Jumat, 14 Oktober 2016

Solo Touring Yogyakarta - Bali, Menikmati Sunrise di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi

Badan terasa segar dan fresh kembali, ini artinya Ane siap untuk melanjutkan perjalanan lagi. Ane meninggalkan hotel sekitar jam 5 an pagi sob, tepat setelah waktu shalat subuh. Tak lebih 5 Km dari tempat Ane, sampailah Ane di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Awalnya Ane sempat bingung kenapa kok Ane diarahkan ke sebuah lorong semacam tempat untuk memarkir kendaraan bermotor dan bukan diarahkan kedalam pintu masuk pelabuhan ya? eh nggak tahunya Ane disuruh mengisi sebuah form terlebih dahulu dan habis itu diserahkan ke petugas sekalian membayar tiket masuk.



Form daftar penumpang pada kendaraan memasuki Pelabuhan Ketapang
Lorong semacam tempat parkir kendaraan bermotor
Cara ini benar-benar beda dengan apa yang sudah Ane alami sebelumnya di Pelabuhan Merak-Bakauheni sob, kalau di Pelabuhan Merak-Bakauheni Ane dan kuda hijau Ane langsung melewati sebuah pintu masuk untuk membayar tiket penyeberangan tanpa mengisi sebuah form terlebih dahulu. Disini kok seperti ini, keren dah berarti lebih ketat.
Setelah membayar tiket penyeberangan sebesar 22k, Ane mendapatkan sebuah tiket dan kartu yang selanjutnya harus Ane serahkan ke seorang petugas saat hendak naik ke kapal.





Kapal-kapal yang ada di Pelabuhan Ketapang ini terbilang kecil, tak sebesar kapal-kapal yang ada di Pelabuhan Merak-Bakauheni. Mungkin mempertimbangkan jarak dan penumpangnya yang tak sejauh dan seramai penyeberangan Merak-Bakauheni. Setelah masuk kedalam kapal Ane sandarkan kuda hijau Ane dengan sandaran dua kaki. Kalau cuman satu kaki ntar bisa berabe jadinya. Ane bawa kedua tas Ane naik keatas kapal, sesampainya diatas Ane menempati sebuah tempat duduk yang masih kosong. Kebetulan tak banyak penumpang yang ada di kapal ini, jadi Ane bisa leluasa dalam memilihnya.





Sejauh mata memandang, terlihat sinar cahaya lampu disana-sini. Terangnya cahaya lampu lambat laun kini berganti dengan sinar cahaya matahari yang tampak malu-malu mulai menampakkan dirinya. Seperti tempat penyeberangan pada umumnya, di samping kanan dan kiri kita dapat melihat bukit-bukit bahkan gunung-gunung yang tinggi menembus awan-awan putih. Tak terkecuali dengan tempat penyeberangan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk ini.





Disini kita dapat menyaksikkan beberapa gunung tinggi menjulang keatas sehingga bila sunrise datang akan tampak di seberang bukit sana. Sungguh indah memang pemandangan yang ada. Pun misalkan tanpa sunrise, penyeberangan inipun tetap menarik. Ditengah-tengah penyeberangan, Ane dan penumpang lain tiba-tiba digegerkan dengan hadirnya ikan lumba-lumba yang menari-nari ditengah laut sob. Salah seorang penumpang dengan keras menunjuk ke sebuah sisi laut yang ada lumba-lumba tersebut,
"Eh itu ada lumba-lumba datang, itu lumba-lumba", katanya.
Anepun yang mendengar kata-kata tersebut sontak kaget dan menoleh kearah tersebut. Memang benar apa yang dikatakannya. Berungkali Ane berusaha untuk mengabadikan moment tersebut, tapi selalu saja gagal. Maklum, jaraknya cukup jauh dan kamera kurang mendukung. Yaweslah ngelihat aja.




"Hari baru, semangat baru, dan tempat yang baru", itulah yang ada di benak Ane. Hari baru jelas karena sekarang baru pagi hari, semangat baru karena sebentar lagi Ane akan memasuki salah satu pulau tercantik di dunia, dan tempat yang baru karena Pulau Bali inilah yang akan menjadi tempat tinggal Ane sementara. Mantabe'
"Troon, troon, troon", suara khas terompet kapal terdengar di telinga Ane. Hal ini menandakan kalau kapal ini akan segera berlabuh di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Ada yang membuat Ane kaget sob saat kapal berlabuh, yakni goncangan yang Ane rasakan begitu kuat. Ternyata eh ternyata terjadi benturan antara kapal dengan sandaran kapal. Jian, membuat jantung ini serasa akan copot.



Selamat datang Bali! habis keluar kapal mau kemana ya? hmmm, dah ah sampai sini dahulu ya sob, tunggu cerita Ane selanjutnya,,,
Sampai jumpa!

8 komentar:

  1. Ih lucu bisa lihat lumba-lumba. Makin seru nih perjalanannya, dilanjut mas :D

    BalasHapus
  2. Keren banget sih lo, Nis...tour Jawa Bali pakai motor. Ngiriiii...bisa mampir sana sini yak
    Sendirian?
    Cakep ya sunrisenya. Pas banget dapat sunrise...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah mbak Levina berlebihan, menurut saya sieh biasa - biasa saja....
      Maklum mbak, mau jalan-jalan tanpa menggunakan motor sendiri dan semua terjelajahi banyak uangnya, sementara yang mpunya blog ini nggak ada uang sebanyak itu, jadi ya pakai motor bisa semaunya pergi,,,, :-)
      Iya, pas deh dapat sunrisenya karena hari saat itu cerah,,, :-)

      Hapus
  3. duh sunsetnya emang kece badai disitu, kalo jalan pas sunset gitu bisa puas menikmati sunset diatas kapal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yo'i mas Agus,,,, cocok dah pokoknya, puas banget nikmat tiada tara, hehehe

      Hapus
  4. canti bgt ya sunseet nya mas

    BalasHapus

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me