Selasa, 28 April 2015

Berkunjung Ke Museum Perjuangan Yogyakarta Part 3

Di Museum Perjuangan Yogyakarta ini terdapat dua lantai, yakni lantai dasar dan lantai 1. Dahulu sebelum tahun 2014, lantai dasar digunakan sebagai Museum Sandi Negara. Namun sekarang Museum Sandi Negara berpindah lokasi di Jl. Faridan Muridan Noto No. 21 Kota Baru Yogyakarta. Kalau begitu, Lantas sekarang ruangan lantai dasar tersebut digunakan untuk apa dan menyimpan apa? Penasaran kan, yuk kita intip ceritanya. Namun sebelumnya silahkan di baca terlebih dahulu yaw postingan Ane sebelumnya Berkunjung Ke Museum Perjuangan Yogyakarta Part 2, supaya nyambung ceritanya. Lanjuttt


Berbeda dengan cerita sejarah yang ada di lantai 1 yang banyak menceritakan perjalanan bangsa Indonesia sebelum merdeka, di lantai dasar Museum Perjuangan ini kita bakalan disuguhi cerita sejarah perjalanan bangsa Indonesia sesudah kemerdekaan dari tahun 1949 - 1998.
Turun dari lantai 1 saja Ane sudah ada yang menyambut, yakni sebuah tulisan Prolog "Merangkai Kembali Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia 1949 - 1998".


Di bagian tengah ruangan terdapat sebuah penyangga yang berbentuk silinder dan di sekeliling ruangan dihiasi oleh cerita - cerita sejarah perjalanan bangsa Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan.



Yuk kita belajar sejarah sob, pada tahun 1998 negara kita mengalami krisis dan sekaligus jatuhnya Orde Baru. Dengan jatuhnya Orde Baru, gerakan reformasi pun datang. Sultan HB X dan KGPAA Paku Alam VIII bersama - sama rakyat Yogyakarta mendukung gerakan reformasi ini secara damai.



Dari kiri ke kanan, terdapat penjelasan mengenai pembangunan masa Orde Baru, penataan politik luar negeri, dan penyederhanaan partai politik.



Selain itu terdapat juga penjelasan yang menjelaskan kapan Presiden Kedua RI Jenderal Soeharto di lantik, pemberontakan G 30 S/PKI terjadi, dan Surat Perintah 11 Maret.




Lantas apalagi yang ada di lantai dasar ini? Nah, disini juga terdapat penjelasan kapan pemilu pertama Era Orde Baru dilaksanakan, Tri Tuntutan Rakyat, dan pelantikan kabinet DWIKORA.




Selain itu juga terdapat penjelasan yang menjelaskan tentang perjuangan bangsa Indonesia untuk pembebasan Irian Barat, kapan pemilu pertama di DIY dilaksanakan, dan Pembubaran RIS dan Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan.



Puas berkeliling dan belajar sejarah, ada kata - kata inspiratif yang sampai sekarang Ane masih tetap mengingatnya, berbunyi "Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca benggala dari pada masa yang akan datang".



Berdasarkan informasi yang Ane dapat langsung dari petugas, bahwa jam buka museum ini dari Hari Senin sampai dengan Sabtu pada pukul 8 pagi sampai dengan 4 sore WIB. Itulah cerita Ane mengenai Museum Perjuangan Yogyakarta ini. Tunggu cerita Ane selanjutnya yaw sob, Sampai Jumpa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me