Senin, 05 Desember 2016

Jelajah Bali (Utara): Keliling Kota Singaraja

Tak terasa Ane berada di Bali ini sudah 1 minggu sob. Banyak hal yang sudah Ane alami disini mulai dari mengunjungi obyek-obyek wisatanya, mempelajari karakter orang-orangnya, mengamati ketaatan orang-orangnya dalam berkendara, hingga merasakan berbagai macam kuliner yang ada di Pulau Dewata ini. Dihari yang ketujuh ini Ane berencana mengeksplorer Bali bagian utara tepatnya di Kota Singaraja, Ibukota Buleleng dan sekitarnya.


Memang tempat ini terbilang cukup jauh dari Kota Denpasar yakni sekitar 80 Km, namun ada sesuatu hal yang mendorong Ane menuju kesini yakni melihat Bali dari sudut pandang lain. Benar saja tepat pukul 6 pagi Wita tanggal 28 September 2016 Ane berangkat menuju kesini dari Kota Denpasar. Mula-mula jalan yang Ane lalui sama saat perjalanan pulang, namun saat ada papan petunjuk menuju kearah Bedugul Ane arahkan menuju kearah tersebut. Kondisi jalan yang awalnya padat merayap kini berubah menjadi sepi. Perjalanan menuju kearah Bedugul ini boleh Ane katakan persis sama seperti perjalanan menuju kearah Kaliurang bila di Jogja, jalannya naik terus hingga kurang lebih satu jam lebih dikit sampailah Ane di Pura Ulun Danu Beratan. Obyek wisata ini sebenarnya masuk dalam daftar kunjungan Ane sieh sob, namun khusus hari ini yang akan Ane kunjungi Pulau Bali bagian utara maka perjalanan Ane lanjutkan kembali menuju kesana. Tetapi kalau nanti masih ada waktu, tak menutup kemungkinan bahwa Ane akan mampir kesini.
Selepas melewati Obyek Wisata Pura Ulun Danu Beratan, jalan yang Ane lalui masih sama seperti sebelumnya, namun bedanya kali ini jalan menuju Kota Singaraja kelokannya semakin tambah banyak. Dengan hati-hatinya Ane kendarai kuda hijau Ane. Pemandangan yang cukup menghibur datang saat Ane berada di titik tertinggi. Ane dapat melihat laut lepas di bagian utara, ya Bedugul sendiri terletak di dataran tinggi sehingga tak heran bila Ane sepanjang jalan menyaksikkan pemandangan yang cukup indah, menghirup udara yang sejuk nan segar, serta melihat binatang-binatang kera keluar dari hutan yang biasa Ane jumpai di Bali ini.


Sekitar seperempat jam perjalanan, Ane mulai memasuki Kota Singaraja. Kotanya tidak terlalu luas dan cukup bersih, ntah bagaimana caranya setelah ketemu patung ditengah jalan dan sebuah plank yang mengarah ke kiri ke pusat kota, Ane belok saja kearah kiri mengikuti plank tersebut. Tak lama kemudian malah Ane sampai ditempat yang Ane maksud yaitu Tugu Singa Ambara Raja. Inilah sob maknanya sebuah perjalanan, kadang kita ragu-ragu untuk melangkah eh malah nggak tahunya kita sudah berada di jalan yang benar. Mantabe'


Jadi Tugu Singa Ambara Raja ini memang masuk daftar kunjungan Ane sob, secara Jogja punya Tugu Jogja, Lampung punya Menara Siger, Bukittinggi Punya Jam Gadang. Nah Singaraja punya Tugu Singa Ambara Raja yang terletak di depan kantor Bupati Buleleng dan di sebelah timur Taman Makam Pahlawan Curastana tepatnya di persimpangan Jalan Veteran, Jalan Pahlawan, dan Jalan Ngurah Rai.


Singa Ambara Raja sendiri mempunyai arti singa yang memiliki sayap sehingga patung singa ini dibuat memiliki sayap. Patung ini dibuat menghadap kearah utara. Nampaknya pembangunan tugu ini bukan hanya sekedar bangunan biasa yang tidak memiliki filosofi, Ane lihat di beberapa artikel sudah banyak yang membahas tentang tugu ini. So, kalau sobat ingin tahu filosofinya silahkan aja browsing di internet ya sob, hehehe.


Pagi itu cukup cerah, matahari terbit dari timur. Saat Ane sedang berfoto kesana-kemari tak sengaja Ane melihat sebuah acara yang sedang berlangsung di sebelah barat tugu. Ane pasti penasaran donk sob, sedang ada acara apa ditempat tersebut. Tanpa basa-basi Ane langsung saja menuju ke lokasi itu. Ternyata eh ternyata acara tersebut adalah hari perayaan ulang tahun PEPABRI ke-57 Kabupaten Buleleng yang berlokasi di Taman Makam Pahlawan Curastana.




Tampak kebanyakan orang memakai baju batik dan bercelana hitam. Sebelum masuk ke area makam, mereka semua melaksanakan upacara terlebih dahulu dengan khidmat. Seandainya boleh, Anepun ingin mengikuti upacara tersebut hingga selesai, namun sayang Ane tak diperbolehkan untuk mengikutinya karena acara hampir selesai dan acara ini dijaga oleh beberapa petugas diluar lapangan.

Candi Bentar Taman Makam Pahlawan Curastana
Orang-orang pada bubar setelah melaksanakan upacara
Alhasil Ane hanya melihat-lihat saja dari luar dan mengamatinya. Seusai melaksanakan upacara, mereka semua kemudian masuk kedalam makam. Didalam makam tersebut nampaknya mereka melaksanakan tabur bunga, hal ini ditandai dengan adanya bunga-bunga yang ada di genggaman tangan-tangan mereka.

Tuh kan sob, ada bunganya di tangan

Mungkin inilah salah satu yang mereka lakukan untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur membela tanah air. Setelah itu Ane tidak tahu apa yang mereka lakukan karena hari sudah semakin siang dan kini saatnya Ane harus meninggalkan lokasi dan bergerak kearah barat menuju pantai yang sudah sangat terkenal akan ikan lumba-lumbanya, apalagi kalau bukan Pantai Lovina. Lalu bagaimanakah lanjutan ceritanya? tunggu aja ya sob di blog ini.
Sampai Jumpa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me