Senin, 27 April 2015

Berkunjung Ke Museum Perjuangan Yogyakarta Part 2


Di bagian tengah gedung terdapat penyangga yang berbentuk segi delapan yang setiap sisinya ditempeli dengan tulisan - tulisan bernuansa sejarah. Mulai dari Peristiwa Rengasdengklok, rempah - rempah dan jalur perdagangan dunia, dll. Eow iya sob, bagi yang belum baca postingan berikut ini: Berkunjung Ke Museum Perjuangan Yogyakarta, tolong silahkan di baca terlebih dahulu yaw sob supaya ceritanya nyambung. Lanjuttt




Namanya saja museum, tentu benda - benda yang ada di dalamnya juga berkaitan dengan nilai - nilai sejarah. Seperti di dalam museum ini, benda - benda sejarah yang ada di dalam di antaranya mata uang ORI dan klise mata uang ORI. Klise mata uang ORI adalah perangkat percetakan mata uang di Yogyakarta dimana pada saat itu berpusat di Percetakan Kanisius di Jl. Gondomanan Yogyakarta selama tahun 1947 - 1949. Selain itu terdapat juga replika meriam, mesin ketik, miniatur kapal angkatan laut Belanda, dll.





Koleksi lainnya adalah bambu runcing, meja guru militer Akademi Yogyakarta, radio perjuangan yang berasal dari PPT Bandung yang sangat besar perannya dalam penyiaran berita perjuangan ke seluruh dunia, dan benda lainnya.


Bambu Runcing
Radio Perjuangan
Lalu cerita apa saja yang ada di sini? Okelah, mari kita ulas satu persatu. Pertama adalah kejayaan kerajaan di nusantara. Tentu kita sudah mengetahui kalau sebelum berdirinya NKRI, Negara kita didahului dengan adanya periode kerajaan - kerajaan. Di antaranya Sriwijaya, Majapahit, Demak, dan lain sebagainya.


Sementara yang kedua adalah kedatangan bangsa barat dan imperialisme Belanda. Kekayaan alam nusantara berupa rempah - rempah adalah salah satu alasan yang menjadi pendorong kedatangan orang - orang Eropa, selanjutnya tujuan itu berkembang berupa penguasaan pusat - pusat perdagangan di beberapa wilayah Nusantara. Penguasaan ekonomi berlanjut pada campur tangan politik kerajaan - kerajaan di Nusantara.


Sudah mirip belum sob, hehehe
Ketiga adalah perlawanan terhadap penjajahan. Penjajahan, ketidakadilan, serta penindasan menimbulkan perlawanan. Perang dan perlawanan silih berganti di nusantara sepanjang awal tahun 1800, yaitu ketika VOC menyerahkan wilayah Indonesia kepada pemerintaha kerajaan Belanda sebagai tanah jajahan sampai dengan tahun 1900. Di antara perlawanan terhadap pemerintah Belanda itu yang sangat terkenal dan menguras kas pemerintah kolonial Belanda adalah Perang Diponegoro (1825 - 1830).


Keempat adalah masa kebangkitan kebangsaan Indonesia kesadaran menuju Indonesia. Sistem pemerintahan jajahan yang sebelumnya kurang manusiawi akhirnya berubah menjadi lebih manusiawi. Memasuki abad ke-20 akibat dari pelaksanaan politik etis yang dilakukan oleh pemerintah Belanda muncullah intelektual pribumi, golongan terpelajar inilah yang mempelopori kebangkitan kesadaran menuju kebangsaan Indonesia, Berdirinya organisasi Budi Utomo pada tahun 1908 inilah merupakan awal kebangkitan kesadaran sebagai sebuah bangsa.


Kelima adalah masa pendudukan Jepang. Dengan ditandainya Belanda menyerah kepada Jepang dalam perundingan di Kalijati - Subang Jawa Barat pada bulan Maret 1942, maka ini menjadi babak baru sejarah Indonesia dibawah penjajahan Jepang. Bukannya di bawah penjajahan Jepang keadaan rakyat Indonesia semakin baik, justru keadaan rakyat Indonesia semakin parah. Kelaparan, penyakit dan kemiskinan tak terkendali, serta kerja paksa romusha itulah yang di alami oleh rakyat Indonesia ketika itu.


Keenam adalah masa proklamasi kemerdekaan RI dan perang revolusi. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta membacakan teks proklamasi kemerdekaan yang menandai babak baru bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka. Di sisi lain Pemerintah Hindia Belanda ingin kembali menguasai wilayah Indonesia. Tentu hal ini tidak dibiarkan begitu saja oleh rakyat Indonesia sehingga memicu peperangan dimana - mana dan menimbulkan banyak nyawa korban yang berjatuhan sebagai pahlawan kusuma bangsa. Periode awal kemerdekaan ini "Yogyakarta" tampil sebagai benteng terakhir penjaga Republik Indonesia.



Sedangkan ketujuh adalah perjuangan diplomasi dan pengakuan kedaulatan RI. Sebuah negara tentu memerlukan pengakuan di dunia internasional dan ini tidaklah mudah, tentu membutuhkan perjuangan yang panjang. Hal inilah yang dilakukan oleh Indonesia saat itu.
Yang terakhir kedelapan yaitu refleksi kebangkitan nasional. Dalam sejarah, tentu kita mengenal tokoh - tokoh Indonesia yang kemudian kita kenal sebagai the founding father, para pendiri republik ini. Mereka adalah pejuang tangguh yang telah berhasil mengantarkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka.



Kita sebagai generasi penerus bangsa, seharusnya belajar dari the founding father dan pejuang - pejuang sejati bangsa dalam memahami dan memaknai perjuangan, nilai - nilai patriotisme dan nasionalisme. Cemungut, cemungut!!!
Cerita belum habis, masih ada lagi yang dapat dinikmati di sini. Apa itu? yuk klik postingan berikut ini:
Berkunjung Ke Museum Perjuangan Yogyakarta Part 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me