Senin, 25 April 2016

La Capila, Tempatnya Makan Kuliner Khas Makassar di Jogja


Siapa sieh yang tak kenal dengan makanan khas Makassar terutama Coto Makassar dan Pisang Ijonya? pasti tahu donk dengan makanan yang satu ini. Nah gini sob, Ane sendiri sudah lama tahu tentang makanan - makanan tersebut dan Ane pun cukup penasaran dengannya. Tapi apa boleh buat, karena disibukkan dengan tugas - tugas kuliah akhirnya baru kemarin tanggal 14 April 2016 Ane berhasil kesampaian untuk nyicipinnya. Di Makassar? oh no, untuk mencicipinya tak harus terbang ke Makassar sob, di Jogja sendiri ada sebuah warung makan yang sangat rekomended buat didatangi dan warung tersebut adalah La Capila yang beralamatkan di Jl. Krasak, No. 5 Kotabaru, Yogyakarta. Warung La Capila ini berada tepat di depan Asrama Mahasiswa Provinsi Sulawesi Selatan. jadi berangkat dengan rasa penasaran itulah akhirnya Ane mendatanginya.



Kali ini Ane tak sendiri, Ane ditemani oleh seorang sahabat Ane Hurin yang mana dari dialah Ane tak perlu susah - susah buat mencari warung ini karena dia sudah pernah datang kesini sebelumnya. Sebelum sampai ke warungnya, dia bilang kalau warungnya selalu saja ramai dan bahkan saking ramainya kita bisa saja tak kebagian tempat duduk. Ane pun mengatakan kalau itu tak menjadi masalah, toh misal kita harus menunggu tempat duduk yang kosong terlebih dahulu itu tetap saja tak masalah.
Tanpa fikir panjang kita pun akhirnya berangkat menuju TeKaPe. Benar saja, sesampainya disini tempat duduk yang kosong cuman tinggal 1 meja. Warungnya cukup sederhana dengan meja dan kursi hanya ada beberapa saja. Sebuah daftar menu terlihat dengan jelas di salah satu sisi dinding warungnya. Jelas menu makanan yang di jual disini bukanlah gudeg khas Jogja, Pempek khas Palembang atau mendoan khas Banyumas, tapi menu makanan yang khas dari Sulawesi Selatan. Menu makanan tersebut diantaranya ada Coto Makassar, pisang ijo, barongko, es palu buntung, dan lain sebagainya.



"Mau pesan pisang ijo atau Coto mas?", tanya salah satu pegawainya kepada kita saat kita baru saja masuk kedalam warungnya.
"Saya pesan dua - duanya ya Bu", jawab Ane sambil meletakkan tas Ane di salah satu kursinya.
Sebenarnya Ane ingin sekali nyobain semua menu makanan yang ada, tapi apa boleh buat pastinya perut tak mampu menampung kesemuanya itu. Sesuai dengan tujuan awal Ane kesini, Ane pesan Coto Makassar dan es pisang ijo aja. Secara, ini pengalaman pertama Ane nyicipin makanan khas makassar tersebut dan tentunya yang paling dikenal dahulu yang Ane cicipin.
"Masnya?", tanya Sang Pegawai tersebut kepada Hurin.
"Es pisang Ijo aja Bu", jawab sahabat Ane karena memang tujuan awal dia kesini ingin merasakan Es Pisang Ijonya.
"Baik Mas", balas Sang Pegawai tersebut dengan cepat.
Pelayanannya terbilang sangat cepat sob, tak sampai 3 menit pesanan yang kita pesan pun kini sudah datang.



Owalah begini tow yang namanya Coto Makassar dan Es Pisang ijo itu, di satu sisi Ane sangat terpesona sob dan sekaligus heran dengan penampilan Es Pisang Ijonya tetapi di sisi lain Ane sangat terkejut dengan penampilan Coto Makassarnya. Terpesona karena penampilan es pisang Ijonya itu sungguh menarik, menggoda, dan sekaligus mengherankan kok bisa ya pisangnya di balut dengan balutan kulit yang berwarna hijau dan bisa di makan pula. Sepiring Es Pisang Ijo, selain pisangnya itu sendiri juga disajikan dengan bubur sumsum, kuah santan, dan diberi sirup berwarna merah.



Terkejut dengan Coto Makassarnya karena sejauh mata memandang yang terlihat hanya berupa kuah saja yang kental dan berwarna krem, tentu dengan potongan daging di dalamnya. Tak ada bahan lain yang dicampurkan seperti bihun, kol kedalmnya.
"Ini yang namanya Coto Makassar Rin?", tanya Ane kepada sahabat Ane dengan penuh keheranan.
"Iya Nis, ya itu Cotonya", Balas Hurin yang cukup meyakinkan kepada Ane kalau itulah yang dinamakan Coto Makassar.
"Nggak ada tambahan lain lagi pow?", timpal Ane lagi.
"Nggak ada, ya itu aja Nis", timpal dia yang membuat Ane yakin kalau seperti inilah yang dinamakan Coto Makassar itu.
"Cuman kalau mau ditambahkan kupatnya, ya itu tinggal ambil aja di piring", timpal dia lagi yang membuat Ane ngeh kalau memang cocok coto ini ditambahkan kupatnya.



Okelah kalau begitu, yuk sob langsung saja kita eksekusi bersama. Pertama untuk pisang ijonya, hmmm tak hanya pada penampilannya saja yang menarik dan menggoda, tetapi juga es pisang ijo ini mempunyai rasa yang enak nan lezat. Apa - apanya enak sob, mulai dari pisangnya yang terasa manis dan pas di lidah, balutan kulit dan bubur sumsumnya yang terasa lembut di mulut, hingga kuah santannya yang ditambahkan dengan pemanis berupa sirup berwarna merah yang benar - benar menyegarkan. Lengkap sudah dengan hadirnya es batu yang pas di santap di pagi hari menjelang siang ini. satu kata untuk ini, "Wuenak tenan, le leduk", tak kasih


Jempol
Sekarang pindah ke bagian Coto Makassarnya, biar mengenyangkan Ane tambahkan 2 potong ketupat kedalamnya. Hmmm rasanya enak juga dengan rasa bumbu rempahnya terasa kuat di lidah, agak gurih. Tapi kok Ane kurang suka ya sob masakan yang seperti ini, jadi ya nggak bisa menilai begitu saja. Mungkin bagi orang penyuka makanan yang berkuah kental dengan bumbu rempahnya yang kuat makanan ini termasuk makanan yang lezat. So, soal rasa kita boleh beda bukan?


Walaupun begitu, tetap habis donk
Soal harga cukup bersahabat kok sob, untuk semuanya hanya di banderol sebesar 23,5k saja dengan rincian semangkok Coto Makassar 14k, 2 buah ketupat yang masing - masing seharga 1k, dan sepiring es pisang ijo 7,5k.



Gambaran rute menuju La Capila:
Dari Jl. Malioboro, beloklah ke arah kanan (timur) menuju ke arah Stadion Kridosono melalui Jl. Abu Bakar Ali. Tepat setelah Gereja dan sebelum Stadion Kridosono, ada sebuah perempatan jalan. Dari sini beloklah ke arah kanan (selatan) melalui Jl. Krasak. Tak lama lagi sobat akan menjumpai warung yang sobat maksud.



Nah, Warung La Capila ini terletak di sebelah kiri (timur) jalan.
Warung ini buka setiap hari dari pukul 9 pagi hingga 4 sore.

8 komentar:

  1. oalah baru nyobain toh mas coto makasar n es pisang ijonya?
    coba juga tuh mas es palu butung, beda tipis sih rasanya he he he...

    wah kalau orang timur doyan pake banget coto makasar mas, memang kental berempah beda dengan soto bening, dulu di surabaya aku sering banget makan coto n es pisang ijo atau palu butung, banyak sih yang jual di sana...warung daeng2
    eh di Batam belum pernah makan lagi
    tapi kalau makan coto lagi ga tau tahan apa ga kepalaku sekarang...sudah ga toleran sama kuah2 kaldu kental

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh jadi ketahuan katroknya, :-)
      Kapan - kapan mbak tak coba es Palu Buntungnya, hehehe
      Iya ya mbak, masakan yang punya kaldu kental rasanya gimana gitu, :-)

      Hapus
  2. Waduh saya belum pernah nyobain nih mas, lihat gambarnya saja sudah bikin penasaran, bisa di kirimin tidak kang 1 saja :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak kang,,, takutnya tumpah habis di jalan, hehehe

      Hapus
  3. wuuhhhh segernya nonjok abis mas anis keceee mantap dah hehehe

    BalasHapus
  4. aku sukaaa kalo coto ^o^.. mungkin krn lidah sumatra terbiasa ama makanan2 berkuah santan kali ya mas.. ;) makanya coto makasar yg jg santan aku doyan bgt. itu sambelnya seharusnya super duper pedes tuh.. tapi kadang kalo dijual di tempat yg kurang menyukai pedes, ya udh dikurangin tingkat pedesnya :).. Di jkt sbnrnya bnyk yg jual masakan makasar, tapi langgananku skr udh berubah rasanya -__-.. jd kurang gurih, dan ga pedes lagi..apa krn cabe mahal, nthlah..

    tapi 13-15 may ini aku mau ke makasar :D, udh jelas pgn cobain lgs dari tempat asalnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha,,, iya mbak, mungkin karena cabai mahal kali, jadi jumlah cabainya dikurangi....
      Weih, Ikut mbak, hehehe,,, siap - siap nieh blognya mbak Fanny ngulas tentang kuliner makassar, jadi bisa bikn ngiri, :-)

      Hapus

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me