Ini ceritanya santai sob, ntah kenapa dan mengapa Ane kok tiba - tiba pingin siomay siang itu. Berawal dari baca - baca di internet Ane secara tak sengaja menemukan artikel tentang siomay yang ada di Jogja dan siomay yang sangat direkomendasikan adalah Siomay Kang Cepot yang berada di Jl. Kaliurang Km. 8 Yogyakarta.
Tanpa ba bi bu lagi dan berfikir panjang, siang itu juga meluncurlah Ane langsung ke TeKaPe. Butuh waktu sekitar 30 menitan untuk sampai sini. Berangkat melewati Jl. Gejayan hingga menemukan perempatan lampu merah Condong Catur, beloklah Ane ke kiri melalui Jl. Ringroad Utara hingga menemukan lagi perempatan lampu merah di sekitar Kentungan. Dari sini beloklah Ane ke kanan (utara) melalui Jalan Kaliurang hingga Km. 8. Dengan melambatkan kuda hijau Ane, ew ternyata Ane tak menemukan warung siomaynya hingga Km.9. Okelah Ane putar balik dan benar saja lokasi warungnya dekat dengan pertigaan lampu merah di Km. 8 nan. "Kalau sudah tahu tempat persisnya tentu akan lebih cepat sampainya disini.
Berbeda dengan warung pada umumnya, warung ini tampak seperti sebuah rumah yang di sulap menjadi warung. Hal ini dapat dilihat adanya bekas ruang tamu, ruang tengah dan 2 kamar yang Ane duga sebagai kamar tidur. Di setiap ruang terdapat meja dan kursi yang siap menyambut tamunya. Nampak sedang ada beberapa pengunjung yang datang.
Ane : Ma'af mas, apa ada daftar menunya, kok sepertinya di
meja tidak ada ya?
Pelayannya : Memang nggak ada mas, langsung ambil saja apa saja yang
akan di pesan
Ane : Eow, berarti sambil lihat daftar yang terpasang sambil
ngambil ya mas? (Karena memang di depan berbagai macam
menu siomay terpasang tarif perbutir siomay nya)
Pelayannya : Iya mas
Ane : Mas itu ada siomay tengiri super dan siomay tengiri
No.3, perbedaannya apa sieh mas?
Pelayannya : Kalau tengiri super banyak dagingnya mas, kalau tengiri
No.3 dagingnya lebih sedikit
Ane : Eow
Ambillah Ane siomay sebutir tahu putih, sepotong kobis, sebutir kentang, sepotong pare, sebutir telur, dan siomay tengiri No. 3.
Pelayannya : Mau di goreng apa langsung dimakan seperti itu mas?
Ane : Kalau di goreng dua biji saja bisa nggak mas?
Pelayannya : Bisa mas
Ane : Tolong pare dan tahunya saja ya mas yang di goreng!
Pelayannya : Baik mas
Sambil menunggu pesanan yang sudah Ane pilih, Ane ditanya oleh seorang pelayannya yang lain,
Pelayannya : Minumnya apa mas?
Ane : selain teh dan jeruk apalagi mas yang ada? susu putih
atau hitam mungkin?
Pelayannya : Nggak ada mas, adanya teh dan jeruk saja
Ane : Kalau begitu air es aja mas
Pelayannya : Baik mas
Tak menunggu dalam waktu yang lama, datanglah pesananan yang Ane tunggu
Ada yang unik sob, ketika pesanan datang Ane bisa tahu langsung berapa harga yang harus Ane bayar tanpa menghitungnya satu persatu karena terselip sebuah kertas putih yang menunjukkan besaran total dari menu yang Ane pesan. Disitu tercantum untuk semuanya uang yang harus Ane keluarkan sebesar 11 ribu dan setelah membayarnya Ane baru tahu kalau harga tersebut diluar minumannya. Secara penampilan, siomay - siomay ini tidaklah berbeda jauh dengan siomay - siomay pada umumnya. Bedanya disini sambalnya yang berupa sambal kacang ditempatkan di sebuah wadah tersendiri dengan wadah yang kecil dan diletakkan di atas siomaynya.
Lalu apakah yang istimewa dari siomay ini ya? apakah rasanya atau apanya ya? menurut Ane sieh sob yang istimewa dari siomay ini adalah terletak pada sambal kacangnya yang enak banget ketika siomay - siomay tersebut ditotolkan didalamnya. Satu kata untuk ini,"Wuenak Tenan, Le leduk". Tak salah jika siomay ini cukup populer dan ramai dikunjungi oleh para pembelinya. Tak butuh waktu lama
Menurut Ane dengan harga segitu cukuplah bersahabat, gimana tertarikkah untuk mengunjungi Siomay Kang Cepot ini? jam buka Siomay Kang Cepot dari Pukul 10 pagi hingga 10 malam. Berikut rutenya:
Dari Tugu Jogja bergeraklah ke arah utara lurus terus hingga menemukan sebuah perempatan lampu merah besar di Jalan Ringroad utara. Ciri - cirinya sobat akan menjumpai sebuah bangunan seperti gunungan yang tak lain dan tak bukan adalah Monumen Yogya Kembali (Monjali). Dari sini beloklah ke arah kanan (timur) hingga sobat menemukan lagi sebuah perempatan lampu merah. Kemudian, beloklah ke arah kiri (utara) melalui Jalan Kaliurang melewati PLN dan sebuah POM Bensin di kanan jalan hingga menemukan pertigaan lampu merah di Km.8. Nah, tak jauh dari pertigaan tersebutlah sobat akan sampai di warung yang sobat maksud yakni Warung Siomay Kang Cepot yang terletak di kiri (barat) jalan.
Ambil piring dan ambil siomay yang sobat inginkan, kemudian selamat menikmati!
Berbeda dengan warung pada umumnya, warung ini tampak seperti sebuah rumah yang di sulap menjadi warung. Hal ini dapat dilihat adanya bekas ruang tamu, ruang tengah dan 2 kamar yang Ane duga sebagai kamar tidur. Di setiap ruang terdapat meja dan kursi yang siap menyambut tamunya. Nampak sedang ada beberapa pengunjung yang datang.
Ane : Ma'af mas, apa ada daftar menunya, kok sepertinya di
meja tidak ada ya?
Pelayannya : Memang nggak ada mas, langsung ambil saja apa saja yang
akan di pesan
Ane : Eow, berarti sambil lihat daftar yang terpasang sambil
ngambil ya mas? (Karena memang di depan berbagai macam
menu siomay terpasang tarif perbutir siomay nya)
Pelayannya : Iya mas
Ane : Mas itu ada siomay tengiri super dan siomay tengiri
No.3, perbedaannya apa sieh mas?
Pelayannya : Kalau tengiri super banyak dagingnya mas, kalau tengiri
No.3 dagingnya lebih sedikit
Ane : Eow
Ambillah Ane siomay sebutir tahu putih, sepotong kobis, sebutir kentang, sepotong pare, sebutir telur, dan siomay tengiri No. 3.
Pelayannya : Mau di goreng apa langsung dimakan seperti itu mas?
Ane : Kalau di goreng dua biji saja bisa nggak mas?
Pelayannya : Bisa mas
Ane : Tolong pare dan tahunya saja ya mas yang di goreng!
Pelayannya : Baik mas
Goreng terus Mang sampai sore, seah |
Pelayannya : Minumnya apa mas?
Ane : selain teh dan jeruk apalagi mas yang ada? susu putih
atau hitam mungkin?
Pelayannya : Nggak ada mas, adanya teh dan jeruk saja
Ane : Kalau begitu air es aja mas
Pelayannya : Baik mas
Tak menunggu dalam waktu yang lama, datanglah pesananan yang Ane tunggu
Ini dia menu hari ini yang akan Ane santap habis |
Lalu apakah yang istimewa dari siomay ini ya? apakah rasanya atau apanya ya? menurut Ane sieh sob yang istimewa dari siomay ini adalah terletak pada sambal kacangnya yang enak banget ketika siomay - siomay tersebut ditotolkan didalamnya. Satu kata untuk ini,"Wuenak Tenan, Le leduk". Tak salah jika siomay ini cukup populer dan ramai dikunjungi oleh para pembelinya. Tak butuh waktu lama
Habis sudah semuanya |
Dari Tugu Jogja bergeraklah ke arah utara lurus terus hingga menemukan sebuah perempatan lampu merah besar di Jalan Ringroad utara. Ciri - cirinya sobat akan menjumpai sebuah bangunan seperti gunungan yang tak lain dan tak bukan adalah Monumen Yogya Kembali (Monjali). Dari sini beloklah ke arah kanan (timur) hingga sobat menemukan lagi sebuah perempatan lampu merah. Kemudian, beloklah ke arah kiri (utara) melalui Jalan Kaliurang melewati PLN dan sebuah POM Bensin di kanan jalan hingga menemukan pertigaan lampu merah di Km.8. Nah, tak jauh dari pertigaan tersebutlah sobat akan sampai di warung yang sobat maksud yakni Warung Siomay Kang Cepot yang terletak di kiri (barat) jalan.
Gambaran rutenya |
Warung Siomay Kang Cepot tampak dari depan |
mantap mas..seperti biasa habis makanannya...tandanya wenak tenan le leduk he he he
BalasHapusaku kok suka kata2 ini ya...
Hehehe,,, memang enak mbak Siomay nya :-)
HapusNikmat ini hahhahah, beneran :-D
Hapuswiihhh somaynya unik nih... bisa pilih sendiri, trs bisa digoreng.. blm prnh coba yg bgitu... tp dr semua pilihan somay, aku itu paling suka ama pare nya mas ;).. pahitnya itu ga nahan ;) . dan paling ga suka ama kol -__-..
BalasHapustos mbak, kita sama. sama - sama suka pare dan nggak suka kol nya, hehe... Tapi parenya ini nggak terlalu pahit kok mbak dan cenderung enak,,, top markotop lah
Hapusini emsti makanan terus deh, beuhhh itu siomaynya makyusss abis, aku penyuka makanan dengan sambal kacang
BalasHapusHehehe,,, berarti kita sama mbak *tos*
Hapusbanyak juga yach porsinya dengan harga segitu hehehehe.. sambal kacangnya kelihatan kental dan enak yach.
BalasHapusIya mbak, bener,,, sambalnya juga memang maknyussss, :-)
HapusLangganan aku hampir setiap minggu hehehe. Kadang sampai minta kuah kacang dobel kalau pesan. Nice review :)
BalasHapusTerima kasih Kang :-)
Hapusyang aku kangenin dari jogja itu ya ini, siomay nya digoreng. dulu langgananku siomay kang gareng di babarsari. tapi pas aku nyari kesana sekitar taun 2009/2010an, kok sirna. entah karena lg libur lebaran atau udh digusur.
BalasHapusYa kalau begitu yang ini aja ya kak. Kalau ini ada, kenapa harus cari yang tidak ada? Hehehe
Hapus