Jumat, 01 April 2016

Candi Banyunibo, Candi Mungil di Seberang Sungai

Seusai mengunjungi Candi Ratu Boko, Kuda hijau Ane kembali Ane pacu menuju Candi Banyunibo. Candi ini terletak di Dusun Cepit, Kelurahan Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Letaknya yang tidak terlalu jauh dari Ratu Boko, ya kurang lebih hanya sekitar 5 Km saja membuat perjalanan Ane tidak membutuhkan waktu yang lama.


Berbeda dengan Ratu Boko yang mempunyai lokasi yang sangat luas, Candi Banyunibo ini justru terbilang cukup kecil yang hanya mempunyai luas tak lebih dari 4.000 meter persegi. Tak heran bila kendaraan pengunjung harus parkir di depan di tepi jalan dan tak boleh untuk di bawa masuk kedalam. Ada yang unik sob yang terjadi pada candi ini, yakni letaknya yang ada di seberang sungai sehingga untuk mencapai ke lokasi candinya, Ane harus meyeberangi sungai terlebih dahulu melalui sebuah jembatan. Untuk memasuki candinya Ane diharuskan membayar tiket masuk terlebih dahulu sebesar 2k saja.


Walaupun kecil, candi ini terbilang cukup bersih, rapi dan tertata dengan apik. Di bagian halaman candi berserakan arca dan batu - batuan candi yang ntah memang belum selesai proses pemugaran atau bagaimana Ane tidak tahu. Tampak sudah ada pengunjung yang datang yang kesemuanya adalah pasangan anak muda - mudi. Berprasangka baik saja bahwa mereka kesini memang benar - benar belajar tentang candi ini, meskipun tidak, setidaknya mereka mau kesini. Ya kan?



Seperti candi pada umumnya, di setiap bagian depan candi terdapat penjelasan mengenai candi tersebut tak terkecuali dengan Candi Banyunibo ini. Disitu tertulis bahwa Candi Banyunibo ini dtemukan dalam keadaaan runtuh pada tahun 1940 dan selesai dilakukan pemugaran pada tahun 1978. Candi Banyunibo sendiri terdiri dari 1 buah bangunan induk dan 6 buah candi perwara, dimana 3 buah terletak di sebelah selatan dan 3 buah lainnya terletak di sebelah timur. Khusus untuk candi perwaranya yang Ane saksikan hanyalah berupa runtuhan saja.


Narsis dulu di bangunan induk Candi Banyunibo

Candi perwara sebelah selatan
Candi perwara di sebelah timur
Candi induk Banyunibo ini mempunyai ukuran panjang 15,325  X lebar 14,25 meter dengan tinggi 14,25 meter yang menghadap ke arah barat dengan tubuh candinya yang berbentuk tambun. Di setiap sisinya terdapat 2 buah jendela dan pada bagian dinding penampil sebelah selatan terdapat relief seorang wanita yang dikerumuni anak - anak, sedangkan relief di dinding utara menggambarkan seorang pria dalam posisi duduk.


Bangunan induk Candi Banyunibo tampak dari timur laut
Bangunan induk Candi Banyunibo tampak dari barat daya

Pada kaki candi di masing - masing sisinya di bagi menjadi beberapa bidang yang berisi hiasan berupa tumbuh - tumbuhan yang keluar dari pot - pot bunga berbentuk seperti sandaran lampu duduk, pinggan, buah wortel, dan siput yang di anggap sebagai lambang kehidupan atau kesuburan. Tak hanya itu, masih banyak lagi relief - relief yang lainnya.





Puas menikmati bagian luar candi, kini Ane melangkah memasuki bagian tubuh candi. Untuk memasukinya, Ane harus melewati bilik penampil beratap melengkung yang menjorok sekitar 1 m keluar tubuh candi. Tepat di atas ambang pintu terdapat hiasan kalamakara tanpa rahang bawah. Sesampainya di dalam bilik Ane melihat dengan seksama bahwa di keempat sisi candi terdapat jendela palsu. Di bagian atap candi berbentuk seperti atap yang bertingkat - tingkat. Tak ada arca yang dapat dilihat disini, lebih - lebih Lingga - Yoni seperti yang ada di Candi Ijo, yang ada hanyalah beberapa hiasan saja.


Hiasan kalamakara
Bagian atap yang bertingkat - tingkat
Jendela palsu
Begitu juga ini
Dah, cuman sampai disini aja sob cerita Ane mengenai candi ini. Bila sobat tertarik untuk mengunjunginya dan belum tahu bagaimana cara menuju kesininya, berikut gambaran rutenya:
Dari titik Nol Kilometer Kota Jogja, bergeraklah ke arah timur searah menuju Kebun Binatang Gembira Loka Zoo. Sesampainya di Kebun Binatang Gembira Loka Zoo, masih lurus lagi sedikit hingga sobat menemui perempatan lampu merah. Dari sini, beloklah ke arah kiri (utara) melalui Jl. Janti melewati gedung JEC hingga menemukan perempatan lampu merah. Beloklah ke arah kiri (utara) lagi hingga sobat menemukan jalan layang Janti. Lewatilah jalan layang tersebut dan kemudian ambil ke arah kanan menuju ke arah Solo. Ikuti jalan ini hingga sobat menemukan Candi Prambanan di kiri (utara) jalan. Di sebelah selatan dari candi ini ada sebuah pertigaan yang mengarah ke arah kanan (selatan), nah beloklah ke arah tersebut melalui Jl. Raya Piyungan hingga sobat menemukan pertigaan jalan ke arah kiri (timur), tenang saja sob disini sudah ada petunjuk jalannya kok. Beloklah ke arah tersebut hingga kurang lebih 800 meteran. Pada perempatan kedua, beloklah ke arah kanan (selatan) dan tak lama lagi sobat akan sampai di tempat yang sobat maksud.



Jam buka museum: setiap hari dari jam 7 pagi hingga 5 sore
Sampai jumpa!

14 komentar:

  1. wah keren mas candi banyunibo ini...mantap pokoke mas, selain museum liputan candinya bagus...
    enak juga ya wisata candi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak,,, kepengen aja kemarin ke Candi, :-)

      Lumayan enak, bisa ngadem pikiran pula, hehehe

      Hapus
  2. Hooo, baru tahu ada arca nandi di halaman. Dulu belum di-display kayak gini. Menarik berarti ya Candi Banyunibo yang merupakan Candi Buddha dikelilingi oleh candi-candi Hindu. Lha, arca nandi-nya banyak, berarti candi-candi Hindunya kemungkinan juga banyak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah malah tentang arca - arca ini nggak tak bahas di postingan,,,,
      Iya tow mas Wijna, dulu nggak di display pow? tak kira udah dari dulu ew arca - arca ini ditampilkan,,,,
      menarik sieh mas, cuman hanya di taruh di halaman saja, nggak terpasang di bagian mana gitu dari candi ini,,,
      Kemungkinan sieh banyak candi - candi hindunya mas, arcanya aja banyak,,, :-)

      Hapus
  3. dengan inilah Indoensia bisa terkenal, candi ini sebagai saksi bahwa di Indonesia kaya akan budaya

    BalasHapus
  4. Paling suka saya wisata kayak gini. Percandian. Yang paling saya pengen itu ke daerah Mojokerto. Suami saya kurung suka. Apa cuma lihat batu katanya. Haha. Tapi ya berhubung istrinya suka wisata kayak gini, terpaksa deh ngintil di belakang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha,,, diajakin terus mbak, lak ntar kan lama - kelamaan suami mbak bisa suka,,,, kalau tetep nggak suka setidaknya yang juniornya suka, :-)

      Hapus
  5. Foto baru ini mas?
    Saya pernah ke candi banyunibo september 2015 belum ada kayaknya arca nandi & batuan candi yg disusun rapi. Kalau boleh tahu, di halaman depan atau sebelah mana ya? Kali aja kelewatan, hehee...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak,,,,
      Eow,,, ini di bagian utara candi mbak (sebelah kanan candi utama),,,,
      Ah nggak mungkin kelewatan lawong terlihat jelas kok dari pelataran candi, :-)

      Hapus
  6. Sepertinya masih bersih dan terawat ya mas, biayanya juga murah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, bener,,,
      Rata - rata candi - candi di Jogja udah terawat dengan baik kok mas, dan juga bersih, :-). Biaya masuknya murah lagi, asalkan nggak ke Candi Borobudur dan Prambanan aja, hahaha

      Hapus
  7. wah kayaknya saya perlu lohat dan buktikan doi ada mas....

    BalasHapus

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me