Jumat, 12 Februari 2016

Berkunjung ke Museum Sasmitaloka Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Sudirman

Sebelum berkunjung kesini pada tanggal 2 Februari 2016, sebenarnya Ane sudah pernah kesini sob. Waktu itu setelah mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya yang letaknya tidak jauh dari sini. Tapi saat itu museumnya mau tutup. Kata bapaknya yang sedang berjaga seharusnya museumnya tidaklah buka karena hari Sabtu, sehubungan ada rombongan yang datang dan sebelumnya sudah izin jadilah buka. Nah pada jam 1 siang museum ini akan segera di tutup, sementara Ane datangnya jam setengah 1. Yawsudah daripada berkunjung dengan perasaaan khawatir akan segera di tutup lebih baik lain kali saja Ane kesininya dan kini Ane melanjutkan perjalanan lagi dan yang menjadi tujuan selanjutnya adalah Museum Anak Kolong Tangga. Di hari berikutnya yakni tanggal 2 Februari 2016 barulah Ane mengunjungi Museum Sasmitaloka Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Sudirman ini.


Museum Sasmitaloka Pangsar Jenderal Sudirman terletak di Jl. Bintaran Wetan No.3 Yogyakarta. Museumnya cukup luas dengan sebuah banguanan yang berada di tengah dan bangunan lainnya yang berdiri mengelilingi bangunan tersebut. Nampak sudah ada 2 orang petugas yang sedang berjaga dan tak seorang pengunjung pun yang kelihatan datang mengunjunginya. Jadi bisa dibayangkan kan sob betapa sepinya museum ini?



Salah seorang petugas tersebut yang kebetulan seorang bapak - bapak meminta Ane untuk mengisi buku tamu terlebih dahulu sebelum memasuki museumnya.
Bapaknya : Silahkan mas, ngisi buku tamu terlebih dahulu (sambil
           menyodorkan bukunya kepada Ane)
Ane      : Baik pak (sambil menerima buku tersebut dan kemudian Ane
           mengisinya).
Seusai mengisi buku tamu, Ane mempersiapkan peralatan berupa kamera dan tripod terlebih dahulu karena rencananya tasnya mau Ane titipkan saja kepada bapaknya biar nggak ribet.
Ane      : Pak, titip tas saya ya pak? (pinta Ane kepada beliau)
Bapaknya : baik mas di taruh di situ saja! (sambil menunjuk salah 
           satu tempat dimana Ane harus meletakkan tasnya)
Ane      : Baik Pak.



Ketika memasuki ruangan museum, Ane di sambut oleh seperangkat meja dan kursi yang terpasang di ruang tamu. Di belakangnya terpatri sebuah gambar yang berukuran cukup besar dan tak lain adalah gambar Pangsar Jenderal Sudirman. Di gambar ini dijelaskan bahwa beliau dilahirkan pada tanggal 24 Januari 1916 di Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Karesidenan Banyumas. Sejumlah penghargaan telah diraihnya, ya siapa sieh yang tak kenal dengan beliau? Sang pejuang sejati yang turut andil dalam berdirinya negara kita Indonesia ini.





Tak hanya foto Pangsar Jenderal Sudirman saja yang terpasang, foto Sang Kepala Staf Umum TKR Urip Sumoharjo pun ada disini.



Masih menyatu dengan ruang tamu, di ruang tengah ini nampak beberapa meja dan kursi yang terpasang dengan rapi. Ya, ruangan ini adalah Ruang Santai. Selain berfungsi sebagai ruang keluarga, juga dapat berfungsi sebagai ruang tamu. Di ruangan ini juga terdapat benda pecah belah dan dua buah lukisan yang berukuran sangat besar tertempel di dinding. Lukisan pertama menggambarkan ketika Pangsar Jenderal Sudirman beserta pasukannya kembali bergerilya menuju ke Yogyakarta dan yang kedua menggambarkan Pangsar Jenderal Sudirman ketika sedang melakukan inspeksi pasukan di Alun - alun Utara Yogyakarta.


Sipz
Benda pecah belah
Lukisan Pangsar Jenderal Sudirman ketika kembali dari bergerilya ke Yogyakarta
Pangsar Jenderal Sudirman ketika sedang melakukan inspeksi pasukan di Alun - alun utara Yogyakarta
Memasuki Ruang Kerja, Ane disuguhi pemandangan yang tak biasa sob, dua buah alat komunikasi berupa telpon yang dipergunakan oleh Pangsar Jenderal Sudirman ketika menjabat sebagai Panglima Besar TKR. Jangan bayangkan kalau telponnya seperti model sekarang ya sob, tapi jadul. Tapi kalau semisal di jual tuh telpon lakunya jangan ditanya lagi harganya, pasti mahal sob. wealah wong benda - benda bersejarah kok mau di jual, itukan jadinya bisnis, saru!.





Tampak sejumlah senjata yang selalu di bawa oleh beliau berupa keris dan cundrik masih tersimpan dengan baik, demikian juga dengan senapan dan pistolnya. Sementara lukisan yang menggambarkan Sang Panglima dengan isterinya terlihat terpasang di atasnya.




Berpindah di bagian sebelah timur terdapat sebuah kamar tidur, ya kamar tersebut adalah kamar tidur untuk tamu beliau. Sama seperti kamar tidur pada umumnya, disini terdapat dipan yang dilengkapi dengan kelambunya, satu set meja dan kursi, dan almari tempat menaruh pakaian para tamunya.



Ada yang berbeda ketika memasuki Kamar Tidur Pangsar. Sebuah patung lilin yang menggambarkan kondisi Pangsar yang saat itu sedang sakit dan beliau sedang duduk di kursi goyang. Namun Ane tak berhasil mengabadikan foto patung tersebut. Di samping patungnya ada sebuah mesin jahit yang dahulu biasa digunakan oleh isteri beliau dalam menjahit pakaian untuk keluarganya.





Tak jauh berbeda dengan kamar tidur tamu, di kamar tidur putra - putri beliau juga hanya terdapat dua buah dipan yang terletak berseberangan dan ditengahnya terdapat satu set meja dan kursi. Tentu sebagai kamar tidur pastilah ada dipan di dalamnya.





Koleksi Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman tak cukup sampai disini saja sob. Masih ada banyak sekali benda - benda maupun barang - barang yang berkenaan dengan beliau. Apa sajakah itu? Yuk klik: Museum Sasmitaloka Pangsar Jenderal Sudirman Part 2

2 komentar:

  1. eh mas, lihat foto2 tempat tidur di atas, ingat tempat tidur di kamar putrp Ki hadjar Dewantara yang ada bundaran di atasnya itu, mungkin ga ya bundaran itu buat kelambu?

    lanjut ke part 2...meluncur...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya juga ya mbak? malah aku nggak kepikiran sampai situ lho mbak,,,, kayaknya sieh masuk akal mbak. Jaman dulu kayaknya rata - rata pakai kelambu ya mbak jadinya,

      Hapus

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me