Kamis, 13 Oktober 2016

Solo Touring Yogyakarta - Bali, Menginap dahulu di Banyuwangi

Berangkat dari rasa kerinduan akan pesona Pulau Bali akhirnya pada Hari Rabu, 21 September 2016 berangkatlah Ane menuju kesana. Sehari sebelumnya Ane atur alarm di HP Ane pukul 03.00 WIB. Biasanya jam-jam segitu kebanyakan orang masih tertidur dengan pulas, ada yang masih ngorok, mendengkur hingga mimpi. Jangankan untuk beribadah (bagi umat islam), lawong bangun saja malas.
Pada pagi harinya, benar saja tak hanya orang-orang saja yang malas untuk bangun tetapi juga Ane. Melawan rasa malas itu memang susah banget ya sob, namun bagaimanapun juga Ane harus bangun sepagi mungkin. Nggak lucu kan kalau perjalanan di hari pertama ini sampai di tujuan penginapan pertama kemalaman. Ane sendiri merencanakan malam nanti menginap di Kota Probolinggo atau nggak di Obyek Wisata Pantai Pasir Putih, Situbondo. Alasannya ada sebuah Hotel murah yang terdapat di Kota Probolinggo yakni Houstel Dharma atau Hotel Ratna, sedangkan kalau di Pantai Pasir Putih karena pantai tersebut konon terkenal akan keindahannya. Sebenarnya kalau ingin gratis pun ada sob yakni tidur di POM Bensin Utama Raya Paiton, tapi nggaklah soalnya tidak ada temannya, hehehe.


Setelah beberes-beres dan siap-siap, kini meluncurlah Ane dari Yogyakarta seorang diri. Iya, perjalanan Ane hanyalah seorang diri saja. Sebenarnya beberapa bulan sebelumnya, Ane telah berusaha mencari seorang sahabat yang siap menemani Ane. Tapi apa boleh buat hasilnya nihil, ide ini terbilang gila dan terkesan mahal. Yasudahlah, sendiri pun jadi akhirnya. Ada sebuah prinsip yang Ane pegang sob, kalau Ane ingin berpergian ke suatu tempat lantas tak ada temannya apakah nggak jadi? Big No. Kalau tergantung pada teman, kapan jalannya?
Perjalanan pagi sungguh menyenangkan, walaupun terbilang ramai jalan Yogyakarta-Surakarta ini masih dalam keadaan fresh dan segar. Belum banyak kendaraan yang melintas. Kurang lebih 2 jam perjalanan kini Ane sampai di Kota Solo (kotanya Pak Jokowi). Karena masih jam 6 dan belum banyak warung makan yang buka, perjalanan Ane lanjutkan kembali menyusurui Jalan Surakarta - Sragen - Ngawi. Jalan yang Ane tempuh ini tak jauh berbeda dengan jalan sebelumnya. Tapi sob memasuki Jalan Raya Ngawi - Madiun ini sedikit berbeda, jalannya berlobang dan tak semulus jalan sebelumnya. Dengan hati-hatinya Ane pacu kuda hijau Ane melintasinya. Disamping kanan dan kiri jalan berdiri pohon-pohon jati. Siang harinya Ane sampai di Nganjuk yang mendapat julukan Kota Angin. Ane cukup hafal dengan Kota Angin ini karena sudah beberapa kali Ane mengunjunginya. Setidaknya ada 2 orang sahabat Ane yang tinggal disini, tapi sekarang ntah kemana rimbanya. Sudah lama Ane hilang kontak dengan mereka. Oke, tujuan Ane masih tetap yakni ke Pulau Bali. Nah inilah sob pengalaman pertama Ane melintasi jalan tengah Pulau Jawa menggunakan sepeda motor, melintasi Kabupaten Jombang, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, dan Kota Probolinggo. Di Kota Mojokerto Ane sempatkan diri untuk makan sebentar, soalnya dah kembung nieh perut sob dari pagi belum makan. Makan juga, makan angin. Semangkok soto khas Mojokerto menemani Ane. Berkuah kental dan banyak nasinya, itulah sob gambaran soto yang Ane makan. Seusai makan, petualangan Ane lanjutkan kembali. Rencana tinggallah rencana, awalnya Ane berniat untuk bermalam di Kota Probolinggo


Eh, akhirnya lewat juga tuh Kota. Lagian sampai disini masih siang, jadi ya lanjut lagi. Berbeda dengan jalan sebelumnya, jalan dari Kota Probolinggo menuju ke arah Banyuwangi cenderung mulus semulus kulit wanita cantik, hehehe. Iya lho sob, jalannya benar-benar mulus. Saking mulusnya kini tak terasa Ane sampai juga di Situbondo. Ada yang membuat Ane senang disini yakni adanya keberadaan sebuah SPBU yang mempunyai fasilitas yang sangat oke. Tak hanya mempunyai Toilet dan musholla saja yang kebanyakan dipunyai oleh SPBU lainnya, supermarket dan bahkan hotel pun ada di SPBU ini. Tak hanya itu, pemandangannya pun sungguh mengagumkan. SPBU tersebut bernama SPBU Utama Raya Paiton.


Pemandangan di selatan SPBU nya
Tak ingin melewatkan moment ini begitu saja, Ane sempatkan untuk mampir sejenak beristirahat sambil menikmati pemandangan yang ada. SPBU ini benar-benar ramai sekali, tak henti-hentinya berbagai macam kendaraan mampir kesini. Ditambah lagi saat Ane sedang asyik duduk-duduk di kursi, beberapa bus telah tiba dan bus-bus tersebut isinya Anak-anak sekolah semua. Nggak kebayang kan sob ramainya seperti apa?. Sebenarnya Ane masih ingin berlama-lama disini, tetapi mengingat perjalanan Ane masih panjang jadi Ane segera beranjak dari tempat duduk dan melanjutkan perjalanan lagi. 
Kebimbangan terjadi ketika memasuki Pantai Pasir Putih, antara nginap dan tidak menginap. Kalau nginap ya tarif minimal yang harus Ane keluarkan sekitar 125k, tapi kalau tidak menginap badan ini sudah lelah semua dan tahu sendiri resikonya yakni Ane harus melewati Taman Nasional Baluran yang konon katanya terbilang mistik. Ditengah kebimbangan, tanpa terasa sudah habis wilayah Pantai Pasir Putih dan kini Ane masih tetap memacu kuda hijau Ane. "Oke, kalaupun harus melewati hutan Taman Nasional Baluran, tak jadi masalah", fikirku.
Benar saja ini resiko yang harus Ane hadapi, memasuki hutan Taman Nasional Baluran waktu sudah menunjukkan pukul setengah 6 sore. Jalan yang gelap gulita tanpa ada lampu penerangan maupun rumah-rumah warga membuat suasana perjalanan Ane berbeda, jadi parno dan berimajinasi kalau-kalau ntar ada yang boceng gimana? padahal kan Ane mengendarai kuda hijau Ane sendirian! Hi, atut.
Ane pacu terus kuda hijau Ane hingga akhirnya kurang lebih 30 menit Ane bertemu lagi dengan rumah-rumah warga. Kini hari sudah gelap dan saatnya bermalam dahulu di sebuah penginapan. Ew ndilalah ya sob, namanya juga rejeki anak sholeh yang baik hatinya dan tidak sombong, Uweeeek. Tak disangka dan dinyana Ane membaca sebuah plank hotel yang bertuliskan "Hotel dan Restaurant Tanjung Wangi", langsung saja Ane mampir. Tahu tidak sob berapa harga terendah dari hotel tersebut? cukup ekonomis hanya 65k saja.


Woke, kalau ada harga segitu ya langsung saja Ane ambil. Untung saja masih ada yang kosong, sekalian Ane pesan semangkok makanan buat makan malam Ane. Tapi untuk makanannya sedang kosong, yasudahlah kalau begitu Ane harus mencarinya diluar. Ada yang membuat Ane tak enak hati sob pada hotel ini yakni belum sampai masuk ke kamar, tanpa malu-malu seorang pelayan yang mengantarkan Ane berbisik kalau dia ingin tip dari saya. Langsung saja Ane menjawabnya kalau Ane ini masih seorang pelajar dan pastinya tidak banyak-banyak memberinya, diapun memakluminya.


Kamar hotel tampak dari depan
Singkat cerita malam itu Ane habiskan menginap dihotel ini, hotel yang terletak tidak jauh dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Efek lelah inilah yang membuat Ane terlelap dalam tidur. Bangun-bangun Ane mendengar suara adzan yang begitu nyaring ditelinga Ane, tak mau bermalas-malasan lagi Ane dengan cepatnya beranjak dari tempat tidur untuk selanjutnya mandi, packing dan segera meninggalkan hotel.
Lalu bagaimanakah perjalanan di Hari berikutnya?
Hmmm, tunggu cerita Ane berikutnya ya sob.

2 komentar:

  1. salut...salut buat mas Anis...keren touring sendirian dengan kuda hijaunya..
    menarik bacanya mas..
    eh itu SPBU aku pernah mampir juga mas..rame memang ya... dulu pas kami ke situbondo, nah pulangnya mau ke surabaya mampir di sana, Sophie dengan centilnya minta beli topi di situ he he he..

    sippp mas ditunggu cerita lanjutan touringnya ya.. hati-hati di jalan ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe,,,,
      Iya mbak, SPBU ini kayaknya sieh nggak pernah sepi.
      Wah pintar Sophie nya,,, btw topinya masih ada nggak tuh mbak Monic? :-)

      Iya mbak, terimakasieh,,, :-)

      Hapus

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me