
Tour guide: Wah, wah, wah! yasudah ya mas hati-hati disini dan
            semoga sukses acara keliling-kelilingnya.
Ane       : Iya Pak, terimakasih!
Beberapa kali Ane berbincang-bincang dengan orang Bali, Orang Bali itu sangat excited banget ya sob saat mendengar kata Jogja. Banyak orang sini yang mengenyam pendidikan di Jogja, mungkin karena Jogja sendiri tenar sebagai Kota pendidikan jadi nggak heran kalau orang sini mengenyam pendidikan disana.



Wokelah back to topic, jadi saat Ane diajak berbincang-bincang tak terasa Ane sampai ditengah-tengah perjalanan dan pemandangan yang tampak begitu memukau. Ane sendiri tak tergoda dengan secepatnya sampai diatas, Ane lebih memilih menikmati perjalanan. Disebelah kiri Anak tangga terdapat sebuah bale yang berbentuk bundar dan disini Ane dapat melihat berbagai macam bunga yang tumbuh.


Pemandangan yang tampak dari Bale berbentuk bundar
Ini juga
Dari sini saja sudah cantik, apalagi diatas sana ya sob ya? Ternyata benar sesampainya diatas Ane dapat melihat seluruh bangunan taman ini yang sangat cantik, bagaimana tidak tak hanya berupa bangunan taman saja yang Ane lihat tetapi tampak dikejauhan sana terlihat juga luasnya laut berwarna biru. Amazing!





Bergerak dari utara ke selatan Ane melewati sawah-sawah dengan tanaman padi yang masih pendek nan hijau. Tempat ini benar-benar terkelola dengan baik, jalan setapak yang dibuat pun sudah cukup baik sehingga memudahkan Ane dan para pengunjung untuk melewatinya. Spot selanjutnya yang Ane temui adalah Balai Kapal.





Bangunan ini berbentuk pilar tanpa atap dan konon katanya disinilah icon dari Taman Ujung tersebut. Tak hanya itu disini juga sering digunakan sebagai tempat shooting baik lokal maupun nasional serta sebagai tempat prewedding bagi yang menginginkannya. Ane mah nyicil dahulu sob, foto dengan toga karena pada tanggal 23 November bulan depan Ane berencana diwisuda oleh kampus Ane. Untuk preweddingnya? hmmm...





Turun ah! Setelah turun melewati puluhan anak tangga, Ane sampai di sebuah kolam yang ditengahnya terdapat sebuah bangunan berbentuk wantilan yang umumnya terdapat pada pura. Kira-kira apa ya sob nama bangunan tersebut? sambil mengelilingi kolam yang memiliki suasana begitu damai, sampailah Ane di pintu masuk menuju ke bangunan tersebut.




Pintu masuk Balai Wantilan
"Balai Wantilan (Kambang)", begitulah tulisan yang tertera di sebuah papan nama depan pintu balai tersebut. Sama seperti saat menuju ke Bangunan utama Balaigili, untuk menuju bangunan Balai Wantilan pun Ane harus melewati sebuah jembatan yang berada diatas air. Dibangunan ini Ane berhenti cukup lama karena lelah juga badan ini setelah berkeliling-keliling.



Iyesss!
Horeee!
Secara keseluruhan taman ini benar-benar sangat indah dan terkelola dengan baik. Buktinya Disini terdapat juga sebuah kantor kesekretariatan pengelola yang bisa pengunjung gunakan untuk sekedar bertanya-tanya bila mau. Tak hanya sekedar melihat pemandangan yang ada, sobat pun bisa menyewa perahu untuk berkeliling-keliling mengelilingi kolam.





Kalau sobat lapar atau haus, tak usah khawatir sob karena di kompleks Obyek Wisata Taman Ujung Soekasada ini sudah berdiri warung-warung makan serta toko-toko kerajinan cinderamata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me