Jumat, 06 Maret 2015

NgeTrip Ke Pacitan: Tidak Melewatkan Gua Song Gilap di Wonogiri

Beranjak dari Gua Potro-Bunder selanjutnya kita menuju ke Goa Song Gilap. Jaraknya yang tidak terlalu jauh yakni kurang lebih sekitar 800 meter sebelah tenggara. Arahannya kita kembali ke sebuah pertigaan pertama, selanjutnya mengambil arah ke kanan lurus saja terus sampai menemukan sebuah pertigaan lagi. Dari pertigaan ini kita mengambil arah ke kanan lagi. Tidak lama dari pertigaan tersebut kita menemukan sebuah pertigaan lagi dan beloklah ke kiri. Tidak jauh dari pertigaan inilah kira - kira kurang lebih 75 meter sampailah kita di Goa Song Gilap yang sangat mempesona ini.
Secara administratif gua ini terletak di Dusun Danggolo, Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro masih berada di dalam Kawasan Museum Karst Indonesia.

Sungguh memerlukan perjuangan yang keras untuk sampai sini. Bagaimana tidak, jalan yang dilalui cukup sempit dan kurang begitu baik. Selain itu petunjuk jalan yang mengarah ke gua ini tidak begitu lengkap hanya sampai di pertigaan kedua dari Museum Karst Indonesia mengharuskan kita berkali - kali bertanya pada penduduk sekitar.
Tak lama kemudian sampailah kita di atas sebuah jurang yang menyerupai stadion. Dugaan pertama kita, disinilah terdapat gua yang kita maksud. Setelah kita perhatikan lebih teliti ternyata benar adanya di dalam jurang tersebut nampaknya terdapat sebuah gua yang terletak di sebelah utara. Asyik, lega rasanya setelah mengetahui bahwa di jurang tersebut terdapat gua yang kita maksud.

Permasalahan selanjutnya adalah bagaimanakah cara memasukinya? kita berfikir bila di jurang tersebut terdapat sebuah gua, tentunya ada jalan untuk memasukinya. Benar bahwa setelah kita perhatikan lebih detail terdapat sebuah jalan yang sepertinya jalan setapak di sebelah barat gua.  
Track berupa jalan setapak yang menurun ke bawah harus kita lalui untuk mencapai mulut Gua Song Gilap.
Perjuangan yang keras akhirnya terbayar sudah oleh pesona Gua Song Gilap yang sungguh mempesona. Bentuk gua yang melingkar dengan jajaran batuan karst setinggi kurang lebih 60-an meter dan terdapat berbagai macam pepohonan termasuk tanaman perdu yang tumbuh di bagian tengah gua menambah nilai keindahan tersendiri bagi gua tersebut. Sungguh senang hati Ane bisa menginjakkan kaki di sini.

Mulut Gua Song Gilap
Kondisi di depan mulut gua
Tampak pemandangan gua dari bawah
Bukan mau melakukan olahraga sepak bola, main bulu tangkis, senam lantai, aerobik, atau latihan tinju.


Melainkan mau mengetahui lebih jauh tentang Gua Song Gilap ini. Di sebelah kanan pintu masuk gua terdapat tempat yang menyerupai sebuah ruangan. Ada yang membuat Kita kaget ketika berada di sini. Hayo apa? hayo? okelah Ane kasih tahu, terdapatnya sampah koran bekas yang tergeletak berserakan di tanah. Hal inilah yang membuat kita bertanya - tanya dan menebak - nebak. Fikiran yang negatif sempat menghinggapi otak kita. Apakah gua ini biasa menjadi tempat berbuat maksiat/tidak sepantasnya dilakukan di sini?. Pantas saja di depan mulut gua terpampang sebuah papan peringatan yang bertuliskan:


Permukaan dasar gua yang licin dan basah bercampur tanah, serta jalan yang sempit itulah kenyataan yang harus kita lalui ketika memasuki dalamnya gua. Sesekali kita harus berhati - hati dengan berpegangan batuan yang berada di samping kiri dan kanan jalan.













Menurut berbagai sumber yang Ane baca, panjang gua belum diketahui secara pasti. Ada yang mengatakan panjang gua sekitar 25 meter dan adapula yang mengatakan 28 meter, namun kita berhasil mencapai dalamnya gua dan perkiraan kita panjang gua tersebut kurang lebih 10 meter saja.
Terlepas benar atau tidaknya panjang gua tersebut yang jelas gua ini menawarkan pesona yang sangat indah. Berada di dasar gua serasa berada di dalam sumur dengan mulut sumur yang terbuka lebar.









Menurut berbagai sumber yang ada bahwa di goa ini banyak ditemukan sejumlah artefak berupa tulang belulang hewan seperti tulang tengkorak kera, tanduk rusa, gigi beruang, dan gigi musang. Selain itu ditemukan juga spatula, batu - batu sisa untuk memproses pembuatan alat senjata tajam dari batu, serta lainnya yang usianya diperkirakan ribuan tahun lamanya.
Cukup sampai disini saja ya sob cerita petualangan Ane mengenai gua yang satu ini. Menarik bukan? Ayok segera angkat ransel anda dan segera menuju kesini.





Sampai jumpa
Perjalanan kita selanjutnya yaitu NgeTrip Ke Pacitan: Tak Lengkap Tanpa Mengunjungi Pura Puncak Jagad Spiritual Wonogiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me