Jumat, 28 Oktober 2016

Teringat Masa Lalu di Pantai Kuta dan Merasa Asing di Pantai Legian

"Belum ke Bali namanya kalau belum berkunjung ke Pantai Kuta", mungkin itulah sebuah kata yang berhasil merasuki fikiran Ane atau bahkan semua orang. Sebenarnya kalimat tersebut sudah tak berlaku bagi Ane karena kali ini Ane bukanlah pertama kali mengunjungi pantai ini, tetapi untuk kedua kalinya. Pasalnya, 8 tahun lalu Ane pernah mengunjunginya saat Ane masih mengenyam pendidikan di SMA.


Ntah mengapa walaupun Ane sudah pernah mengunjunginya, Ane tetap ingin pergi kesini lagi dan akhirnya Ane benar-benar mengunjunginya lagi. Perjalanan ini Ane mulai dari Warung Nasi Pedas Ibu Andika karena Ane baru saja makan di tempat ini. Cukup dekat memang letak pantai kuta dari sini, namun cukup membingungkan bagi Ane karena jalan-jalan di Bali kebanyakan jalan satu arah dan jalannya terbilang sempit. Bermodalkan peta yang Ane print dari internet, Ane pacu kuda hijau Ane menuju kesana. Dari Warung Nasi Pedas Ibu Andika, Ane bergerak kearah utara melalui Jl. Raya Kuta, ketika Ane menemui sebuah perempatan jalan, Ane berbelok kearah kiri (barat) melalui Jl. Bakung Sari hingga mentok. Kemudian Ane belok kearah kanan melalui Jalan Raya Kuta lagi. Sepanjang jalan ini banyak terdapat toko-toko yang menjual berbagai macam dagangan, tapi sepengamatan Ane yang berwara-wiri kesana-kemari hampir semuanya turis asing. Oke, Ane ikuti Jalan Raya Kuta ini hingga mentok. Setelah mentok, Ane belok kearah kiri (barat) melalui Jl. pantai Kuta (jalan ini merupakan jalan satu arah) hingga akhirnya Ane menemukan sebuah papan nama bertuliskan "Selamat Datang di Pantai Kuta" tepat di belokan jalan kearah kanan (utara).


Candi bentar memasuki Kawasan Pantai Kuta
Disebelah utara dari papan nama ini terdapat sebuah candi bentar yang berfungsi sebagai pintu masuk wisatawan menuju kawasan pantainya. Sebelum memasukinya Ane harus parkir terlebih dahulu. Tak hanya ditempat parkir saja, banyak kendaraan yang juga parkir di pinggir jalan. Walaupun begitu Ane lebih memilih parkir di tempat parkir saja,"biar lebih aman", pikir Ane.
Di sepanjang Jalan Pantai Kuta ini berdiri dengan megah bangunan-bangunan seperti bar, restoran, hotel, bahkan cafe. Dari sekian bangunan-bangunan tersebut ada sebuah bangunan cafe yang sangat ramai dikunjungi oleh para wisatawan hanya untuk sekedar foto saja. Bangunan cafe tersebut bernama Hard Rock Cafe.


Yang unik dari bangunan cafe ini terletak pada sebuah papan namanya berbentuk guitar yang didirikan. Papan nama ini terletak dibagian depan sebelah kanan (selatan) bangunan cafe. Ane tak mau melewatkan kesempatan ini begitu saja, Anepun meminta tolong kepada orang lain yang kebetulan anak muda untuk mengambil foto Ane di tempat ini dan inilah hasilnya.



Usai berfoto di Hard Rock Cafe, Ane masuk kedalam kawasan pantai. Tak ada tiket masuk yang dikenakan ke Ane alias gratis, yang ada hanyalah membayar biaya parkir saja. Cuaca siang itu cukup terik sehingga Ane memilih duduk-duduk saja di tepi pantai bawah pohon sambil menikmati pemandangan yang ada.


Inilah Pantai Kuta dengan segala pesonanya. Sebenarnya pemandangan yang ada di pantai ini terbilang biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa. Pantai ini ramai dikunjungi oleh para wisatawan mungkin karena letaknya yang tidak jauh dari Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai dan Kota Denpasar. Di samping kiri dan kanan terdapat sederetan pohon dan payung pantai yang bisa disewa oleh pengunjung bila mau.



Nampak dikejauhan sana banyak para wisatawan menikmati Pantai Kuta dengan cara mereka masing-masing, ada yang sedang berenang, ada yang sedang belajar surfing, para pedagang menjajakan barang dagangannya, pemijat menawarkan jasa memijatnya, anak-anak berlarian kesana-kemari, atau wisatawan hanya sekedar berjalan kesana-kemari yang ntah apa tujuan mereka.

Ada yang sedang berenang dan belajar surfing

Nah ini dia yang biasa Ane temui disini, yakni para bule sedang berjemur diri dengan pakaian 'setengah telanjang' menghitamkan kulit mereka agar lebih eksotis. Tadinya Ane mau ikut-ikutan berjemur diri sob, namun mengingat kulit Ane ini sudah seperti sawo bosok jadi niatan tersebut Ane urungkan. Kan nggak lucu kalau kulit Ane ini semakin eksotis saja dan keluarga Ane tak kenal Ane lagi dan tak mau mengakui kalau Ane ini keluarganya, hahaha. Eow iya selain itu juga dengan PeDenya para bule disini hanya mengenakan pakaian CD dan BH saja. Silahkan kalau ingin sekedar cuci mata saja sob, bagi yang belum cukup umur jangan melihat. Woke!




Sebenarnya Ane merasa pangkling dengan pantai ini, dahulu seingat Ane tidak ada pagar pembatas antara bangunan-bangunan cafe dan semacamnya dengan pantai, sekarang kok ada. Satu lagi diujung sana (sebelah selatan) tak ada pemandangan yang seperti di bawah ini:



Sekarang kok ada. Ntah Ane yang lupa atau memang semua ini ada setelah Ane berkunjung kesini sekitar 8 tahun silam? Ntahlah yang jelas pantai ini sudah melekat dengan Pulau Bali bagaikan 2 sisi mata uang.

Pantai Legian
Berselang satu hari Ane berkunjung ke Pantai Legian, letaknya ada disebelah utara Pantai Kuta. Dari Kuta tinggal lurus saja kearah utara melalui Jl. Pantai Kuta (jalan satu arah) hingga mentok. Tepat di belokan jalan mengarah kekanan (timur) terdapat sebuah papan nama "Selamat Datang di Pantai Legian".


Berbeda dengan Pantai Kuta kendaraan terparkir dengan rapi di tempat parkir meskipun masih ada satu atau kendaraan yang terparkir di pinggir jalan, di Pantai Legian ini Ane melihat kebanyakan kendaraan terparkir di pinggir jalan. Sama seperti memasuki Pantai Kuta, di Pantai Legian ini juga harus melewati sebuah candi bentar untuk sampai kedalam pantainya. Tak ada tiket masuk yang dikenakan.


Begitu Ane masuk, hulala semua turis merupakan turis mancanegara dan tak ada satupun Ane menemui turis lokal. Masih mendingan di Pantai Kuta terdapat banyak turis lokal. Disini Ane merasa asing seperti sedang berwisata kenegeri orang, padahal kan ini masih di Bali, hmmm. Banyak aktifitas yang mereka lakukan disini, ada yang sedang berenang, berselancar, duduk-duduk santai di bawah payung pantai, dan tak jarang para bule berjalan mondar-mandir kesana-kemari membawa papan surfing.


Puas menikmati suasana Pantai Legian yang aduhai ini, Ane langkahkan kaki menuju penginapan di Kota Denpasar.
Sampai Jumpa!

2 komentar:

  1. Wakakak... sampeyan itu loh mas iseng bgt motoin bule.. berapa thn lalu aku ke kuta, cm injek pasir tok, hbs itu pulang lagi, pas rame bgt, sumpek lihatnya, jd bingung mau menikmati pantainya..nah lihat foto mas Anis, iya mmng biasa, masih bgs pantai2 di batam, he he he..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha,,, pokoknya betah mbak Monica disini sampai-sampai memeng buat pulang, :-)
      Kapan-kapan tak ke Batam ah, hihihi

      Hapus

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me