Jumat, 25 Maret 2016

Ada Batu Akik di Museum Geoteknologi Mineral UPN Yogyakarta

Berbicara mengenai museum yang ada di Yogyakarta memang tiada habis - habisnya sob. Salah satunya Museum Geoteknologi Mineral UPN yang terletak di Jl. Babarsari No. 2, Sleman, Yogyakarta. Tadinya Ane berniat hanya berkunjung ke satu atau dua museum saja yang ada di Kota Jogja ini, eh malah kecanduan dan akhirnya keterusan dan selanjutnya museum yang Ane datangi ya museum ini.



Jaraknya yang cukup dekat dengan kost Ane membuat perjalanan Ane cukup cepat, ya sekitar 7 menitan sajalah. Sesampainya disini Ane sudah di sambut dengan keberadaan kereta lori pengangkut hasil tambang. Kereta ini seolah - olah menegaskan bahwa memang disinilah tempatnya batuan mineral dan sejenisnya di simpan.



Memasuki kedalam museum Ane tertarik pada sebuah benda, ya benda tersebut adalah seismograph yang berfungsi sebagai alat pengukur getaran bumi (gempa bumi). Selain itu ada juga maket yang menggambarkan tubrukan antar lempeng tektonik (Sistem Konvergensi) dan gerakan saling menjauh antar lempeng tektonik (Sistem Divergensi).



Tak ada kata larangan atau himbuan yang sejenisnya untuk pengunjung agar tidak menyentuh koleksi - koleksi benda yang ada supaya benda - benda tersebut terjaga dan terawat dengan baik. Tapi Ane pikir itu tidaklah menjadi soal, karena benda - benda yang ada telah ditempatkan pada wadah yang terbuat dari kayu dan kaca.
Sebelum melihat - lihat benda - benda koleksi yang ada, bertemulah Ane dengan seorang penjaga museum, kebetulan seorang bapak - bapak dan Ane lupa siapa namanya *ma'afkan saya ya pak*. Ane diharuskan untuk mengisi buku tamu terlebih dahulu dan setelah itu Sang Penjaga tersebut siap menemani dan sekaligus menjadi guide Ane. Beliau orangnya ramah banget dan menjelaskan kepada Ane dengan sabar tentang apa - apa yang berkaitan dengan museum ini (iyesss). Museum ini tidaklah luas, hanya terdapat dua buah ruangan saja yang ada disini. Walaupun begitu museum ini terbilang sangat lengkap karena memiliki beratus - ratus atau bahkan beribu - ribu koleksi baik itu berupa benda - benda batuan mineral, manusia purba, seismograf, dan lain sebagainya. Yuk kita intip yuk sob, benda - benda apasajakah yang ada disini.


Tridacna sp.
Diploastrea heliopora LAMARCK
Idoceras sp.
Busycon sp.
Pertama adalah fosil - fosil Invertebrata pada masa Paleozoikum 350 - 510 juta tahun yang lalu, diantaranya ada Tridacna sp., Busycon sp., protocanites sp., dan lain sebagainya. Sedangkan pada fosil - fosil Invertebrata pada masa Kenozoikum yang berumur 54 tahun yang lalu - Holosen ada Crinoida sp, Rhynchotrema dentatum, Tellina sp., Costellirosta tennessesis, dan lain sebagainya.


Kiri: Crinoida sp., Kanan: Rhynchotrema
Kiri: Tellina sp., Kanan: Costellirosta tennessesis
Di bagian ketiga ada berbagai macam spesies dari Koloni koral Indonesia seperti Prorites eridani UMBGROVE 1940, Psammocora profun dacella, Diploastrea heliopora LAMARCK, dan lain sebagainya.


Prorites eridani UMBGROVE 1940
Psammocora profun dacella
Diploastrea heliopora LAMARCK
Diploastrea heliopora LAMARCK
Di bagian utara dari ruangan ini terpampang dengan jelas berbagai macam fosil manusia purba seperti Pithecantropus erectus, Homo sapiens dan fosil tengkorak gajah purba Mastodon sp. Selain itu ada juga replika berbagai jenis manusia purba.
Kalau masalah manusia purba, Ane udah pernah mendengar beberapa kali dan telah mempelajarinya di waktu SMP dulu. Namun kalau gajah purba jenis mastodon sp., barulah kali ini Ane melihatnya. Ane menjadi penasaran terhadap gajah purba ini, lalu bertanyalah Ane kepada Sang Penjaga Museum. Apa jawaban beliau sob? beliau mengatakan bahwa gajah purba mastodon sp. adalah gajah paling primitif yang mempunyai gading yang panjang. Gajah ini hidup jutaan tahun lalu.
Ane pun hanya manggut - manggut saja ketika beliau menjelaskan. Toh misalkan Ane masih belum paham, bisa searching - searching di internet, iya tow?


Pithecantropus Erectus
Homo Sapiens
Gading gajah purba mastodon sp.

Pada kehidupan manusia dahulu tentu sangat beda donk bila dibandingkan dengan kehidupan manusia sekarang. Sebagai contoh dalam hal peralatan, dahulu manusia purba pada masa Neolitikum menggunakan kapak batu sebagai alat untuk membelah dan memotong kayu juga tulang hewan dari hasil berburu. Kalau sekarang mah sudah ada gergaji, pisau, kampak, dan sejenisnya. Masih pada masa yang sama dahulu manusia purba menggunakan artefak pisau sebagai alat untuk berburu, kalau sekarang mah sudah ada senapan jadi lebih praktis. Selain kedua alat diatas, masih banyak yang lainnya, namun sebagian alat tidak ada namanya. Ane kira hal itu terjadi bukan berarti sang penjaga museum malas atau gimana sob, namun memang alat - alat tersebut tidak diketahui namanya dan daripada salah dalam hal penamaan jadi lebih baik tidak mencantumkannya.


Gambaran aktifitas manusia purba
Kiri: Artefak pisau, Kanan: Kapak batu
Artefak
Namanya saja Museum Geoteknologi Mineral ya sob, tentu museum ini menyimpan banyak batu - batuan mineral. Berbicara mengenai batu - batuan mineral, banyak terdapat berbagai jenis batuan yang ada disini. Batu - batuan apasakah gerangan disini?

Batuan endapan sedimen, ada 2 jenis batuan sedimen yang ditampilkan yakni Batuan Sedimen Klastik seperti batulempung dan batugamping bioklastik dan Batuan Sedimen non Klastik seperti batu gamping merah dan rijang.


Batulempung
Batugamping Bioklastik
Batugamping Merah
Rijang
Batuan Beku, ada berbagai jenis batuan beku yang di pajang diantaranya ada batuan beku Plutonik seperti diorit, batuan beku Vulkanik seperti andesit dan tuf, dan lain sebagainya. Sementara pada Batuan Malihan (metamorf), ada batuan metamorf foliasi seperti quartz feldpatic schist dan batuan metamorf non foliasi seperti marmer.


Diorit
Andesit
quartz feldpatic schist
Marmer
Berbeda dengan penjelasan sebelumnya yang merupakan batuan - batuan penyusun kerak bumi, kini disini juga ditampilkan berbagai macam mineral - mineral penyusun kerak bumi. Seperti malachite (tembaga berwarna hijau atau karbonat hidroksida), siderit, analcime, kalkopirit, dan lain sebagainya.


Malachite
Siderit
Analcime
Kalkopirit
Di tengah perjalanan Ane sudah tak asing lagi sob dengan yang satu ini, yapz dia adalah suatu mineral yang biasa disebut dengan batu akik. Bagaimana tidak asing lawong beberapa waktu lalu kan pernah booming di Indonesia kan sob? Hayo, kemarin sobat pada beli ya, atau malah fanatik banget dengan batuan ini? Ane mah nggak lah ya, tapi sahabat kost Ane punya tuh sekitar 5 biji. Komplit tuh tangan dengan batuan ini. Ah malah ngelantur kemana - mana jadinya. Yuk langsung aja sob batuan - batuan akik apasaja yang ada disini.
Pertama adalah Calcedon. Calcedon adalah suatu mineral oksida bentuk kriptokristalin dari silika SiO2 terdiri dari mineral quartz (trigonal) dan monagit (monoklin) yang saling tertumpuk. Biasanya dijumpai pada zona rekahan/vein.
Kedua adalah Agate. Agate ini adalah suatu bentuk banded dari Chalcedony mineral yang merupakan berbagai mikrokristalin quartz. Jenis ini banyak memiliki varietas sendiri.


Calcedon
Agate
Selanjutnya ada Carnelian. Apa itu Carnelian? yaitu suatu mineral berwarna merah kecoklatan yang biasa digunakan sebagai batu permata semi mulia termasuk kedalam varietas calcedon mineral silika yang terdapat kotoran oksida besi. Nilai kekerasannya 7 dalam daftar keras mohs.
Eow iya sob, mungkin disini sobat masih bingung apa sieh nilai kekerasan itu? tak hanya sobat saja yang bingung, Ane pun demikian. Pertama kali ketika bapaknya menyebutkan tentang nilai kekerasan tersebut, yang ada di benak Ane saat itu adalah apakah nilai kekerasan itu dan apa bedanya batu akik dengan batu mulia.
Dengan optimisnya Ane bertanya kepada sang bapak tersebut apakah bedanya antara batu akik dengan batu mulia itu. Beliau menjelaskan kalau perbedaan batu akik dengan batu mulia terletak pada nilai kekerasannya yang menggunakan skala mohs. Batu akik memiliki nilai kekerasan antara 6,5 - 7,5 skala mohs, sedangkan batu mulia memiliki nilai kekerasan antara 7,5 - 10 skala mohs.
Ane pun manggut - manggut lagi sob, secara saat booming tentang batu akik kemarin Ane merupakan salah seorang yang tak tergoda untuk sekedar membelinya. Jadinya kurang tahu deh sob tentang batu akik ini. Bukan karena tidak suka lho ya, tapi karena eman - eman aja uang buat beli batu - batuan ini *duh bisa di gampar orang yang fanatik dengan batuan ini*. Daripada uangnya untuk beli batu - batuan akik, lebih baik buat beli makanan, contohnya aja deh ya:
Sate Klathak Pak Pong, atau
Bakmi Jawa Mbah Mo yang cukup melegenda itu
Perut kenyang, tidur pulas, eh...
Tapi ya kalau suka, silahkan aja deh sob untuk membelinya. Namanya aja suka apalagi hobi ya, kan nggak bisa orang menyalahkannya. Iya kan?
Ada satu lagi nieh sob tentang batu akik ini, yakni Jasper UnguJasper ungu ini termasuk kedalam quartz yang memiliki warna bercorak. Quartz adalah satu dari mineral yang umum yang banyak dijumpai pada kerak bumi. Mineral ini tersusun dari Silika diokasida (SiO2) berwarna merah kilap kaca dan belahan tidak teratur. Kekerasan 7 skala mohs yang dapat digunakan sebagai perhiasan.


Carnelian
Jasper Ungu
Selepas melihat - lihat batu akik, perjalanan kita lanjutkan kembali menuju koleksi selanjutnya yakni batu - batuan kristal. Batu - batuan ini terletak di seberang batuan akik yang hanya dibatasi oleh maket - maket yang salah satunya maket kawah G. Papandayan. Batu - batuan kristal tersebut diantaranya ada Ditetragonal Bipyramidal, Dyakisdodecahedral, Hexagonal Bipyramidal, dan lain sebagainya.


Maket kawah G. Papandayan
Ditetragonal Bipyramidal
Dyakisdodecahedral
Hexagonal Bipyramidal
Meninggalkan ruang 1, selanjutnya Ane memasuki ruang yang kedua. Berbeda dengan ruang 1 yang banyak menampilkan batu - batuan mineral, pada ruangan yang kedua ini justru menampilkan berbagai macam maket, contohnya miniatur RIG produksi minyak lepas pantai dan maket gunung merapi.


miniatur RIG produksi minyak lepas pantai

Ada yang menarik perhatian Ane sob rupanya disini, sebuah alat dulang yang bentuknya menyerupai caping. Setelah Ane bertanya kepada bapaknya, sebenarnya tidak harus berbentuk seperti caping saja yang dapat digunakan dalam kegiatan dulang - mendulang, tetapi bentuk yang lainnya pun dapat digunakan misalnya saja bentuk penampan. Selain itu terdapat pula peta lokasi bahan galian baik di DI Yogyakarta maupun di Jawa Tengah.


Alat dulang
Gimana, udah keren belum? hihihi
Peta lokasi bahan galian di daerah DI Yogyakarta
Peta lokasi bahan galian di daerah Jawa Tengah
Dah sampai sini saja ya sob cerita Ane mengenai Museum Geoteknologi Mineral UPN ini. Gimana, masih bingungkah dengan apa - apa yang sudah Ane ceritakan di atas? Hmmmm,,, Ane sendiri sieh sebenarnya masih bingung, soalnya begitu masuk kesini banyak kata - kata dan nama - nama yang terasa asing di telinga Ane. Oke sob gini aja, kalau sobat masih bingung dengan apa yang sudah Ane ceritakan di atas, sebaiknya sobat bisa datang langsung ke museumnya aja. Kalau belum tahu dimana lokasi dari museum ini, berikut gambaran rutenya:
Dari titik Nol Kilometer Kota Jogja, bergeraklah ke arah timur searah menuju Kebun Binatang Gembira Loka. Sesampainya di Kebun Binatang Gembira Loka Zoo, masih lurus lagi sedikit hingga sobat menemui perempatan lampu merah. Dari sini, beloklah ke arah kiri (utara) melalui Jl. Janti melewati gedung JEC hingga menemukan perempatan lampu merah. Beloklah ke arah kiri (utara) lagi hingga sobat menemukan jalan layang Janti. Lewatilah jalan layang tersebut dan kemudian ambil ke arah kanan menuju ke arah Solo. Tepat setelah turun dari jalan layang ini, sobat akan bertemu pertigaan lampu merah (Tapi sekarang nampaknya lampunya sudah tidak berfungsi lagi). Beloklah ke arah kiri (utara), dan tak lama kemudian sampailah sobat di tempat yang sobat maksud.



Museum Geoteknologi Mineral ini berada di sebelah kanan jalan, tepat di sebelah utara Kampus Unit II UPN Veteran Yogyakarta.
Jam Buka Museum Geoteknologi Mineral UPN berdasarkan keterangan dari bapaknya:
Jam kerja hari senin - jumat dari Pukul 08.00 - 15.00 WIB
Sedangkan hari sabtu dan minggu tutup
Begitu juga dengan hari libur nasional yang juga tutup.
Tiket masuk: gratis (tak di pungut biaya sepeserpun).
Selamat bertemu dengan batu akik, eh bukan hanya batu akik saja dink. Sampai jumpa!

*Sebagian teks Ane kutip dari tulisan masing - masing di setiap obyeknya yang ada di Museum Geoteknologi Mineral UPN*

10 komentar:

  1. Wah gila reportasenya lengkap banget dengan foto-fotonya. Untuk mapnya kenapa gak pake google maps aja? Klo gambar gitu kan repot. tp unik juga sih hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehe,,,, nah itu dia mas, tadinya mau pakai google map, tapi banyak yang udah memakainya mas,,, jadilah tulis tangan aja, biar beda dikit gitu :-) , itupun kalau paham jalannya, kalau nggak terlalu paham ya cuman arahnya aja melalui kata - kata, hehehe... Kasihan kan kalau udah nggambar capek - capek tapi malah menyesatkan :-) ,,, Thanks dah mas atas masukannya, :-)

      Hapus
  2. Mirip museum geologi Bandung kalj yak. Cuma keren juga tuh ada miniatur rig segala...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mungkin mirip mbak,,, kurang tahu juga soalnya belum pernah berkunjung kesana, :-)
      Hehehe,,, iya, bener mbak :-)

      Hapus
  3. tambah lagi museumnya...yeah..banyak ya mas...
    eh btw, batu akik memang benar2 boom ya mas...di batam aja sampai banyak gitu yang jual, sampai sekarang aja tetap ada, bahkan di Palembang ada lokasi khusus dengan banyak stan batu akik, tapi aku ndak mampir kok mas, cuma lihat dari jalan, secara bukan penggemar batu akik juga, he he he...toss mas...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak,,, banyak, masih ada lagi lho padahal :-)
      Iya mbak bener banget, apalagi pas booming batu akik ngunjungi Pacitan mbak, wuih di setiap obyek wisata pasti banyak yang jualan,,,, eow di Batam aja sampai segitunya ya, sampai sekarang pun masih ada yang jualan :-) ,,, Hahahaha sama mbak, kita *tossss*, hehehe

      Hapus
  4. jadi inget keponakan, umur 2 tahun minta akik hehe

    thanks mas info museumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha,,, umur segitu sudah tahu ya mas ya?
      Sami - sami mas, :-)

      Hapus
  5. wah jadi belajar banyak nih mas malah gak ngeh deket upn ada beginian....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas,,,
      Yang penting ntar kalau ketemu Batu Akik jangan di bawa pulang ya mas? hehehe

      Hapus

TENTANG ANE

Anis SobatAnis Sobat
Hello, My Name Is Anis Hidayah. I am no Drinking,Drug, Smoking, and Free sex. But yes Travelling, Touring, Mountaineering, visit the new site and meet by new people. Enjoy my life with my way myself. That's about me